Kebijakan Sekolah Jam 6 Dikatakan Tak Berpihak pada Anak, Apa Sebenarnya Makna Berpihak Pada Anak?

Apa sebetulnya makna kebijakan yang berpihak pada anak? Seperti apa contoh penerapannya? Mari kita bahas lebih dalam maknanya bersama  praktisi pendidikan dan Kepala Sekolah Cikal Bandung, Mohammad Rizky Satria, S.Pd., M.Pd.

Arti Kebijakan yang Berpihak pada Anak

Kebijakan yang berpihak pada anak, menurut Rizky, merupakan kebijakan yang menjadikan kebutuhan anak sebagai dasar pertimbangannya.

“Kebijakan yang berpihak pada anak dalam konteks pendidikan adalah kebijakan yang menjadikan kebutuhan anak sebagai sebagai faktor penting dan pijakan utama dalam proses pembuatannya. Sebuah kebijakan yang diambil atas dasar memenuhi kebutuhan anak, bukan kebutuhan orang dewasa, dan juga dilihat dari kacamata anak, bukan hanya kacamata orang dewasa,” ucapnya. 

Indikator Kebijakan yang Berpihak pada Anak

Sebagai kepala sekolah, Rizky memberikan gambaran indikator penerapan kebijakan yang berpihak pada anak dalam konteks penetapan jam masuk sekolah sebagai berikut:

1. Mempertimbangkan karakteristik fase perkembangan anak yang berbeda. Apakah anak usia dini, sekolah dasar, dan menengah memiliki ritme biologis harian yang sama? Apakah jam masuk dapat dipukul rata untuk semua jenjang?

2. Mempertimbangkan inklusivitas murid. Apakah semua murid dapat menyiapkan diri untuk bersekolah lebih pagi? Bagaimana dengan anak berkebutuhan khusus? Bagaimana dengan anak yang lokasi rumahnya jauh dari sekolah? Bagaimana anak dengan budaya rutinitas keluarga yang berbeda?

3. Mempertimbangkan kesiapan teknis. Apakah semua murid memiliki “support system” yang mendukung? Apakah mereka memiliki orangtua yang bisa mengantar sekolah lebih pagi atau memiliki pilihan transportasi yang memadai?

Contoh Kebijakan yang Berpihak pada Anak

Rizky memberikan contoh kebijakan yang berpihak pada anak di sekolah yang dipimpinnya mengenai ritme belajar harian dan penerapan kedisiplinan.

1. Kebijakan Ritme Belajar Harian 

Sekolah Cikal Bandung dalam praktik keseharian belajar dan mengajar memiliki kebijakan untuk memperhatikan ritme aktivitas belajar anak di sekolah dengan mengalokasikan waktu yang cukup untuk rutin pagi setiap hari. Pada sesi ini anak-anak berbincang tentang kondisi dirinya dan rencana kegiatan harian yang akan dilakukan untuk mengorientasikan diri terhadap kegiatan sekolah.

“Di jenjang TK dan SD kecil, kami juga mengalokasikan waktu khusus untuk bermain, di samping mendesain aktivitas pembelajaran yang berbasis permainan. Lalu,  di siang hari kami alokasikan untuk kegiatan berdoa dan berkegiatan ringan (diskusi-refleksi) karena ritme tubuh di siang hari tidak memadai untuk melakukan aktivitas berat.” ucapnya. 

Kebijakan ritme belajar harian ini membuat alur aktivitas belajar dalam satu hari sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan anak.

2. Kebijakan Penerapan Kedisiplinan

Dalam membangun kedisiplinan, Rizky menuturkan bahwa Sekolah Cikal Bandung juga memiliki kebijakan untuk tidak memberikan hukuman yang dapat mencederai harga diri anak atau hukuman yang mempermalukan mereka. 

“Kebijakan terkait kedisiplinan selalu didesain agar anak melakukan sesuatu karena ia paham dampaknya, bukan karena takut dihukum atau karena paksaan. Membangun kedisiplinan dilakukan dengan beragam cara yang memberdayakan seperti membuat kesepakatan, memberikan penguatan bagi anak yang bisa konsisten mematuhi kesepakatan, dan memberikan konsekuensi logis bagi anak yang melanggar kesepakatan tersebut. Oleh karenanya, tidak perlu menerapkan hukuman yang berdampak negatif untuk anak-anak karena pada dasarnya setiap anak memilki kemampuan untuk menyadari dampak dari apa yang mereka lakukan,” tutupnya.(*)

Baca Juga : Pembelajaran Inklusif ABK di Sekolah Cikal Bandung Bermula dari Samakan Tujuan

Informasi Cikal Support Center 

Tanyakan informasi mengenai pendaftaran, program hingga kurikulum Cikal melalui Whatsapp berikut :+62 811-1051-1178

Artikel ini ditulis dan dipublikasikan oleh Tim Digital Cikal 

• Narasumber:  Mohammad Rizky Satria, S.Pd., M.Pd., Kepala Sekolah Cikal Bandung

• Editor: Layla Ali Umar 

• Penulis: Salsabila Fitriana