Betty Anggraeni, Guru Sekolah Cikal Amri Setu Raih Penghargaan Internasional, CARE Award 2022

Betty Anggraeni, Guru Sekolah Cikal Amri Setu Raih Penghargaan Internasional, CARE Award 2022

JAKARTA, KalderaNews.com – Betty Anggraeni atau yang akrab disapa Betty, pendidik program Social Studies di SMP Cikal Amri Setu berhasil meraih penghargaan international CARE Award.

Betty dinilai telah menjadi pendidik yang memiliki empati tinggi dalam menghadirkan proses pembelajaran bermakna dengan segala tantangannya di masa pandemi.

CARE Award merupakan sebuah penghargaan bagi para guru di dunia yang membuat langkah pembelajaran yang unik dan berbeda di sekolah dan komunitas selama pandemi dengan 4 karakteristik (Curious, Adaptable, Resilient, and Empathetic).

Penghargaan ini diinisiasi oleh salah satu platform belajar-mengajar internasional bagi para guru seluruh dunia yang berpusat di Hongkong.

Betty menceritakan awal mula proses ia terpilih menjadi salah satu nominasi guru dengan empati di CARE Award bermula dari keikutsertaannya mengikuti sebuah workshop guru internasional yang dilaksanakan oleh platform pembelajaran dan pengajaran internasional bagi para guru seluruh dunia yang berpusat di Hongkong.

“Awalnya itu saya mengikuti workshop bagi guru yang diinformasikan oleh pustakawan Sekolah Cikal Amri Setu, ada banyak bentuk workshop dari berbagai organizers, salah satunya Be Something Different Education bagi para guru untuk pembelajaran digital,” cerita Betty.

Saat mengikuti workshop pembelajaran digital tersebut, Betty diinformasikan bahwa terdapat sebuah penghargaan yang dihadirkan bagi para guru di seluruh dunia. Bagi guru yang ingin mengikuti kesempatan ini dapat mengisi asesmen pertanyaan yang terkait dengan pembelajaran di masa pandemi.

“Saya diharapkan menjawab pertanyaan-pertanyaan mengenai cara mengajar masa pandemi, kontribusi, dan cara membangun engagement antara guru dan murid, tantangan dan kesulitan yang dihadapi seperti apa. Saya pun menceritakan kesulitan dan tantangan. Lalu, usaha kami guru dan murid dalam belajar dan berkembang di masa pandemi,” papar Betty.

Setelah itu, Betty pun terkejut ketika dihubungi oleh pihak platform pembelajaran internasional tersebut dan mengatakan bahwa ia terpilih menjadi salah satu nominasi guru dengan empati.

“Sejujurnya, setelah saya selesai mengisi asesmen itu saat workshop, saya pun fokus ke hal lain. Pada bulan April sebelum lebaran, saya pun mendapat email resmi dari BSD Edu menyatakan bahwa saya lolos kategori empathy untuk Care Award 2022,” ucap Betty sembari melempar senyum.

Ternyata, hanya Betty satu-satunya guru yang mewakili Indonesia dari 15 guru terpilih di 4 kategori nominasi yang dihadirkan. Di dalam kategori Empati terdapat 4 guru terpilih dari Bloomfield High School New Jersey Amerika Serikat, Sekolah Cikal Amri Setu, Elementary Institute of Science Amerika Serikat, dan Nord Anglia International School of Hong Kong.

Betty pun mendapatkan dukungan penuh Sekolah Cikal dengan mendampinginya meraih penghargaan Care Award kategori Empati.

“Bagi saya, Cikal Community, baik orang tua, rekan kerja, murid pasti akan memberikan dukungan penuh, melalui status WhatsApp dan media sosial. Jadi, banyak juga apresiasi rekan kerja, orang tua dan murid-murid yang memberikan dukungan. Namun, tidak percaya kalau bisa menang, antara percaya dan tidak,” cerita Betty.

Betty Anggraeni bersama murid Sekolah Cikal. (Dok. Sekolah Cikal)

Akhir Mei lalu, pengumuman pun dirilis dan Betty berhasil meraih penghargaan sebagai guru dengan empati. Rasa syukur yang tak terkira atas keberhasilan dan dukungan yang diberikan padanya.

Sebagai guru yang telah berdedikasi lebih dari 10 tahun di dunia pendidikan, Betty yang kini mengajar program Social Studies dan juga sebagai program leader untuk program tersebut menyatakan bahwa dunia pendidikan adalah dunia yang menyenangkan.

“Saya jatuh cinta di dunia pendidikan karena saya dapat melihat langsung proses menjalankan pembelajaran yang menyenangkan, belajar dari mana saja, baik dari alam dan lingkungan sekitar. Keseruan menjadi guru adalah karena kita berperan dalam kehidupan seorang anak.” tuturnya.

Menjadi guru yang tidak pernah bosan dan berhenti belajar dari berbagai kegiatan workshop, konferensi, dan pelatihan lainnya untuk mengembangkan dan mengasah kompetensinya.

“Di Sekolah Cikal Amri Setu tempat saya mengajar, masing -masing dari kita, pendidik atau guru bisa terus belajar, kalau ada sebutan lifelong learner tentang Cikal, it’s not just a word, it’s actually in action, it’s real life situation karena kami sebagai guru masih belajar terus-menerus belajar agar bisa berkembang bersama-sama murid,” ucap Betty.

Terpilih menjadi guru dengan empati, Betty menjelaskan bahwa empati adalah salah satu karakter tumbuh dalam dirinya, dan alangkah baiknya ada dalam diri setiap guru Indonesia.

“Empati bagi saya paling penting, karena dari sana kita sebagai guru belajar untuk mengetahui dan memahami proses belajar yang kita berikan untuk apa terhadap murid, dan bagaimana memberikan pembelajaran sesuai karakter murid masing-masing, menyesuaikan kebutuhan murid untuk pengembangan dirinya. Apabila anak belajar sesuai minat dan bakat, maka di sinilah proses empati berperan, kita sebagai guru atau fasilitator bisa dukung,” papar Betty.

*Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu

Source: https://www.kalderanews.com/2022/05/betty-anggraeni-guru-sekolah-cikal-amri-setu-raih-penghargaan-internasional-care-award-2022/

I'M INTERESTED