Khidmatnya Perayaan Waisak Sekolah Cikal Secara Virtual, Asah Pribadi Murid Menjadi Penuh Kasih Pada Sesama

Khidmatnya Perayaan Waisak Sekolah Cikal Secara Virtual,  Asah Pribadi Murid Menjadi Penuh Kasih Pada Sesama

Sekolah Cikal. Pembentukan karakter murid menjadi pribadi yang mapan secara emosional, moral dan spiritual merupakan salah satu dari cita-cita Cikal yakni Kompetensi 5 Bintang. Sekolah Cikal menyediakan pelajaran agama bagi setiap keyakinan murid, dimana pembelajaran agama yang diberikan berbasis kontekstual dan berorientasi aksi.


Berbagai peringatan, dan kegiatan keagamaan yang dilaksanakan di Cikal, salah satunya Peringatan Hari Raya Trisuci Waisak 2565 BE Sekolah Cikal Serpong dan Sekolah Cikal Surabaya pada 11 Juni 2021 secara virtual merupakan salah satu upaya Cikal mendampingi dan mengasah pribadi murid menjadi pribadi yang senantiasa menyebarkan kebaikan dan kasih kepada sesama manusia.


Kelahiran Sebagai Manusia adalah Keberuntungan


Mengangkat tema “Membangkitkan Semangat Persatuan Untuk Indonesia Maju” perayaan Hari Raya Trisuci Waisak 2565 BE di Sekolah Cikal Serpong dan Surabaya menjadi salah satu momen dan sarana mengembangkan kompetensi dan karakter murid menjadi pribadi yang mapan secara emosional, moral dan spiritual.



(Momen doa pembuka peringatan Hari Raya Trisuci Waisak Sekolah Cikal. Doc. Sekolah Cikal)


Acara ini pun dipandu oleh dua murid Cikal yakni Aaron McKenzie Huang, dan Jenson, murid Sekolah Cikal. Selain itu, hadir pula rohaniawan Bhikkhu Bhadra Nata yang memimpin doa, serta memberikan ceramah di acara ini.


“Trisuci Waisak merupakan salah satu hari besar yang setiap tahun kita peringati, dalam Trisuci waisak ini menandai 3 peristiwa penting, kelahiran, pencapaian sempurna, dan wafatnya Budha Gautama.” tutur Bhikkhu Bhadra Nata.


Di puncak acara, Bhikkhu Bhadra Nata pun memberikan amanah, dan pesan penuh makna mengenai perayaan hari raya Trisuci Waisak dari aspek kelahiran pada murid-murid Cikal


“Kita terlahir sebagai manusia yang dikatakan sungguh sulit, tidak mudah terlahir sebagai manusia. Artinya kelahiran kita sebagai manusia merupakan sebuah keberuntungan, dan berkah yang patut kita syukuri. Cara mensyukurinya adalah dengan memanfaatkan kehidupan kita menjadi anak-anak yang baik, bermanfaat, dan cerdas bagi sesama dengan hal-hal bermanfaat.” ucap Bhikkhu Bhadra Nata.


Mengasah Diri Menjadi Pribadi yang Penuh Kasih


Selain mengajarkan tentang makna kelahiran pada murid-murid Sekolah Cikal Bhikkhu Bhadra Nata pun berbagi tips dan penyemangat bagi murid untuk mengasah diri menjadi pribadi yang baik pada sesama dimulai dari mencintai diri sendiri.


“Tidak semua orang suka dengan kita, kita juga tidak selalu bisa menyenangkan seseorang. Sang Budha mengajarkan sebelum kita bisa mencintai orang lain, cobalah mencintai diri kita lebih dahulu. Cara menyikapinya adalah ketika kita berusaha mencintai diri kita, kita bisa memaafkan diri kita. Inilah hal yang penting.” ucap Bhikkhu Bhadra Nata.


Selain mengajarkan makna mencintai diri sendiri sebagai upaya menjadi pribadi yang baik, Bhikkhu Bhadra Nata pun membagikan semangat pada murid untuk berpikir dengan penuh cinta kasih, dan tetap bersikap baik pada orang yang menyakiti.


“Bagaimana kita berusaha menyikapi orang yang tidak baik dengan bijaksana, setiap orang memiliki tahapan yang berbeda. Dari sikap ini kita menumbuhkan cinta kasih dalam diri. Dengan berucap baik, berpikir baik, dan berusaha bertindak baik. Kita pun sudah melakukan kebaikan dari hal itu. Pada hakikatnya kita berada dalam proses yang sama mencapai cita-cita.” tutup Bhikkhu Bhadra Nata.


Acara peringatan Hari Raya Trisuci waisak yang berlangsung khidmat pun ditutup dengan doa akhir.(*)

I'M INTERESTED