Cerita Anya, Murid SD Cikal Lebak Bulus, Peraih Belasan Medali Olimpiade Matematika Internasional yang Senang Belajar Banyak Hal!

Anya-Murid-SD-Cikal-Lebak-Bulus_Berprestasi_di -Bidang-Matematika


Durasi Waktu Baca : 5 Menit



Jakarta, Sekolah Cikal. Menemukan minat dalam diri anak sejatinya tidak hanya bermula dari bakat atau potensi yang dibangun sejak dini, melainkan juga dapat tumbuh dari kegigihan untuk menikmati proses berlatih tanpa henti, seperti yang dirasakan dan juga dilakukan oleh Anya Prameswari Firmansyah atau yang hangat disapa Anya. 


Anya merupakan murid kelas 6 SD Cikal Lebak Bulus yang memulai perjalanan pengembangan minatnya di bidang Matematika sejak kelas 3 SD. Dalam kurun waktu 3 tahun mendalami dan menghadapi segala tantangan di bidang Matematika, Anya telah mengoleksi belasan medali olimpiade matematika internasional, baik itu Japan International Science and Mathematics Olympiads (JISMO), Singapore and Asian Schools Math Olympiad (SASMO), Singapore International Math Olympiad Challenge (SIMOC), American Mathematics Olympiads (AMO), Singa Math Competition, dan VANDA (International Science and Math Competition). 


(Anya Prameswari Firmansya, Murid SD Cikal Lebak Bulus, Pelajar Indonesia yang Ikuti Belasan Kompetisi Matematika Internasional. Dok. Cikal)


Capaian pengembangan diri Anya di bidang Matematika ini, tentu tidak terlepas dari kegigihannya berlatih tanpa henti didampingi dan didukung oleh orangtuanya juga, loh!


Penasaran dengan perjalanan Anya dan kegigihannya? Simak selengkapnya di bawah ini.

Bermula dari Tidak Suka Matematika dan Kesulitan Memecahkan Soal Matematika


Dalam sesi berbincang bersama Anya, ia berbagi cerita bahwa pada awalnya ia tidak sama sekali menyukai matematika karena matematika itu sangat sulit dipecahkan, namun, rasa penasaran dan keinginan untuk mempelajari lebih dalam tumbuh di dalam diri Anya setelah Anya mencoba kompetisi Matemtika pertamanya di kelas 3 SD.


“Aku itu dulu sebenernya tidak suka banget sama matematika, tapi, aku lama-lama penasaran, soalnya kok, pas dikasih soal matematika (saat itu Ibuku daftarin aku untuk kompetisi) tetapi aku ga bisa ngerjain waktu aku kelas 3 SD. Aku jadi penasaran.” cerita Anya.


Mita, Ibunda Anya, menambahkan cerita kilas balik momen pertama kalinya Anya merasakan kecewa karena ingin memberikan tantangan pada dirinya memecahkan soal matematika, namun belum berhasil. 


“Pada awalnya itu, Anya pernah ikut kompetisi matematika dan kalah, saat itu ia menangis dan kecewa karena ia belum dapat memecahkan tantangan soal matematika yang sebelumya ia rasa bisa dipecahkan. Di momen itu, saya mengingatkan Anya, bahwa dalam sebuah kompetisi, kompetitornya itu tidak hanya di sekitarmu, tetapi juga masih banyak di luar sana, oleh karena itu, kamu harus belajar menyesuaikan diri.” ceritanya.


Dari titik itu, Anya merasa ingin semakin antusias untuk berlatih Matematika sebagai tantangan terbesar dalam dirinya. Sebagai orangtua, Mita pun mengungkapkan bahwa Anya didukung dengan pendampingan berkala dan fokusnya berada pada langkah Anya untuk memecahkan soal-soal matematika di kompetisi berikutnya, karena Anya bertekad untuk ikut berbagai kompetisi matematika.


Baca juga : Wakili Indonesia, 4 Murid SD Cikal Surabaya Raih Penghargaan di International Creativity and Innovation Award 2023 Pasca Ciptakan Karya Inovatif




Komitmen Anya, Latihan 5 Soal Setiap Hari 


Dengan tekad yang hadir dalam diri Anya setelah melalui pengalaman yang mengecewakannya, ia pun berlatih dengan didampingi oleh orangtua beserta mentor matematika yang menghadirkan banyak soal-soal olimpiade. Bagi Anya, awalnya memang sulit, tetapi seiring terbiasa berlatih 5 soal setiap hari, ia pun mulai memahami pola dan cara kerja soal olimpiade dnegan baik.


“Matematika itu rasanya selalu sulit, tetapi aku terus penasaran. Awalnya aku bingung, kok bentuk soalnya beda. Tapi lama-lama, aku mulai tahu, soalnya seperti apa. Latihan aku itu ga ada jamnya, kadang 5 menit, 10 menit, atau 1 jam. Tapi yang pasti itu, aku mengerjakan 5 soal setiap hari. Soalnya itu dari soal-soal olimpiade. Aku memiliki mentor matematika juga karena soal olimpiade itu susah banget.” cerita Anya dengan penuh antusias.



Soal-soal olimpiade Matematika Internasional pada umumnya memiliki pola dan tipe yang berbeda dengan soal matematika yang diketahui oleh publik. Di setiap momen latihan Anya pun, terdapat langkah-langkah menjawab yang memang diajarkan dan didampingi oleh mentornya. 


Baca juga : Cerita Pipil, Murid SD Cikal Lebak Bulus dan Pendidikan Inklusi Cikal, Content Creator Cilik yang Telah Ciptakan Lebih dari 400 Karya Ilustrasi Digital Sejak 5 tahun




Tak Hanya Matematika, Anya juga Miliki Banyak Hobi dan Senang Belajar Banyak Hal


Di tengah kesibukan Anya yang berlatih demi mencapai impiannya untuk memecahkan soal matematika olimpiade, Anya tetap berusaha untuk menikmati berbagai hobinya, baik itu bermain tennis, memasak, balet hingga belajar Bahasa Jepang. 


“(Selain matematika) Aku suka balet, aku suka buat cookies, aku juga suka main tennis, aku suka belajar bahasa Nihongo. Aku ingin mengambil ujian bahasa Jepang saat kelas 7 SMP nanti.” ungkap Anya yang senang belajar banyak hal ini. 


(Tak hanya matematika, Anya juga minati tenis, memasak, dan menari balet. Dok. Cikal)


Sebagai Ibu, Mita menceritakan bahwa sejak kecil Anya memang sudah ditumbuhkan kebiasaan untuk menikmati esensi dari belajar itu sendiri sebagai sebuah perjalanan yang akan selalu berkelanjutan.


“Kami selalu mengajarkan Anya untuk eksplor semuanya. Memang awalnya Anya selalu ingin menang, namun, kami berusaha mendampingi proses belajarnya, membiasakan habit baru. Lalu, apabila ada hal yang tidak kita tahu, maka kita cari sama-sama. Kami  berusaha mengajarkan Anya, “the destination is the journey itself”. Jadi, ia akan merasa journey untuk cari sesuatu dalam belajar itu penting dan tidak hanya fokus ke Sains atau Matematika saja.” ungkapnya.


Baca juga : Cerita Arjuna, Murid SD Cikal Surabaya, Berkenalan dengan Minecraft hingga Raih Penghargaan Walikota Surabaya!




Ikuti Banyak Olimpiade Matematika Internasional, Anya Raih Pengalaman, Teman Baru dan Belasan Medali

Seiring Anya berlatih dengan giat, dukungan dan pendampingan orangtua yang selalu menemani Anya, Anya pun memulai langkahnya untuk mencoba dan memberikan tantangan pada dirinya kembali untuk mengikuti olimpiade Matematika Internasional. 


Sejak 2021 hingga 2023, Anya telah banyak mencatatkan jejak kegigihannya di Japan International Science and Mathematics Olympiads (JISMO), Singapore and Asian Schools Math Olympiad (SASMO), Singapore International Math Olympiad Challenge (SIMOC), American Mathematics Olympiads (AMO), Singa Math Competition dan VANDA (International Science and Math Competition). 


Sejak 2021, Anya telah mengikuti 18 olimpiade Matematika tingkat Internasional dan meraih lebih dari 18 medali, (emas, perunggu, ruby, emerald, diamond, dan sertifikat penghargaan lainnya). 


(Sejak memiliki komitmen dan antusiasme yang tinggi dalam mengasah kompetensinya di Matematika dan Sains, Anya raih banyak pengalaman di berbagai olimpiade Internasional. Dok. Cikal)


Namun, uniknya, dengan semakin seringnya Anya berpartisipasi, fokus yang ia ingin capai bukan lagi kepada medali, melainkan pada keinginan untuk meraih banyak teman baru. 


“Aku paling suka Global Final, soalnya banyak ketemu temen baru. Terus di sana, kompetisi itu all day. Aku mau ikut terus kompetisi matematika internasional untuk ketemu teman-teman di luar sana, tidak hanya di Indonesia.” ucapnya.


Ibunda Anya, Mita, juga menyampaikan bahwa sebagai orangtua mereka pun senang dan selalu mendukung Anya untuk ikut kompetisi lainnya demi memenuhi impian barunya, bertemu banyak teman baru.


“Anya itu suka mengamati (observing), dia paling suka global round karena banyak teman ia penasaran dengan teman-teman barunya, ia bahkan tahu apa yang mereka sukai dan lainnya. Lucu sekali melihat ia banyak bertemu teman. Jadi, kami, tidak memaksa Anya untuk juara dan lebih kepada, yuk, ketemu teman baru di kompetisi berikutnya.” tuturnya


Baca juga : Raih 70 Medali Sejak Usia 7 Tahun, Inilah Cerita Vino, Murid Kelas 1 SMP Cikal Serpong, Atlet Sepak Bola Berprestasi dari Tangerang Selatan!.




Impian Anya, Menjadi Psikiater yang Bermanfaat Bagi Sesama 


Sebagai pelajar di tingkat SD Cikal Lebak Bulus, Anya yang senang melakukan banyak kegiatan eksplorasi ini menyampaikan cita-citanya untuk menjadi seorang Psikiater dengan tujuan yang mulia, yakni ingin menolong orang banyak yang seringkali menutupi lukanya. 


Aku ingin jadi Psikiater (Psychiatrist), karena kalau jadi psikiater itu kita mengobati yang tidak keliatan. Banyak orang yang suka nutupin (lukanya) kadang-kadang, and they need help cuma ga mau bilang. Kadang malu.” ceritanya.


Ia pun menambahkan bahwa apapun yang ia senang pelajari pasti akan terpakai untuk diterapkan di dunia nyata. Ia pun berharap bahwa dirinya akan selalu menikmati segala hal yang ia pelajari dari rasa ingin tahunya. 


“Aku mau enjoy aja pas belajar, cari tahu sesuatu, rasanya seneng kalau setiap kali belajar hal-hal baru, kalau medali sih, aku ga terlalu kepingin, aku itu cuman, senang belajar hal-hal baru.” imbuhnya dengan suka cita.(*)


Wah, perjalanan Anya menemukan minatnya di Matematika hingga raih belasan medali ternyata memiliki pemantik yang sangat inspiratif. Terima kasih ya, Anya, sudah berbagi cerita inspiratifmu! Tetap semangat belajar hal baru yang menyenangkan hatimu, ya!




Informasi Customer Service Cikal 


Tanyakan informasi mengenai pendaftaran, program hingga kurikulum Cikal melalui Whatsapp berikut : https://bit.ly/cikalcs (tim Customer Service Cikal)




Artikel ini ditulis dan dipublikasikan oleh Tim Digital Cikal 

  • Narasumber : 

    • Anya Prameswari Firmansyah, Murid SD Cikal Lebak Bulus, Peraih Belasan Medali Olimpiade Matematika Internasional.

    • Ibu Paramita, Orangtua Anya.

  • Editor : Layla Ali Umar 

  • Penulis : Salsabila Fitriana


I'M INTERESTED