Dinar, Murid SMA Cikal Surabaya, Wakili Suara Alam Melalui Esai Lingkungan

Dinar, Murid SMA Cikal Surabaya, Penulis Esai Lingkungan

Durasi Waktu Baca : 3 Menit



Surabaya, Sekolah Cikal Surabaya. Menulis sebenarnya bukan hanya sekadar merangkai kata-kata, melainkan juga menggambarkan pola pikir, pandangan, dan bahkan bisa menggerakkan opini untuk perkembangan paradigma positif  dalam masyarakat.


Menulis bagi Dinar, murid kelas 11 SMA Cikal Surabaya, juga memiliki makna yang sama yakni menyuarakan perspektif agar masyarakat dapat lebih peduli serta memiliki kesadaran untuk berpikir analitis dan reflektif terhadap suatu hal secara lebih komprehensif dan terbuka dengan menulis sebuah esai bertemakan lingkungan bertajuk “Manusia Merupakan Hama Bagi Bumi” telah rilis di salah satu media lokal, media jombang.


(Dinar, SMA Cikal Surabaya, menyuarakan pandangannya tentang kondisi lingkungan dan manusia saat ini. Dok.Cikal)


Apa yang membuat Dinar menyuarakan isu lingkungan dalam sebuah esai reflektif? Selengkapnya simak di bawah ini! 




Bermula Dari Rasa Geram akan Kerusakan Lingkungan


Dinar merupakan murid jenjang SMA Cikal Surabaya yang memiliki ketertarikan yang tinggi dalam menyimak berbagai dialog dan diskusi publik dalam berbagai podcast yang dibawakan oleh tokoh publik seperti Gita Wirjawan. Dari proses banyak mengamati, mendengar dan menyimak berbagai isu lingkungan yang diperbincangkan, ia pun terdorong untuk mengekspresikan pemikirannya lebih dalam melalui bentuk tulisan. 


“Aku mengamati permasalahan sosial dan lingkungan. Jujur, Indonesia itu krisis lingkungan. Ekstraksi industri kita itu cukup tinggi, termasuk dalam hal pertambangan. Selain itu, terdapat kecenderungan mengabaikan makhluk hidup yang lain. Kasus tambang dan di daerah timur misalnya. Tapi, sayangnya, ekstraksinya itu tidak dibarengi dengan AMDAL,, tanpa melihat kondisi realitas di lingkungan. Banyak banget loh, yang akhirnya menyebabkan alamnya rusak, lingkungan tercemar, airnya tidak bisa digunakan lagi, banyak zat kimia berbahaya.” jelasnya.


Dari banyak rangkaian riset dan menyimak berbagai informasi, Dinar yang telah tumbuh seiring waktu sebagai pelajar merdeka dan mandiri dalam hal ini terdorong untuk menulis dan menuangkan gagasannya dalam sebuah esai.


Baca Juga : Sekolah Cikal Raih Penghargaan Sekolah Inklusi Terbaik di The 1st Global Special Education Forum 2025




Esai Lingkungan, Wakili Suara Alam


Dengan paparan informasi dalam buku dan podcast yang didengarkannya secara berkala, ia pun mencoba menulis gagasan dan perspektifnya mengenai lingkungan (dari peranan alam, keseimbangan alam, hingga kerusakan serta dampaknya) secara kritis melalui tulisan “Manusia Merupakan Hama Bagi Bumi”. 


“Manusia itu punya power, jadi mereka anggap diri mereka bebas mengeruk, mengeksploitasi alam dengan tanpa ada yang bisa menghentikannya. Manusia juga seringkali merasa hak hidup mereka lebih penting dari pada makhluk hidup lain karena merasa tumbuhan tidak bisa ngomong itu,  jadilah sewenang-wenang. Dalam tulisanku, “Manusia merupakan Hama bagi Bumi” aku menekankan bahwa pemikiran itu salah, jangan karena alam, hewan tumbuhan, ga bisa ngomong atau punya tata bahasa, kita merasa bisa ambil hak mereka. Padahal kita hidup di alam ini bersama mereka.” ungkapnya. 


Tulisan Dinar yang merupakan proyek Cikal Aksi-Aksi di SMA Cikal Surabaya diproduksi dalam 2-3 minggu bahkan telah diabadikan di media matajombang.com dan telah dibaca oleh 230 orang sejak Mei 2025. 


Baca Juga : 51 Murid Sekolah Cikal Surabaya Raih 169 Medali di WSC Regional Round 2025




Baca tulisan Dinar melalui link berikut: 

bit.ly/TULISANDINAR 




Kompetensi 5 Bintang dalam Dinar 


Bertumbuh dan belajar di Sekolah Cikal Surabaya telah menumbuhkan berbagai kompetensi yang telah terinternalisasi dalam diri Dinar. Dinar bercerita bahwa seiring ia belajar di Sekolah Cikal Surabaya, ia telah tumbuh menjadi pelajar merdeka dan mandiri yang tak pernah henti belajar dan menggali potensi dari rasa ingin tahu.


“Pelajar Merdeka itu yang tumbuh baik dalam diriku. Pelajar merdeka membentuk rasa ingin tahu kita. Kalau kita punya rasa ingiin tahu, maka kita akan mencari tahu, sendiri atau bareng-bareng. Merdeka dalam belajar itu juga adanya kegilaan dalam berimajinasi, bila merasakan itu, nikmat banget.” tuturnya.


Bagi Dinar, bila masa depan semua anak memiliki kompetensi 5 Bintang Cikal maka setiap individu akan memiliki landasan berpikir yang baik dan bijak serta tidak pernah gegabah dalam mengambil keputusan, apalagi terhadap lingkungan. 


“Bila anak-anak masa depan punya 5 Stars Competencies, perbaikan alam ya pasti bisa terjadi,  anak-anak Cikal itu punya perspektif yang luas, paham bahwa ekstraksi bisa dilakukan dengan etika. Itu lebih bermanfaat atau ngga. Kalau murid Cikal punya kompetensi 5 Bintang Cikal, manusia akan menjadi independen dalam berpikir berpikir, mereka punya landasan yang baik dalam berpikir, jalankan kehidupan mereka dengan bijak. Ketika punya prinsip mereka akan bijak, dan ga gegabah.” ucapnya. 


Di Sekolah Cikal Surabaya, program Cikal Aksi-Aksi adalah satu dari banyaknya program yang ditujukan untuk menumbuhkan para murid untuk berpikir kritis untuk menjaga keseimbangan alam dan menjadi warga dunia yang berdaya untuk kedamaian dunia. (*)


Baca Juga : Kenali dan Pahami Kompetensi 5 Bintang Cikal (5 Stars Competencies) : Cita-Cita, Tujuan, dan Visi dari Cikal!




Informasi Cikal Support Center


Tanyakan informasi mengenai pendaftaran, program hingga kurikulum Cikal melalui Whatsapp berikut : https://bit.ly/cikalcs 




Artikel ini ditulis dan dipublikasikan oleh Tim Digital Cikal 

  • Narasumber : Dinar,  murid SMA Cikal Surabaya. 

  • Editor : Layla Ali Umar

  • Penulis : Salsabila Fitriana

I'M INTERESTED