
Durasi waktu baca : 3 menit Surabaya, Sekolah Cikal Surabaya. Pembicaraan soal seksualitas di dalam keluarga kerap dihindari karena dianggap terlalu sensitif untuk dibahas, padahal topik ini menyangkut pemahaman diri dan keselamatan anak. Di Sekolah Cikal, topik seksualitas diperbincangkan dengan cara yang menyenangkan melalui ruang aman bernama sesi Boys Talk and Girls Talk (BTGT). Di sesi tersebut, murid bebas mengungkapkan perasaan dan belajar mengenai tubuh, emosi, dan relasi dengan orang lain sesuai dengan tahapan perkembangan mereka. Menurut Ratna Kusuma Dewi, S,Psi., M.Psi., Psikolog atau yang akrab disapa Ratna, Psikolog Klinis Anak-Remaja dan Konselor SMP-SMA Cikal Surabaya, menyebutkan bahwa ada 4 alasan penting topik seksualitas wajib diajarkan di sekolah dari agar anak dapat membangun kesadaran akan batas tubuhnya hingga perlindungan dirinya. Seperti apa penjelasannya? Mari simak lebih lengkap berikut ini. Baca juga : Boys Talk-Girls Talk, Cara Sekolah Cikal Kenalkan Pendidikan Seks pada Anak Kemudahan mengakses informasi dari internet beresiko membuat anak menyerap informasi yang kurang sehat dan salah. Untuk itu, peran pendidik diperlukan untuk mendampingi Anak dalam memberikan edukasi seksual yang benar dan sehat. “Di era digital ini, anak-anak di usia muda sudah memiliki akses terhadap berbagai jenis informasi, termasuk topik sensitif atau topik yang belum sesuai dengan usianya. Tanpa pendampingan orang dewasa yang bertanggung jawab, ada risiko informasi yang didapat bersifat salah, menyesatkan, atau tidak sesuai perkembangan mereka.” kata Ratna. Baca juga : 4 Tips Ajarkan Anak Tentang Batasan Tubuh Pribadinya Keingintahuan anak adalah sinyal alami bahwa mereka sedang belajar mengenal dunia dan diri mereka sendiri. Inilah sebabnya pendidikan seksualitas yang tepat di sekolah menjadi sangat penting. “Rasa ingin tahu adalah bagian alami dari tumbuh kembang anak. Ketika pertanyaan-pertanyaan mereka ditanggapi secara terbuka dan suportif, anak belajar bahwa tubuh, emosi, dan identitas diri adalah hal-hal yang wajar untuk dipahami—bukan sesuatu yang memalukan atau tabu.” ungkap Ratna. Edukasi seksualitas di sekolah dapat memberikan anak pemahaman tentang hak tubuh sendiri. Dengan begitu, anak dapat merasa aman dan tau cara melindungi diri sendiri. “Pendidikan seks usia sekolah membantu anak mengenali batas tubuh mereka, hak atas tubuh sendiri, serta bagaimana melindungi diri. Anak juga belajar kapan harus berkata "tidak" dan kepada siapa harus melapor saat merasa tidak nyaman.” jelas Ratna. Saat sekolah membuka ruang diskusi yang aman dan suportif tentang topik-topik sensitif seperti seksualitas, anak belajar bahwa perubahan dalam diri mereka adalah hal yang wajar, Pendekatan ini tak hanya membangun rasa percaya diri, tetapi juga menjadi langkah awal dalam membentuk karakter yang sehat dan menjaga anak dari risiko sejak dini. “Dengan membicarakan topik ini secara sehat dan terbuka, sekolah turut menciptakan budaya komunikasi yang positif, sehingga siswa tidak merasa takut atau malu saat menghadapi perubahan dalam dirinya. Dengan demikian, sex education merupakan bagian penting dari pembentukan karakter dan perlindungan anak sejak dini.” tutup Ratna.(*) Baca juga : 3 Cara Sekolah Cikal Amri Setu Dampingi Orang Tua Menerapkan Pola Asuh Tepat Tanyakan informasi mengenai pendaftaran, program hingga kurikulum Cikal melalui Whatsapp berikut : https://bit.ly/cikalcs Artikel ini ditulis dan dipublikasikan oleh Tim Digital Cikal Narasumber : Ratna Kusuma Dewi, Konselor SMP-SMA Cikal Surabaya Editor : Salsabila Fitriana Penulis : Rahma Yulia 1. Mendampingi Anak Memahami Informasi yang Tepat
2. Mendukung Anak Memahami Tubuh dan Diri Tanpa Rasa Malu
3. Membangun Kesadaran Diri dan Perlindungan Tubuh
4. Meningkatkan Keterbukaan dan Kepercayaan
Informasi Cikal Support Center