Memahami Informasi Penanganan dan Penyebaran Covid-19, Sekolah Cikal Undang Pakar Sains dari Eijkman Institute

Memahami Informasi Penanganan dan Penyebaran Covid-19, Sekolah Cikal Undang Pakar Sains dari Eijkman Institute

Jakarta, Sekolah Cikal. Pengembangan kompetensi yang berjangka panjang selalu dimulai dengan rasa ingin tahu. Itulah yang selalu dirasakan oleh murid-murid Sekolah Cikal. Berkolaborasi dengan Lembaga Bio Molekuler (LBM) Eijkman Institute, murid Sekolah Cikal mendapatkan sesi belajar daring bersama Frilasita Aisyah Yudhaputri, Project Coordinator Lembaga Bio Molekuler (LBM) Eijkman Institute (pada 29/5) membahas peran pakar ilmu pengetahuan atau sains melawan penyebaran virus Covid 19.


Memahami Covid-19 dari Ahli Sains
Sebagai Guru Biologi IBDP Program Sekolah Cikal Setu, Zulfa Hanif menyampaikan bahwa ide mengundang ahli dari Lembaga Bio Molekuler (LBM) Eikjman Institute ditujukan agar murid dapat memperoleh informasi yang memiliki validitas yang tepat.

“Seminar Covid-19 ini berangkat dari keinginan kami untuk bisa memenuhi kebutuhan informasi yang valid ke siswa terkait pandemi ini dari sudut pandang ilmuwan (scientist). Kita sadari bahwa berita yang banyak beredar saat ini lebih banyak melihat Covid-19 ini dari sudut pandang klinis atau kedokteran, darinya pemilihan Eijkman ini dirasa mampu membantu siswa melihat Covid-19 ini secara komprehensif dengan menambahkan perspektif sains dalam pengetahuan mereka.” tuturnya dalam keterangan tertulis.


Praktik Kolaborasi dari Rumah
Mengingat sekolah belum dapat dibuka, dan ketidakpastian pemulihan kondisi bagi murid-murid untuk kembali ke sekolah, praktik kolaborasi belajar daring dari rumah dapat menjadi alternatif paling tepat. Pengembangan konten dan mengundang berbagai pakar di berbagai bidang dapat meningkatkan antusiasme murid untuk tetap belajar dengan suka cita.


“Mungkin dengan diberlakukannya online learning, kesempatan untuk melakukan hands-on activity menjadi terbatas. Namun, dengan adanya praktik kolaborasi dengan berbagai pihak tentu kami berharap dapat mempertahankan atau bahkan meningkatkan engagement siswa di kelas.” jelas Zulfa Hanif.

Bagi Zulfa, pembuatan sesi belajar bareng pakar di bidang sains ini tentu juga menjawab kesimpangsiuran informasi di masyarakat, dan dapat mendorong murid-murid turut menyebarkan informasi yang benar dan meluruskan berita mengenai Covid-19 di lingkungan terdekatnya.


“Informasi valid terkait pandemi memang sangat dibutuhkan, dan alhamdulillahnya dengan seminar ini mampu menjawab kebutuhan tersebut, bahkan mampu menjawab kesimpangsiuran informasi yang selama ini ada di masyarakat. Harapannya setelah ikut seminar ini, anak-anak bisa menjadi agen edukasi bagi komunitas di sekitarnya untuk meluruskan berita-berita yang beredar di masyarakat.” ujarnya.


Di akhir sesi pembelajaran, Frilasita Aisyah Yudhaputri menyampaikan antusiasmenya atas undangan dari Cikal dan mengatakan akan dengan senang hati berbagi pengetahuan kembali di sesi kolaborasi berikutnya.


“Saya dari Eikjman Institute mengucapkan terima kasih atas undangannya. Seminar ini sebagai publik komunikasi dari lembaga kami agar dapat meluruskan informasi, memberikan pengetahuan dan inspirasi bahwa di masa pandemi ini, kita masih bisa berbagi informasi dan dapat bermanfaat buat guru, murid. Jadi buat saya informasi dari kegiatan ini bagus sekali diterapkan dalam situasi Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) saat ini.” tutupnya. (sfa)

I'M INTERESTED