Simak Bun, Ini 5 Ciri-Ciri Overparenting yang Jarang Disadari Orang Tua

Jakarta -Hampir semua orang tua di dunia ini pastinya ingin memberikan yang terbaik dari segala aspek untuk anak-anak mereka. Namun, kebanyakan orang tua jarang menyadari bahwa cara mengasuhnya ada yang terlalu berlebihan, sehingga berdampak negatif pada anak-anak.

Walaupun orang tua hanya ingin yang terbaik untuk anak-anak mereka, pola asuh yang berlebihan tentunya akan mempengaruhi perkembangan dan pertumbuhan anak di lingkungan sekitarnya, Bunda. 

Pola asuh berlebihan atau overparenting yang biasanya dilakukan orang tua tanpa sadar. Misalnya memberikan anak batasan dalam mengeksplorasi lingkungan sekitarnya, terlalu mengawasi atau melarang sesuatu hal yang ingin mereka coba. Nah, beberapa hal tersebut mungkin akan mempengaruhi tingkat kepercayaan diri Si Kecil, Bunda.

Setiap orang tua tentunya memiliki pola asuh yang berbeda-beda dan tidak ada salahnya juga bila Bunda ingin memberikan batasan kepada anak-anak. Namun, ada beberapa hal yang mungkin perlu Bunda kenali saat mengasuh Si Kecil untuk menghindari overparenting.

Memberikan batasan kepada Si Kecil bukanlah hal yang salah, tetapi Bunda perlu memberikan mereka batasan wajar yang tidak menghalangi anak-anak untuk mengeksplorasi lingkungan sekitarnya. Untuk membantu Bunda mengenali apa itu overparenting dan seperti apa ciri-cirinya, simak penjelasan berikut ini.


Apa itu overparenting?

Overparenting adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan orang tua yang sangat khawatir tentang keselamatan atau kesuksesan anak-anak mereka. Sehingga, orang tua melakukan terlalu banyak hal untuk anak-anak dan menghentikan mereka dari kemandiriannya.

Overparenting mengacu pada upaya orang tua untuk mengatur kehidupan anak mereka secara berlebihan. Terus-menerus mengawasi anak untuk memastikan mereka membuat keputusan yang baik, melindungi mereka dari segala ketidaknyamanan fisik atau emosional, dan mencegah mereka menghadapi konsekuensi dari perilaku mereka.

Mengapa orang tua bisa memiliki pola asuh yang berlebihan?

“Orang tua yang overparenting cenderung kurang memberikan ruang bagi anak untuk mencoba berbagai hal secara mandiri dan cenderung melindungi anaknya dari segala ketidaknyamanan,” kata Naura Thifaldhia Chrissandi, Pendidik Rumah Main Cikal Bandung, melalui siaran pers yang diterima HaiBunda.

Kecenderungan ini dapat dilihat dari berbagai aspek, di antaranya keinginan memberikan yang terbaik untuk anak-anak mereka, memiliki pengalaman masa lalu yang mungkin menjadi cerminan masa kini saat menjadi orang tua, telah menunggu kehadiran Si Kecil selama bertahun-tahun, dan lain sebagainya.

Lalu, apa saja ciri-ciri orang tua yang overparenting? Simak di halaman selanjutnya, Bunda.

SEPERTI APA CIRI-CIRI OVERPARENTING?

5 Ciri-ciri overparenting yang jarang disadari

Mungkin Bunda tidak menyadari telah memberikan pola asuh yang berlebihan terhadap Si Kecil. Nah, untuk membantu Bunda mengenali dan menghindari overparenting, berikut adalah beberapa ciri-ciri overparenting yang perlu dikenali orang tua:

1. Pengawasan anak yang terlalu berlebihan

Ciri pertama yang mungkin tidak disadari oleh kebanyakan orang tua adalah terlalu berlebihan saat mengawas anak-anak, sehingga mereka merasa tidak nyaman. Walaupun Bunda hanya ingin mengawasi Si Kecil agar tidak terluka, hal tersebut bisa membuatnya tidak nyaman untuk mengeksplorasi sekitarnya.

Hal ini dikarenakan orang tua merasa cemas yang berkelanjutan dan merasa tidak tenang apabila anak diharuskan untuk melakukan sesuatu secara mandiri," ucap Naura.

2. Mengambil keputusan sepihak oleh orang tua

Tanpa disadari, kebanyakan orang tua juga sering mengambil keputusan secara sepihak tanpa bertanya terlebih dahulu bagaimana dengan pendapat anak-anak mereka. Hal ini mereka lakukan untuk menghindari anak-anak membuat keputusan yang salah.

Namun, hal ini justru akan berdampak negatif pada Si Kecil. Mengapa demikian? Karena anak merasa tidak mendapatkan kesempatan untuk mengambil keputusan secara mandiri.

3. Mengatur segala aspek dalam hidup anak

Pada dasarnya orang tua hanya ingin yang terbaik untuk anak-anak mereka. Namun, Bunda tidak perlu sampai memaksanya untuk mengatur segala aspek yang ada di dalam hidupnya.

Orang tua yang mungkin memiliki pola asuh seperti ini, dapat membuat anak-anak mereka merasa tertekan dalam tumbuh kembang dan kesehatan mental anak.

“Dalam poin ketiga ini, kecenderungan orang tua yang overprotective dan overparenting akan terlalu mengatur anak atau dengan kata lain mengatur apa yang harus disukai atau tidak disukai oleh anak,” kata Naura.

4. Takut anak mengalami kegagalan dalam hidupnya

Tidak jarang orang tua yang takut anak-anak mereka untuk mengalami kegagalan dalam hidupnya. Namun, perlu diketahui bahwa ketika anak-anak dilindungi untuk tidak mengalami kegagalan dan mengecewakan orang lain, hal ini bisa membuat anak-anak menjadi stres, Bunda.

5. Mengatur cara orang lain dalam memperlakukan anak

Sebagian besar orang tua khawatir dengan perlakukan orang lain terhadap anak-anak mereka. Mungkin hal ini adalah sesuatu yang wajar dirasakan setiap orang tua, tetapi ini juga bisa menjadi sesuatu yang berlebihan ketika Bunda mengatur orang lain dalam memperlakukan Si Kecil.

Hal ini mungkin akan berdampak buruk tidak hanya pada Si Kecil, tetapi juga orang-orang di sekitarnya.


Source: https://www.haibunda.com/parenting/20220523165339-62-274635/simak-bun-ini-5-ciri-ciri-overparenting-yang-jarang-disadari-orang-tua/2

I'M INTERESTED