Lolos di 10 Universitas Dalam dan Luar Negeri, Simak Cerita Izza Murid SMA Cikal Amri Setu Pelajar yang Miliki Impian Berkarir di Bidang Genetika

Lolos di 10 Universitas Dalam dan Luar Negeri,  Simak Cerita Izza Murid SMA Cikal Amri Setu  Pelajar yang Miliki Impian Berkarir di Bidang Genetika



Jakarta, Sekolah Cikal Amri Setu. Menemukan minat dan bakat yang tepat dalam diri murid akan memberikan kontribusi yang besar dalam perencanaan impian pendidikan lanjutan dan karirnya di masa depan. 


Salah satu cerita keberhasilan penemuan minat dan bakat hingga meraih keberhasilan dalam perencanaan pendidikan lanjutan hadir dari Thalita Nadira Izza Senen atau yang akrab disapa Izza merupakan murid kelas 12 SMA Cikal Amri Setu Jakarta Timur yang berhasil diterima di 10 kampus dalam dan luar negeri dari 14 kampus yang Izza lakukan pendaftaran. 


(Thalita Nadira Izza Senen, Murid SMA Cikal Amri Setu, Peraih LOA 10 Kampus dalam dan Luar Negeri. Dok. Izza)


Berbekal minatnya di bidang ilmu sains, Izza berhasil diterima di Fakultas Kedokteran dan Ilmu Biomedis (Biomedical Science) di 3 kampus dalam negeri. Lalu, program studi Ilmu Biomedis (Biomedical Science) dan beberapa School Of Science di 7 kampus luar negeri. Tak berhenti di sana, terdapat dua kampus pula memberikan beasiswa kepada Izza. 


10 KAMPUS DALAM DAN LUAR NEGERI YANG MENERIMA IZZA


Kampus Dalam Negeri

Kampus Luar Negeri 

  • Fakultas Ilmu Kedokteran Kelas Internasional, Universitas Indonesia

  • School of Science, Hong Kong University of Science and Technology, dengan beasiswa University Admissions Scholarship Scheme for IB Diploma Holders

  • Fakultas Ilmu Kedokteran Universitas Atmajaya 

  • Biomedical Science, University of Warwick, United Kingdom

  • Program Ilmu Biomedis, Indonesia International Institute for Life-Sciences (I3L)

  • Biomedical Science, The University of Sheffield, United Kingdom


  • Biomedical Science, The University of Manchester, United Kingdom


  • Biomedical Science, Queen's University Belfast, United Kingdom


  • Bachelor of Science, The University of British Columbia, Canada dengan beasiswa International Major Entrance Scholarship (IMES) sejumlah ,000


  • Biomedical Science, University of York, United Kingdom



Memiliki Minat Tinggi di Bidang Ilmu Genetika 


Bercerita mengenai awal mula penemuan minatnya, Izza mengatakan bahwa semua itu bermula ketika kelas 9 SMP Cikal dan dalam program sains yang membahas mengenai mekanisme tubuh manusia membuatnya melakukan refleksi mendalam. 


“Dari awal kelas 9, aku tertarik pada badan manusia dan mekanisme yang harus terus berjalan di dalam tubuh kita supaya kita bisa hidup. Badan manusia mirip seperti sekelompok manusia. Satu manusia tidak bisa dibandingkan dengan 10 manusia dalam segi kekuatan maupun segi kreatif. Hal tersebut memicu perhatian aku dalam mempunyai karir di bidang IPA.” cerita Izza. 


Momen kontemplasi itu pun seiring waktu semakin membuat Izza mendalami rasa ingin tahu mengenai minatnya, hingga pemetaan karirnya di masa depan. Saat kelas 10 SMA, ia pun mulai menemukan dan meyakinkan diri ingin mendalami bidang genetika. 


“Awalnya aku ingin bekerja sebagai forensik, karena waktu itu, aku tertarik dalam bisa mengidentifikasikan mayat dan alasan dibalik bagaimana mayat tersebut meninggal. Namun, pas kelas 10, aku belajar tentang genetika. Hal itu mendorong aku untuk menyadari bahwa mekanisme tubuh jauh lebih kompleks dibandingkan apa yang kita bisa lihat dan kode-kode kecil dalam tubuh dapat menjadi sebuah keuntungan bagi kami. Dengan ketertarikan baru serta materi kelas yang berbahas tentang kode etik, hal tersebut memicu aku dalam mempunyai keinginan untuk bekerja di wawasan genetika, makanya awalnya aku pilih biomedicine.” tuturnya. 



(Minati Sains sejak SMP, Izza memiliki minat tinggi di bidang genetika. Dok. Izza)



Dari 14 kampus yang menjadi tujuan Izza, Izza sukses meraih 10 Letter of Acceptance (LOA). Ia menceritakan bahwa orang tuanya merasa bangga dan bahagia atas setiap proses dan pencapaiannya. Orang tua Izza pun menurutnya tidak pernah membebani ekspektasi, sehingga ia pun dapat berkembang utuh melebihi dari segala harapan orangtuanya.


“Orang tuaku sangat bangga dan bahagia atas keberhasilanku di dalam program studi ataupun kampus yang telah aku pilih. Orang tua dari dulu sampai sekarang tidak pernah membebani aku dengan ekspektasi mereka, dan selalu mendukung aku. Aku bahagia bahwa justru bisa melebihi apa yang diekspektasikan oleh kedua orang tuaku.” ucapnya. 


Baca juga : Minati Matematika dan Fisika Sejak SD, Simak Cerita Azfar, Murid SMA Cikal, Peraih SNMPTN ITB Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Rekayasa



Persiapan Izza Memilih Program Studi hingga Mendaftar Universitas 


Dalam proses memilih program studi hingga mendaftar Universitas, Izza berbagi cerita mengenai tahapan yang ia lalui. Berikut tahapan selengkapnya:



  1. Mengikuti Strong Test di Sekolah Cikal 


Saat kelas 10 SMA Cikal, Izza bercerita bahwa ia mengikuti Strong Test yang dihadirkan oleh Sekolah Cikal Amri Setu sebagai langkah untuk memudahkannya menemukan minat, bakat hingga karir yang disukainya. 


“Kuliah impian menjadi suatu frase asing yang terus ditanyakan kepadaku oleh setiap dewasa yang aku jumpai. Lucunya, saat aku masih kelas 10, aku sudah diberikan rekomendasi dari sekolah mengenai program studi apa yang sesuai dengan kesukaan saya dan juga pernah melakukan strong test yang membantuku untuk mengerti pekerjaan apa yang mungkin aku senang melakukan.” ucap Izza. 


  1. Memperoleh Rekomendasi Program dari Konselor Cikal 


Setelah mengikuti strong test, Sekolah Cikal pun memberikan pendampingan lanjutan dengan memberikan rekomendasi program studi melalui konselor. Bagi Izza, pendampingan seperti ini membantu dirinya untuk mempersiapkan diri untuk pendaftaran di universitas luar negeri. 


“Pendampingan Sekolah Cikal dalam memberikan rekomendasi program membantuku agar bisa mempunyai kualifikasi tepat untuk kuliah di luar negeri. Kebetulan rekomendasi program studi dari Sekolah Cikal menjadi program studi yang aku harus jalani untuk bisa masuk dan menjadi konsiderasi bagi kuliah dalam program biomedicine.” tuturnya. 


  1. Komunikasi Berkala dengan Konselor 


Dalam proses persiapan Izza, konselor Cikal dalam hal ini secara berkala mendampingi dan menanyakan persiapannya secara berkala.


“Selain dari itu, konselor selalu aktif dalam menanyakan progress dan aku selalu menjumpai konselor untuk menanyakan pilihan kuliah serta prioritas kuliah. Setelah aku sudah mendaftarkan diri ke semua kampus yang aku inginkan, aku mengalami kesulitan dalam memilih prioritas kampus. Kampus yang mana yang aku ingin sekali masuk menjadi suatu pertanyaan besar. Dengan bantuan konselor, aku membuat daftar dan dapat berdiskusi bersamanya untuk mendapatkan kesimpulan yang baik dan sesuai.” cerita Izza. 


  1. Bergabung di Komunitas Beasiswa dan Informasi Universitas 


Dalam persiapannya, Ia juga bergabung dalam komunitas atau agen beasiswa yang memberikan informasi mengenai referensi universitas terbaik di luar negeri. 


“Aku bergabung dengan sebuah agen yang dapat membantu aku dalam menemukan beasiswa di luar negeri. Dari situ, aku mendapatkan banyak info tentang kuliah. Namun, tetap proses aplikasi dan admisi adalah sesuatu yang aku kerjakan sendiri. Aku mendaftarkan diri ke 14 kampus (termasuk yang di Indonesia) dan sampai sekarang, aku masih menunggu beberapa kabar dari beberapa negara. Namun, buat yang sudah saya terima, kurang lebih aku harus menunggu 1 sampai 5 bulan untuk mendapat kabar. “ ucapnya saat dihubungi. 



Pengalaman Belajar Izza di Sekolah Cikal 


Dalam sesi berbincang dengan Izza, ia juga menceritakan pengalaman masa lalunya belajarnya di Sekolah Cikal.  Izza bercerita bahwa ketika masuk di Sekolah Cikal kala itu di kelas 1 Sekolah Dasar, Ia ingin sekolah yang memiliki lebih banyak ruang bermain. 


“Pertama kali aku masuk Sekolah Cikal itu pas kelas 1.  Pilihan untuk ke Sekolah Cikal itu berasal dari aku, awalnya aku pilih soalnya playground luas dan banyak ruang main dibandingkan sekolah lainnya. Tapi, saat hari pertama sekolah, aku inget aku masih  belum nyaman untuk berbicara banyak karena teman-temanku sudah bergabung di Sekolah Cikal sejak mereka masih bayi. Namun, akhirnya ada beberapa anak yang berani dan mengajak aku untuk ngobrol bersama dan membuat aku bisa lebih mudah adaptasi.” ucap Izza.

guru seperti keluarga kedua.


“Cikal tidak pernah membandingkan satu murid dengan yang lain, maupun juga membawa soal ranking. Hal itu justru membantu aku dalam fokus kepada diri aku sendiri dengan hanya fokus kepada nilai kita masing-masing. Komunitas Cikal juga sangat hangat, karena aku sudah di Cikal selama 12 tahun, jadi aku sudah sangat dikenal dengan komunitasnya.” tuturnya.


Bagi Izza, Cikal telah menjadi keluarga kedua yang selalu membuat dirinya nyaman untuk bereksplorasi.


“Bagiku sudah seperti keluarga kedua, karena mereka sudah melihat aku tumbuh dari SD sampai sekarang. Kedua hal tersebut membuat aku melihat Cikal sebagai “safe space” untuk aku bisa bereksplorasi.”  ucapnya. 



Program Favorit Izza di Sekolah Cikal 


Sebagai murid kelas 12 di SMA Cikal Amri Setu, Izza berbagi informasi sebagai program yang paling ia sukai selama di Cikal. Ketika SMP, ia telah menyukai Sains. Lalu, Ketika SMA, ketertarikan itu lebih dalam menuju Kimia dan Biologi. Simak detailnya, sebagai berikut 


  • Program Sains, Baik itu Kimia dan Biologi


Izza berbagi cerita bahwa dalam keseharian program Kimia, ia banyak menemukan praktek yang memberikan pengetahuan yang lebih kontekstual dalam keseharian. 


“Dengan chemistry, aku suka adanya praktek yang dapat membantu aku mengerti materi pelajaran kimia. Aku juga senang dengan pelajaran kimia sebab kimia dapat diaplikasikan dalam berbagai macam cabang dan atom maupun molekul dapat menjelaskan banyak hal seperti polusi alam sampai laju reaksi sebab enzim dalam tubuh. Konsep abstraknya yang diajari oleh guruku gampang disimak dan membuatku senang mempelajarinya.” jelasnya. 


Kalau dari bidang Ilmu Biologi, bagi Izza lebih merasa bahwa program ini dapat menjadi dasar baginya untuk memahami lebih dalam mengenai imunitas manusia. 


“Aku memang suka karena biologi adalah kumpulan cerita dari berbagai macam sistem kompleks. Mulai saja dari sistem imunitas kita, ada tokoh pathogen, tokoh antibodi yang mempunyai peran masing masing. Cerita ini pun dapat digunakan dalam mengobati manusia dan juga bermanfaat dalam mengerti cara-cara badan kita berfungsi. Menurut aku, sistem yang aku pelajari di IPA yang cukup kompleks justru membantu aku dalam mengertikan hidup secara lebih dalam, maka dari itu, aku paling tertarik dengan program sains dari Cikal.”  ceritanya. 


  • Program Theory of Knowledge (TOK)

Bagi Izza, program Theory of Knowledge merupakan program yang membuat dirinya sebagai manusia dapat lebih dalam memaknai ilmu pengetahuan. 


“Kalau program belajar selain IPA, aku paling suka TOK. TOK adalah program yang mendiskusikan cara kita sebagai manusia mengincar dan memaknai ilmu. Etika dan moral yang harus ditetapkan dalam mengerti ilmu menjadi ide pokok dalam kelas. Aku paling suka TOK karena diskusi hangat yang selalu muncul di kelas. Banyak dari kita mempunyai opini sendiri tentang berbagai macam isu relevan yang diangkat dalam TOK. Aku pun banyak belajar dari teman tentang isu-isu baru sebab adanya kelas ini.” ceritanya. 



Impian Izza dan Ilmu Genetika Indonesia


Sebagai pelajar yang memiliki minat di bidang Genetika, Izza pun bercita-cita untuk menjadi seorang ahli genetika yang akan memberikan kontribusi dalam mengedukasi dan menangani kasus atau penyakit yang disebabkan oleh mutasi DNA anak-anak Indonesia. 


“Aku ingin mencoba untuk berkarir di bidang genetika, sebagai genetic consultant. Lebih tepatnya, menjadi konsultan bagi anak-anak yang sakit karena adanya mutasi dalam DNA mereka. Itu menjadi salah satu opsi dalam karir di masa depan. Jika aku ingin menjadi spesialis, aku ingin sekali menjadi spesialis anak, supaya aku bisa menenangkan hati orang tua dalam mengobati anaknya.” cerita Izza yang memiliki hobi menari, menyanyi di waktu luangnya. 


Kemurnian niatan baik Izza yang terkait dengan ilmu Genetika di Indonesia juga dilatarbelakangi oleh refleksi mendalam dirinya kala di masa kecil. Ia juga ingin mendorong ilmu genetika menjadi cara mengatasi permasalahan tubuh manusia khususnya anak-anak dengan etika yang tepat. 


“Aku ingin mendorong genetika untuk bisa membantu kita dalam mengatasi permasalahan tubuh dengan etika yang tepat. Aku juga tertarik menjadi dokter anak sejak kelas 10, saat aku refleksi kembali tentang hidupku. aku ingin membawa ketenangan kepada hati mereka dan membantu dalam mengedukasi serta memenuhi peran dalam memajukan obat di Indonesia.” tutur Izza.


Di akhir, Izza yang memilih Fakultas Kedokteran Kelas Internasional Universitas Indonesia juga menyampaikan impiannya setelah S1 nanti untuk dapat m

I'M INTERESTED