Dari Terapi Temukan Bakat Tersembunyi, Inilah Cerita Muhammad Salman Farisyi Murid Cikal di Pameran The Sun Never Sets!

Dari Terapi Temukan Bakat Tersembunyi, Inilah Cerita Muhammad Salman Farisyi Murid Cikal di Pameran The Sun Never Sets!

Jakarta, Pendidikan Inklusi Cikal. Seni lukis merupakan salah satu sarana tepat dalam mengembangkan keterampilan emosi dan sosial, serta memberikan dampak positif bagi pengembangan diri anak berkebutuhan khusus.  Salah satu kisah inspiratif pengembangan diri melalui seni lukis datang dari Muhammad Salman Farisyi, murid kelas 7 Sekolah Cikal Lebak Bulus. 


Ia menjadi salah satu pelajar dengan kebutuhan khusus yang sukses memamerkan dan menuai banyak pujian atas karya lukisnya berjudul “Cherry Blossom Welcome The Morning Sun” di Pameran The Sun Never Sets, pameran karya yang diselenggarakan oleh pemuda dengan neurodivergent, yang berlokasi di Hadiprana Art Centre, Kemang Jakarta Selatan, sejak 1 November 2021 hingga 4 Desember 2021. 



(Muhammad Salman Farisyi dengan Karyanya “Cherry Blossom Welcome The Morning Sun”. Dok. Pendidikan Inklusi Cikal)


Dari Terapi Temukan Bakat Tersembunyi 


Dalam sesi tanya jawab di sela-sela pameran, Salman menyatakan bahwa lukisannya terinspirasi dari keindahan bunga sakura di Jepang yang berwarna-warni.  Ia bahkan merasa senang saat karyanya dilihat dan diapresiasi oleh banyak orang yang hadir di pameran tersebut.


“Lukisan ini tentang bunga sakura di Jepang yang berwarna-warni, Salman suka melukis, dan Salman melukis dengan Pak Toto dua kali seminggu. Salman senang sekali banyak orang yang melihat lukisan salman. Saat melukis salman senang dan melatih salman untuk lebih fokus.” cerita Salman dengan antusias saat ditemui tim Cikal (18/11)


Menurut sang Ayah, Sofwan Farisyi, kebiasaan melukis Salman baru dimulai satu tahun sebagai terapi untuk melatih fokusnya (Attention Deficit Disorder) dengan guru seni ABK yang direkomendasikan oleh Pendidikan Inklusi Cikal, Kak Toto. 


“Kami sebagai orang tua melihat sebenarnya belum terlalu lama, sekitar 1 - 1,5 tahun, kita lihat Salman memiliki permasalahan dari segi fokus, kita lihat beberapa macam terapi, dari musik, olahraga dan terakhir kita coba dari melukis. “ ucapnya.


 

(Karya Seni Lukis Salman, Murid Sekolah Cikal, (tengah) di pameran The Sun Never Sets. Dok. Cikal)


Dalam proses terapinya ternyata menurut guru yang mendampingi Salman, Kak Toto, menyatakan bahwa Salman memiliki sisi artistik yang baik dalam seni lukis. 


“Awalnya kami belum tahu berbakat atau tidak, karena awalnya kami harap Salman dapat menggambar hal-hal dengan ukuran lebih kecil (untuk melatih fokusnya). Namun, menurut kak Toto ada sisi artistik, kami belum percaya awalnya, tetapi setelah satu dua kali dari memadukan warna, kok bagus ya. Dari sanalah, kurang lebih satu tahun, kami sadar Salman berbakat di Seni Lukis.” cerita Sofwan. 


Menurut Timotius Sumarsito, atau yang akrab disapa dengan Kak Toto, guru melukis Salman, Ia berusaha untuk mendukung, mendampingi serta meyakinkan pada orang tua Salman bahwa inilah jalan Salman untuk melukis. 


“Saya dampingi Salman untuk berkarya. Tugas saya mengeksplor dan meyakinkan karya Salman bagus. Fokusnya adalah tidak terburu-buru ganti gaya, dan meyakinkan bahwa Salman telah menemukan jalannya, menemukan hal yang mengasyikkan baginya yakni melukis, tinggal Salman nantinya terus berkarya dengan pengulangan yang sama, dan membuat karya yang konsisten.” jelas Kak Toto. 


Karya Indah, Menuai Banyak Pujian 


Menurut Kak Toto banyak sekali pihak yang mengapresiasi karya Salman saat berkunjung di pameran.


“Orang yang hadir banyak sekali yang mengapresiasi karya Salman menjadi spot foto utama, karena warna yang dipakai sesuai dengan tema besar epiphany, karyanya memang eye-catching dan besar.” ucap Kak Toto selaku ketua pelaksana pameran.


(Pendampingan orang tua Salman mendukung penemuan bakatnya. Dok. Cikal)


Kepala Pendidikan Inklusi Cikal, Husnul Chotimah pun mengapresiasi karya Salman dalam kunjungannya pada (18/11) di Hadiprana.


“Aku suka sekali apalagi saat pertama kali masuk melihat karya Salman menjadi fokus poin. Warnanya juga suka sekali. Dari stuk kuasnya seolah-olah menggambarkan pusaran angin yang membuat daun berguguran. Karya ini pun menjadi sebuah momen mengingat kembali pengalaman Salman saat di Jepang. Lukisan ini membuat saya terharu, karena Saya sudah kenal Salman saat masuk Cikal sejak usia Prasekolah.” tutur Nuli. 


Sebagai orang tua Salman, Sofwan Farisyi pun menyatakan rasa senang atas apresiasi yang diterima terhadap karya Salman. 


“Terus terang, kami senang. Bagi kami, memamerkan karya Salman ditujukan untuk menumbuhkan rasa percaya diri Salman mudah-mudahan ini menjadi langkah awal bagi Salman untuk menjadi pelukis di masa depan.” jelas Sofwan.


Pendampingan Sekolah Inklusi 


Sebagai sekolah Inklusi, Sekolah Cikal melalui Pendidikan Inklusi Cikal menyediakan program yang dikhususkan untuk anak-anak berkebutuhan khusus di setiap jenjang sekolah dari tingkat Prasekolah hingga SMA. 


“Di setiap jenjang fokus pembelajaran berbeda, kalau di Pendidikan Inklusi Cikal khusus jenjang TK hingga SD fokusnya terletak pada keterampilan dasar dan kemampuan akademik dasar, jadi konsepnya lebih kepada kemandirian, memahami pelajaran core akademik. Kalau di usia upper primary sampai middle school lebih fokus pada eksplorasi di luar akademik, sama halnya seperti Salman yang sebelumnya mencoba bernyanyi olahraga, sampai melukis. Di SMP memang kita sudah mendukung dan mendampingi murid untuk eksplor minat dan bakatnya di luar akademik.” jelas Nuli. 


(Pendampingan dan dukungan dari Tim Pendidikan Inklusi Cikal, Kak Toto, serta Keluarga menjadi kekuatan untuk pemetaan minat dan bakat Salman. Dok. Cikal)


Sebagai orang tua, Sofwan menyatakan bahwa sebagai sekolah inklusi, Cikal menghargai keunikan anak dan tidak memaksakan hal yang tidak disukai anak. Selain itu, Pendidikan Inklusi Cikal pun sudah cukup baik mendampingi salman menemukan jati diri untuk masa depan. 


“Bagi orang tua yang memiliki anak berkebutuhan khusus seperti Salman, saya rasa tidak perlu takut, insya Allah dicari saja bakatnya perlahan-lahan agar kelak ia menemukan kekuatan untuk hadapi masa depan yang lebih baik.” tutupnya. (*)


Untuk melihat karya Salman melalui Instagram : https://bit.ly/GallerySalmanCikal 


I'M INTERESTED