Rumah Main Cikal, Terapkan Play-Based Learning, Penuhi Kebutuhan Bermain dan Optimalkan Kompetensi Dasar Anak Usia Dini

Rumah Main Cikal, Terapkan Play-Based Learning, Penuhi Kebutuhan Bermain dan Optimalkan Kompetensi Dasar Anak Usia Dini

Durasi Waktu Baca : 4 Menit 



Jakarta, Rumah Main Cikal. Dikenal sebagai lini pendidikan berbasis kompetensi di Indonesia yang berpusat pada anak, Cikal memiliki lini Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) bernama Rumah Main Cikal yang mendukung proses pembelajaran anak-anak usia dini sejalan dengan sifat dasar mereka, yakni ingin bermain. Rumah Main Cikal menerapkan Play-Based Learning untuk menguatkan pondasi pengembangan diri anak untuk menjadi pelajar sepanjang hayat. 

Terapkan Play-Based Learning, Penuhi Kebutuhan Dasar Anak Usia Dini


Rumah Main Cikal memilih pendekatan belajar Play-Based Learning dalam praktik belajar mengajar. Pendekatan Play-Based Learning yang dicetuskan oleh Friedrich Froebel, tokoh pendidikan PAUD Jerman, menekankan pada urgensi kegiatan bermain anak sebagai kebutuhan natural anak di usia dini dan menjadi bagian dari pembelajaran dan ruang ekspresi dan pengembangan diri anak usia dini. 


“Berdasarkan tahap perkembangan anak usia dini, secara natural, bermain merupakan salah satu kebutuhan anak dalam mengeksplorasi lingkungan di sekitarnya. Melalui kegiatan bermain, anak-anak dapat mengatur, membangun, memanipulasi, berpura-pura, mengeksplorasi, menyelidiki, mencipta, berinteraksi, membayangkan, bernegosiasi, dan memahami dunia mereka.” jelas Irene Puti Damayanti, Kepala Rumah Main Cikal. 



Pendekatan dan strategi belajar melalui bermain inilah ditujukan untuk menghadirkan pembelajaran yang menyenangkan dari kurikulum Rumah Main Cikal, Kompetensi 5 Bintang Cikal. 


“Strategi belajar melalui aktivitas bermain inilah yang dipilih oleh Rumah Main Cikal sebagai cara yang menyenangkan untuk anak dapat terlibat secara aktif dalam kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diturunkan dari kurikulum sekolah.” tambahnya. 



Play-Based Learning di Rumah Main Cikal, Optimalkan Kompetensi Dasar Anak 

Tak hanya memenuhi kebutuhan dasar anak secara natural, Play-Based Learning yang diterapkan oleh Rumah Main Cikal ini, menurut Puti, juga dapat mengoptimalkan pengembangan Kompetensi Dasar Anak (Cerdas, Sehat, Peduli, Berimbang dan Komunikasi) yang kelak akan menumbuhkan kesiapan belajar di jenjang selanjutnya. 


“Dalam program pembelajaran setiap anak di Rumah Main Cikal, bermain menjadi kendaraan untuk setiap anak dalam memenuhi tujuan pembelajaran dalam mengembangkan kompetensi dasar yang menjadi bekal untuk kesiapan belajar di jenjang selanjutnya. Tentunya secara jangka panjang jika keterampilan, pengetahuan atau perilaku yang terasah melalui kegiatan bermain ini berkembang dengan optimal, setiap anak di Cikal dapat mencapai kompetensi-kompetensi yang tercakup dalam kurikulum Cikal.” ungkap Puti.

Jadi PAUD Favorit, Play-Based Learning Rumah Main Cikal Beri Pengalaman Menyenangkan dan Bermakna 

Menghadirkan dua tipe keanggotaan yakni penuh waktu dan juga paruh waktu untuk memenuhi kebutuhan belajar dan pengembangan diri anak-anak usia dini, Rumah Main Cikal sejak 1999 hingga saat ini menjadi PAUD pilihan orang tua dengan anak usia dini karena pengalaman belajar yang dihadirkan membuat anak-anak terpenuhi kebutuhannya. Bahkan kegiatan Cikal Pop-Up Class Rumah Main Cikal selalu penuh setiap kali hadir dan membuka waiting list. 

“(Sampai hari ini) Salah satu alasan dari banyak orang tua memilih Rumah Main Cikal bagi anak mereka yang berusia dini karena pendekatan bermain yang diberikan Cikal sehingga anak mendapatkan pengalaman belajar yang menyenangkan dan bermakna. Bahkan orang tua merasa senang dengan contoh kegiatan belajar sambil bermain yang diberikan di kelas dan mengulang aktivitasnya kembali di rumah untuk kebutuhan bonding dan memberikan stimulasi yang konsisten.” ungkapnya. 

Puti juga menambahkan bahwa pengetahuan, kompetensi, kolaborasi dan pengalaman guru-guru di Rumah Main Cikal menjadi indikator optimalisasi pembelajaran anak-anak usia dini. Semangat guru untuk membuat perencanaan, observasi berkala, dan evaluasi juga menjadi kunci penting optimalisasi pemenuhan kebutuhan anak dengan pendekatan yang diterapkan, Play-Based Learning, dan juga kurikulum yang diterapkan, Kompetensi 5 Bintang Cikal.

“Guru-guru di Rumah Main Cikal secara berkala secara rutin membuat perencanaan pembelajaran mengenai tujuan pembelajaran apa saja yang akan disampaikan dalam aktivitas bermain dan belajar di sekolah.  Tak hanya itu, guru-guru juga melakukan observasi dan evaluasi kebutuhan setiap anak dan dinamika kelas agar dapat memenuhi kebutuhan belajar serta melakukan penilaian terhadap capaian pengembangan diri anak usia dini.” imbuh Puti.



Artikel ini ditulis dan dipublikasikan oleh Tim Digital Cikal 

  • Narasumber : 

    • Irene Puti Damayanti, Kepala Rumah Main Cikal

  • Editor : Layla Ali Umar 

  • Penulis : Salsabila Fitriana



I'M INTERESTED