Christopher Matthew, Murid Sekolah Cikal Setu, Sukses Harumkan Nama Indonesia di Ajang International Online Contest World Art Games

Christopher Matthew, Murid Sekolah Cikal Setu, Sukses Harumkan Nama Indonesia di Ajang International Online Contest World Art Games

Jakarta, Sekolah Cikal. Pandemi Covid-19 boleh jadi menjadi tantangan yang nyata bagi bangsa Indonesia saat ini. Namun, kondisi pandemi bukanlah penghalang bagi para pemuda-pemudi Indonesia untuk berkarya dan membanggakan negara di ajang Internasional.


Salah satu bukti nyata pemuda Indonesia berprestasi di tengah pandemi adalah Christopher Matthew, atau yang biasa dikenal dengan Matthew. Ia adalah murid kelas 12 Sekolah Cikal Setu yang sukses mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional setelah memperoleh Juara Pertama (First Prize) di ajang International Online Contest World Art Games untuk kategori musik instrumental usia 16-19 tahun pada 6 Agustus 2020.


(Christopher Matthew, murid kelas 12 Sekolah Cikal Setu, sukses mengharumkan Indonesia setelah memperoleh Juara Pertama dengan skor 92 (First Prize) di ajang International Online Contest World Art Games Kategori Musik Instrumental. Doc. Christopher Matthew)


Mencintai Musik Sejak Kecil

Pencapaian Matthew merupakan pencapaian yang luar biasa. Mengingat, kejuaraan International Online World Art Games merupakan kejuaraan seni musik internasional yang diselenggarakan oleh Fiestalonia Milenio (Organisasi Festival dan Kompetisi Musik Terbesar Eropa). Ajang yang diselenggarakan secara daring ini menjadi kesempatan terbaik bagi seluruh pemuda berbakat seluruh dunia untuk unjuk gigi di hadapan para pakar musik, koreografer, seniman dan profesional handal eropa lebih dari 30 negara.


Tatkala ditanya mengenai kecintaannya pada musik, Matthew menuturkan bahwa keinginan mengembangkan potensi musik telah dimulai sejak kecil. Ia senantiasa menghabiskan waktu luangnya untuk bereksperimen dengan musik secara otodidak melalui channel youtube. “Saya mulai tertarik dengan piano sejak kecil. Seiring waktu, saya belajar piano sendiri (otodidak) secara daring. Saya merasa senang dan refreshing karena bisa eksperimen dengan gaya sendiri saat main piano.” ujarnya saat dihubungi tim humas Cikal (27/8)


Bakat musik Matthew khususnya di kategori musik instrumental piano ini mendorongnya untuk melanjutkan pendidikannya di bidang musik setelah lulus tingkat Menengah atas. “Harapan saya kedepannya bisa bergabung dengan salah satu International Music College yang berpusat di Australia, untuk meneruskan pendidikan di cabang musik. Saya ingin sekali melanjutkan belajar musik dan dapat memberikan kontribusi ke komunitas, salah satunya dengan berbentuk worship gereja.” tuturnya.


Mengasah Potensi, Mengukir Prestasi 


Prestasi Matthew di ajang musik internasional ini bukanlah yang pertama kali. Pada tahun 2019 lalu, Ia berhasil membawa nama baik Indonesia juga di ajang Asia Art Festivals 2019 di Young Siew Toh Conservatory Hall, National University of Singapore. Membawakan piano cover ‘Jump Up Super Star’, yang merupakan original song dari Mario Bros game, Matthew berhasil meraih the Silver Certificate of Achievement.


Selain itu, sebelum meraih juara pertama di babak final, Matthew berhasil meraih posisi kedua di babak pertama penyisihan setelah bersaing dengan 30 negara lainnya lainnya seperti Rusia, Japan, Belanda, dan Inggris.


(Christopher Matthew meraih posisi kedua di babak penyisihan International Online Contest World Art Games Juli 2020. Doc. Christopher Matthew)

Uniknya, pencapaian yang Ia peroleh di berbagai kompetisi bukanlah ukuran kesuksesan utama baginya, ia mengatakan bahwa keikutsertaan dirinya di kompetisi merupakan salah satu caranya untuk mengasah dan meningkatkan kompetensinya dalam bermusik. 

“Alasan utama saya mengikuti International Online Contest World Art Games adalah supaya saya bisa menerapkan dan menguji apa yang saya pribadi sudah pelajari di dunia musik. Selain itu, alasannya juga bisa mengembangkan potensi untuk portofolio saya di masa depan.” jelasnya.


(Pada babak Final kompetisi, Matthew menampilkan Jazz Piano Cover- Fly Me to The Moon Doc. Christopher Matthew Youtube)

Ia pun menambahkan bahwa di setiap kesempatan atau kompetisi Ia hanya ingin melakukan yang terbaik mewakili Indonesia dan menikmati prosesnya. “Saya hanya ingin melakukan yang terbaik. Buat saya yang penting menikmati proses. Mudah-mudahan prestasi ini bisa dipertahankan di kompetisi selanjutnya.” ucapnya.


Membanggakan Orang tua dan Indonesia


Menurut Grace Heny, orang tua dari Matthew, dalam setiap kesempatan Ia senantiasa memberikan pesan bahwa apapun hasil yang diperoleh patut disyukuri dan dibanggakan sebagai bagian dari proses belajar.


“Kami sebagai orang tua selalu memberi pesan pada Matthew apabila ikut kegiatan dan menayangkan hasil karya bertujuan memacu diri sendiri menjadi lebih baik dan inovasi. Apapun hasil dari Matthew, kita patut bersyukur dan disyukuri, karena itu adalah hasil karya dirinya sendiri.” tuturnya.


Ia juga mengingatkan Matthew untuk tidak tinggi hati atas apa yang dicapai dan tetap melanjutkan proses belajar musik sebagai bagian dari aktualisasi diri. “Selain itu, saya juga mengingatkan untuk tidak merasa jumawa atau sudah paling jago karena 'di atas langit selalu masih ada langit berikutnya'. Be Hungry and Continuous Learning also enjoy the process also having Fun.” jelasnya.


Pencapaian Matthew meraih penghargaan tingkat Eropa di bidang musik merupakan sebuah kebanggaan besar bagi orang tua, sekolah, dan tentunya bagi Indonesia. Ia juga menjadi satu dari banyaknya pemuda yang memberikan kabar membahagiakan bagi Indonesia di tengah pandemi. Semoga Matthew dapat terus mengembangkan potensi dan bakat di bidang musik dan membawa nama baik Indonesia di tingkat Internasional. Kamu Hebat! (sfa)


Untuk menonton full video penampilan Christopher Matthew, sila klik link berikut : Christopher Matthew live 

I'M INTERESTED