Durasi Waktu Baca : 4 Menit Surabaya, Sekolah Cikal. Proses belajar yang sejati adalah proses belajar yang berkelanjutan, berorientasi pada konteks, dan dapat membentuk pribadi anak sebagai warga dunia yang berdaya untuk dapat menghadirkan inspirasi, inovasi, dan berkontribusi pada perbaikan dunia. Cerminan proses belajar yang utuh di atas berhasil dipotret secara utuh oleh empat murid SD Cikal Surabaya yakni Darren Timothy Kusuma Benawan, Renata Almira Toth, Ananda Regina Kuncorobakti, dan Ananda Keenan Agastya. Mereka adalah murid-murid yang menciptakan sebuah inovasi kreatif terkait perbaikan lingkungan dalam International Creativity dan Innovation Award (ICIA) tahun 2023 pada 5-7 Mei 2023. (Empat murid SD Cikal Surabaya Ciptakan Karya Inovatif tentang Lingkungan dan raih penghargaan International Creativity dan Innovation Award tingkat Asia Tenggara. Dok. Cikal) Keempat murid Sekolah Cikal Surabaya tersebut menciptakan game edukasi "Microplastic Shooter" dan alat pemotong plastik ramah lingkungan "Vaccum Plastic Reducer" yang mendorong mereka meraih Best Video Award, Titanium Award, Gold Award, dan The Young Change Maker Award di ajang International Creativity dan Innovation Award yang juga diikuti oleh negara-negara ASEAN, seperti Brunei, Malaysia, Thailand, Laos dan lainnya. Seperti apa cerita lengkapnya? Simak berikut ini. Darren Timothy Kusuma Benawan dan Renata Almira Toth merupakan dua murid SD Cikal Surabaya yang menciptakan sebuah game atau permainan edukasi “Microplastic Shooter” yang didedikasikan untuk meningkatkan kepeduliaan anak-anak sejak dini akan bahaya mikroplastik dalam bentuk yang menyenangkan. Mereka berdua meraih dua buah penghargaan yakni The Young Change Maker Award, dan Gold Award di ICIA 2023. (Darren Timothy Kusuma Benawan dan Renata Almira Toth meraih 2 penghargaan The young change maker Award, dan Gold Award) Sebagai homeroom kelas 4 SD dan juga mentor dari tim SD Cikal Surabaya di ICIA, Atik menceritakan bahwa Darren dan Renata memiliki ketertarikan yang tinggi terhadap lingkungan khususnya ekosistem dan kehidupan laut. Sehingga mereka berusaha untuk menciptakan sebuah game edukasi bagi anak untuk mengenalkan dan menumbuhkan kepedulian akan bahaya mikroplastik bagi makhluk hidup di laut. “Darren dan Renata peduli sekali terhadap bahayanya mikroplastik di lautan dari sampah plastik terhadap keberlangsungan ekosistem dan kehidupan laut. Akhirnya, mereka membuat solusi dengan menciptakan game edukasi "Microplastic Shooter" yang bertujuan tidak hanya sebagai permainan, namun juga dari game tersebut orang-orang dapat belajar betapa berbahayanya mikroplastik jika terkonsumsi oleh mahkluk hidup. “ ungkap Atik. Microplastic Shooter Karya Darren dan Renata, SD Cikal Surabaya Hal yang perlu diketahui lainnya dari karya ini adalah seluruh proses pembuatannya juga diinisiasi oleh murid, baik itu dari pencarian data tentang mikroplastik, alur cerita dan alur main dari aplikasi tersebut, hingga proses coding aplikasi. “Darren dan Renata membuat game tersebut menggunakan coding yang mereka desain dan memikirkan alur ceritanya sendiri. Pencarian data mengenai microplastik juga dilakukan oleh mereka untuk dapat mengetahui seberapa bahayanya mikroplastik jika masuk ke dalam tubuh.” tambahnya. Baca juga : 5 Keunggulan Sekolah Cikal Surabaya, Sekolah Swasta Nasional Berbasis Kompetensi di Surabaya Barat Selain game edukasi, dua murid SD Cikal Surabaya lainnya, yakni Ananda Regina Kuncorobakti dan Ananda Keenan Agastya menciptakan sebuah alat yang dapat digunakan untuk mengurai sampak plastik agar tidak bertumpuk dan memberikan dampak negatif bagi lingkungan dan juga kesehatan manusia. (Keenan dan Rere murid SD Cikal Surabaya yang meraih 3 penghargaan atas karya mereka Vacuum Plastic reducer di ICIA 2023. Dok. Cikal) Atik menyebutkan bahwa gagasan Vacuum Plastic reducer dihadirkan oleh Keenan dan Rere disebabkan oleh kepedulian mereka akan tumpukan sampah plastik yang seringkali menggunung dan merusak ekosistem. “Keenan dan Rere seringkali melihat tumpukan sampah yang menggunung akibat dari hasil aktivitas manusia setiap harinya yang seringkali memberikan dampak negatif bagi lingkungan dan kesehatan manusia. Oleh karena itu, di ICIA mereka menciptakan sebuah alat yang dapat membantu orang-orang untuk dapat memotong plastik yang sudah tidak mereka gunakan dengan cara aman dan mudah digunakan oleh siapa saja bernama "Vaccum Plastic reducer".” ungkap Atik. “Vacuum Plastic Reducer” Karya Keenan dan Rere, SD Cikal Surabaya Keenan dan Rere mendesain produk dalam bentuk prototipe menggunakan 3D AR dari hasil diskusi dan kreativitas mereka. Mereka pun meraih 3 penghargaan Best Video Award, Gold Award dan Titanium Award. Sebagai salah satu perwakilan orangtua murid dari tim SD Cikal Surabaya di ICIA 2023, Soenarto, orangtua dari Keenan, mengungkapkan kebahagiaannya sebagai orangtua yang menyaksikan sang putra, Keenan meraih 3 penghargaan bersama rekannya, Rere di ajang ICIA. Baginya, penghargaan dan pengalaman yang diraih atas karya yang diciptakan menjadi sebuah pengalaman berharga bagi pengembangan diri sang anak. “Alhamdulillah Keenan dan Rere dari Sekolah Cikal Surabaya dan juga mewakili Indonesia berhasil meraih 3 penghargaan dalam ajang ICIA 2023, antara lain Titanium Award, Gold Award, Special Award Best Video Award. Selamat untuk Keenan dan Rere untuk penampilan luar biasa. Kami yakin pengalaman baru ini akan mengarahkan kalian ke pengalaman selanjutnya yang lebih baik.” tulis Soenarto melalui kanal sosial instagramnya. (Momen kebersamaan Ibu Atik dengan Keenan, Darren, Rere, dan Renata saat persiapan ICIA 2023. Dok. Cikal) Sebagai mentor, Atik menyebutkan bahwa pengalaman dan penghargaan yang diraih oleh keempat murid SD Cikal di kompetisi internasional akan mengasah berbagai kompetensi dalam dirinya antara lain, kemampuan berkolaborasi, kemampuan berpikir kritis, komunikatif, kreativitas dan lainnya yang mengacu pada cita-cita Cikal dan dimensi kompetensi Cikal. “Mendorong anak-anak untuk ikut dalam kompetisi internasional ini bagi kami para pendidik adalah sebuah bentuk dukungan untuk memberikan pengalaman belajar bermakna kepada murid-murid. Kami berharap pengalaman ini dapat meningkatkan kemampuan kolaborasi, berpikir kritis, komunikatif, kreativitas, berkomitmen dan peduli. Selain itu juga sebagai pengalaman pembelajaran saya sendiri dalam membimbing dan menerapkan pembelajaran berbasis ptroject.” ungkap Atik. ICIA (International Creativity and Innovation Award) merupakan salah satu kegiatan yang di desain untuk mewadahi berbagai karya kreativitas dan inovasi anak muda sekaligus perayaan dalam World Creativity and Innovation Day (WCID) yang diinisiasi oleh United Nation atau PBB sebagai bentuk perayaan kreativitas dan inovasi yang mengusung tema permasalahan global SDGs. Selamat untuk keempat murid SD Cikal Surabaya yang telah berhasil mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional. Cikal bangga kepada kalian semuanya! (*) Tanyakan informasi mengenai pendaftaran, program hingga kurikulum Cikal melalui Whatsapp berikut : https://bit.ly/cikalcs (tim Customer Service Cikal) Artikel ini ditulis dan dipublikasikan oleh Tim Digital Cikal Narasumber : Ibu Atik, Mentor dan Homeroom SD Cikal Surabaya. Bapak Soenarto, Orangtua Keenan, Murid SD Cikal Surabaya Editor : Layla Ali Umar Penulis : Salsabila FitrianaGame Edukasi “Microplastic Shooter” Karya Darren dan Renata, Murid SD Cikal Surabaya.
“Vacuum Plastic Reducer” Karya Keenan dan Rere, SD Cikal Surabaya
Empat Murid SD Cikal Surabaya Raih Penghargaan ICIA dan Raih Pengalaman Pengembangan Diri
Informasi Customer Service Cikal