Niat Mengisi Waktu Luang, Nayla, Murid SMP Cikal Serpong, Raih Medali Emas dan Perak di Kompetisi Bahasa dan Ilmu Sosial Tingkat Nasional!

Niat Mengisi Waktu Luang, Nayla, Murid SMP Cikal Serpong, Raih Medali Emas dan Perak di Kompetisi Bahasa dan Ilmu Sosial Tingkat Nasional!


Durasi Waktu Baca : 3 Menit, 33 Detik 


Serpong, Sekolah Cikal. Memiliki keinginan untuk mengisi waktu luang dengan baik dan dengan aktivitas yang bermakna merupakan salah satu karakter pelajar yang berdaya. Karakter ini tentu mendorong pelajar untuk mengasah kemampuan tanpa henti demi menumbuhkan kompetensi yang tak hanya bermanfaat bagi diri sendiri melainkan juga menginspirasi banyak orang. 


Salah satu cerita inspiratif dari murid Cikal yang selalu ingin mengasah kompetensinya hadir dari murid kelas 1 SMP Cikal Serpong, Naylaqiana Alika Putri Widodo. Nayla sapaan akrabnya baru-baru ini meraih medali emas dan medali perak di ajang Prisma Social Science and Language Olympiad tingkat Nasional 2022. 


(Murid kelas 1 SMP Cikal Serpong, Naylaqiana Alika Putri Widodo meraih medali emas dan medali perak di ajang Prisma Social Science and Language Olympiad tingkat Nasional 2022. Dok. Cikal)


Seperti apa cerita lengkap dari Nayla? Simak di bawah ini yuk! 



Keinginan Memanfaatkan Waktu Luang Alasan Nayla Ikut Kompetisi


Dalam kesempatannya berbagi dengan Cikal, Nayla bercerita awal mula keikutsertaannya dalam Prisma Social Science and Language Olympiad tingkat Nasional 2022 dilatarbelakangi oleh rasa inginnya untuk mengisi waktu luang dengan hal-hal yang bermanfaat bagi dirinya, selain mengasah kompetensinya saat menemukan informasinya di media sosial Instagram. 


“Aku mengetahui informasi lomba ini dari Ibuku yang tengah scrolling di Instragam. Beliau mengajakku untuk mencoba mengikuti kesempatan tersebut. Sebelumnya, waktu di  SD aku mengikuti lomba yang sama di tempat lain. Dalam kesempatan ini, aku ingin mengasah dan menguji kemampuanku dalam Bahasa inggris da juga mengisi waktu luangku.” ceritanya. 


Dalam kompetisi tersebut, Nayla diuji kompetensi dan pemahamannya yang bukan berasal dari hafalan dengan mengerjakan 2 sesi tes selama 1 jam untuk setiap sesi.


“Di sesi pertama hanya ada 30 pertanyaan dan kita di beri waktu selama 1 jam untuk mengerjakannya dan lomba kedua terdapat 75 pertanyaan dan kita diberi waktu yang sama seperti lomba pertama. Bagiku,   tidak ada tantangan yang terlalu sulit di lombanya mengingat aku belajar di saat senggang di sekolah dan saat di rumah aku berlatih selama 30 menit setiap harinya.” ucapnya. 


Baca juga : Raih 3 Medali di World Scholars Cup Regional Round Pertamanya, Tanisha Salwa, Murid SMA Cikal Amri Setu, Ingin Banggakan Kedua Orangtuanya!





Raih Medali Emas dan Perak, Nayla Asah Kemampuan Bidang yang Disukai 


Nayla yang memutuskan menguji dirinya dan kompetensinya dengan memilih tantangan mengikuti kompetisi ini dengan ribuan pelajar SMP lainnya di Indonesia bercerita momen terkejutnya kala meraih medali emas atas keberhasilannya. Ia merasa senang dan menceritakan rasa bersyukurnya kala orang tua dan guru-guru di Sekolah Cikal Serpong pun turut mengapresiasi pencapaiannya dan merasa bahwa kompetisi ini memberikan pengalaman yang lebih luas untuk pengembangan dirinya. 


“Aku merasa senang dan orang tuaku juga bangga karena aku dapat meraih medali emas. Bagiku kompetisi ini sangat bermanfaat terhadap perkembangan diriku, selain mengisi waktu dengan yang bermanfaat juga menambah pengetahuanku.” ucapnya. 


Sebagai orang tua, Terry menceritakan rasa bangganya dan juga momen pengembangan diri Nayla sejak kecil di bidang bahasa, seni dan komunikasi. Ia merasa bersyukur atas pencapaian putrinya yang bermula dari niatan baik. 


“Perkembangan diri dari Nayla (bagi saya) terlihat dari kemampuannya sering bercerita dan menggambar sejak kecil. Ia juga senang dengan bahasa asing dan berkomunikasi, bermain dengan sahabatnya sambil menggambar melalui media digital atau  di kertas gambar. Dengan prestasi Nayla, Alhamdulillah ia bisa mendapatkan  pengalaman positif menjadi lebih percaya diri, berkompentisi secara jujur, meningkatkan kualitas diri dan mengisi waktu dengan baik semoga istiqomah kedepannya.” ucapnya dengan penuh rasa syukur. 


Sebagai pelajar di SMP Cikal Serpong, Nayla bercerita bahwa dalam proses belajarnya di Sekolah Cikal hal yang paling ia sukai adalah tidak adanya ulangan dan juga membuat proyek dalam keseharian. 


“Aku suka dengan Sekolah Cikal karena tidak ada ulangan dan diganti dengan project yang seru. Di sekolah Cikal, program Social science favoritku.” ucapnya. 


Nayla menuturkan bahwa motivasi terbesarnya dan harapannya dapat menginspirasi yang lainnya adalah untuk berusaha fokus mengembangkan hal-hal atau bidang yang disukai dan berlatih untuk hal yang masih belum disukai. 


“Bagiku fokus dengan pelajaran yang kalian suka dan mungkin coba berlatih di pelajaran yang kalian tidak suka (akan mendorong pengembangan diri yang optimal).” tutupnya.


Wah, sungguh bermula dari niatan yang baik dan unik yang menginspirasi, ya! Terima kasih ya Nayla atas ceritamu!(*)


Baca juga : Cerita Emma Ciptakan E-Book Ilustrasi Kelompok House Cikal Sebagai Hadiah Spesial Ulang Tahun Cikal ke-23




Tanyakan informasi mengenai pendaftaran, program hingga kurikulum Cikal bagi anak berkebutuhan khusus melalui Whatsapp berikut : https://bit.ly/cikalcs (tim Customer Service Cikal)




Artikel ini ditulis dan dipublikasikan oleh Tim Digital Cikal 

  • Narasumber : 

    • Naylaqiana Alika Putri Widodo, Year 7, SMP Cikal Serpong 

    • Ibu Terry, orang tua Naylaqiana Alika Putri Widodo

  • Editor : Layla Ali Umar 

  • Penulis : Salsabila Fitriana

I'M INTERESTED