Durasi Waktu Baca : 5 Menit
Jakarta, Sekolah Cikal. Memilih jurusan kuliah bukanlah hal yang mudah, mengingat remaja dihadapkan dengan perbandingan dan hadirnya opini yang dibangun oleh teman, saudara, atau bahkan terkadang orang tua sendiri. Opini-opini yang hadir sayangnya tidak jarang merujuk pada pembahasan memilih jurusan yang dikategorikan “keren” agar bisa dibandingkan dan diagungkan oleh teman atau bahkan keluarga.
Dalam sesi Cikal Alumni Roadshow 2023, para alumni Cikal antara lain Ikra Wiratama Hendra, Sarah Jessica, Nadila, dan Nailah Putri Sabhira berbagi pandangan, opini, dan tips bagi para remaja yang boleh jadi di masa kini masih dihadapkan pada kondisi memilih jurusan berdasarkan gengsi.
Seperti apa opini dan tips dari para alumni Sekolah Cikal? Simak selengkapnya di bawah ini.
Sarah Jessica, Alumna Cikal 2018 yang kini berkarir di Unilever dan juga berperan sebagai seorang Digital Content Creator Tiktok @fudgeehomecafe mengungkapkan bahwa pelajar alangkah baiknya memfokuskan diri pada eksplorasi modul pembelajaran di suatu kampus atau jurusan.
“Bagiku, kalalu memilih program studi/jurusan, hal yang saat itu lebih penting adalah modul belajar (apa saja yang dipelajari di sana). Saat aku apply ke Belanda, aku tidak hanya melihat dari nama universitasnya, tetapi aku juga melihat programnya secara spesifik. Kalau Liberal arts itu lebih ke modul yang dihadirkan di Groningen University. Lalu, kalau bisnis lebih ke modul yang ada di Erasmus University. Kalau di UGM itu, aku dapat kesempatan dual degree, pertukaran pelajar, dan lainnya. Jadi, hal yang lebih penting itu adalah modul belajar dan proses belajarnya. Itu lebih penting dibandingkan gengsinya.” jelas alumna Cikal yang sudah menyelesaikan studinya di International Undergraduated Program Universitas Gajah Mada (UGM).
Tak hanya Jessica, Nailah Putri Alumna Cikal 2020 yang kini memegang peran sebagai Asisten Dosen Fakultas Psikologi Unika Atmajaya juga menyampaikan bahwa di masa kini memilih jurusan dengan gengsi bukan lagi hal yang perlu diikuti dan remaja sebaiknya dapat melihat dari sisi modul belajar juga di pendidikan tinggi.
“Gengsi dan ranking kampus itu tidak dilihat lagi, karena yang akan dilihat di masa depan remaja adalah pengalaman dari akademik dan non-akademik. Jadi, hal yang mau aku tekankan, baiknya fokus ke modul belajar. Kenapa? Karena boleh jadi nama universitas lebih bagus, tapi tidak ada modul yang sesuai minat kita. Nah, boleh jadi juga di universitas lain yang peringkatnya biasa saja punya mata kuliah atau modul yang memang jadi minat kita.” ungkapnya.
Baca juga : Mengenal Nailah Putri Sabhira, Alumna Cikal 2020, Nikmati Kuliah Psikologi dan Aktif Kegiatan Pecinta Alam!
Jika Jessica berpendapat baiknya berfokus pada modul belajar dan lingkungan belajar, Ikra Wiratama Hendra, Alumna Cikal 2018 yang kini menikmati studi di Belanda menyampaikan bahwa cara menghindari memilih jurusan karena gengsi adalah fokuskan diri pada tujuan jangka panjang sebagai manusia.
“Di Belanda, bagiku peringkat kampus itu sama aja, mau di Groningen, Amsterdam, Rotterdam, dan lainnya. Semua jurusan atau program studi itu sama-sama punya tantangan dan kesulitan masing-masing. Kalau ranking kampus itu sebenarnya adalah research index atau seberapa optimal kampus tersebut memproduksi riset-riset ilmiah terbaik. Jadi, menurutku baiknya, remaja itu sudah mulai menggali tujuan hidupnya mau apa dan ke mana.” jelas Wira yang pernah memegang peran sebagai ketua PPI Nijmegen pada tahun 2020 dan ketua pelaksana 100 tahun PPI di Belanda ini.
Baca juga : Mengenal Ikra Wiratama Hendra, Alumnus Sekolah Cikal Berprestasi yang Nikmati Studi Biologi di Belanda!
Fokus pada modul belajar dan tujuan hidup sudah menjadi dua hal yang patut direfleksikan dan menjadi tips untuk hindari memilih jurusan karena gengsi. Tipsnya tidak berhenti di dua poin tersebut, terdapat satu poin lagi yang ditekankan oleh alumna Cikal 2018, Nadila.
Nadila yang merupakan lulusan Sekolah Cikal ini sudah menyelesaikan studinya di Transnational and Interdisciplinary Studies in Social Innovation Program (TAISI Program) School of Social Science, Waseda University, Japan dan kini merupakan seorang Contributor Writer di bidang Seni dan Budaya media-media Jepang, USA, UK, dan Indonesia mengungkapkan bahwa alangkah baiknya pelajar yang sedang memilih jurusan dapat memfokuskan diri ke lingkungan belajar dan bukan pada gengsi.
“Bagi aku, fasilitas belajar, lingkungan belajar, dan juga modul belajar lebih utama. Ranking jurusan atau kampus itu kini tidak terlalu penting, baiknya kita cari lingkungan belajar atau learning environment yang bakal cultivate belajar dan pengembangan diri kita.” tukasnya dalam sesi Cikal Alumni Roadshow pada (25/2).
Di Sekolah Cikal, sekolah swasta nasional berakreditasi A dan memiliki lini pendidikan inklusi di berbagai kota, pemetaan minat dan bakat sejak dini itu menjadi hal yang utama untuk dilakukan agar minat, bakat, hingga karir dari setiap anak akan optimal bagi masa depannya, sehingga dalam penerapannya pemilihan jurusan berdasarkan gengsi tidak terjadi di Sekolah Cikal dan tentunya para alumni Cikal di atas sudah memberikan referensi pandangan, opini dan bahkan tips pemilihan kampus yang fokus pada pengembangan diri.
Jadi, masih memilih jurusan karena gengsi? Semoga tidak, ya. Semoga juga teman-teman yang membaca dan juga orang tua yang membaca pendapat dan tips dari alumni Cikal dapat terinspirasi untuk fokus pada modul belajar, fokus pada tujuan jangka panjang, dan juga lingkungan belajar untuk optimalisasi potensi di pendidikan tinggi.(*)
Tanyakan informasi mengenai pendaftaran, program hingga kurikulum Cikal melalui Whatsapp berikut : https://bit.ly/cikalcs (tim Customer Service Cikal)
Artikel ini ditulis dan dipublikasikan oleh Tim Digital Cikal
Narasumber :
Sarah Jessica PB
Sarah Jessica merupakan Alumna Cikal 2018 yang telah menyelesaikan pendidikan tingginya di Business Management, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Indonesia. Saat ini ia merupakan seorang Digital Content Creator on Tiktok @fudgeehomecafe with over 100k followers dan juga berkarir di Talent, Learning & Employer Brand at Unilever Indonesia.
Ikra Wiratama Hendra
Ikra Wiratama Hendra merupakan Alumnus Cikal 2018 yang kini masih menikmati studinya di program studi Biology, Radboud University, Netherlands. Ia juga memegang peran sebagai Teaching Assistant at Radboud University dan aktif di Persatuan Pelajar Indonesia di Belanda (PPI Belanda)
Nailah Putri Sabhira
Nailah Putri Sabhira merupakan alumna Cikal 2020 yang kini menikmati studi di Fakultas Psikologi Unika Atmajaya. Selain memegang peran sebagai mahasiswi, ia juga merupakan seorang Asisten Dosen Fakultas Psikologi Unika Atmajaya, dan juga aktif di berbagai komunitas, baik itu komunitas pecinta alam dan tari.
Nadila
Nadila merupakan alumna Cikal 2020 yang kini menetap di Jepang setelah menyelesaikan studinya di Transnational and Interdisciplinary Studies in Social Innovation Program (TAISI Program) School of Social Science, Waseda University, Japan. Ia merupakan seorang penulis kreatif di bidang Seni dan Budaya di berbagai media nasional di Japan (savvytokyo, Metropole, Tokyo Weekender, and The Jakarta Post), In the United States, and the UK.
Editor : Layla Ali Umar
Penulis : Salsabila Fitriana