Tangerang, Pendidikan Inklusi Cikal. Proses pembelajaran daring kini telah menjadi salah satu opsi pembelajaran yang diterapkan dalam pendidikan di Indonesia sejak pandemi Covid-19 hadir di tengah masyarakat. Opsi pembelajaran ini juga telah diterapkan bagi anak-anak berkebutuhan khusus dalam keseharian. Namun, dalam penerapannya proses belajar daring di rumah bagi anak-anak berkebutuhan khusus tidak sepenuhnya memenuhi kebutuhan belajar anak-anak berkebutuhan khusus seperti saat sedang luring di sekolah. Ahli Pendidikan Berkebutuhan Khusus di Sekolah Cikal Serpong, Purwanti atau yang akrab disapa Wanti menyatakan bahwa terdapat empat cara yang dapat dilakukan guna memenuhi kebutuhan belajar anak berkebutuhan khusus belajar secara daring, antara lain sebagai berikut: Sebelum memenuhi kebutuhan, maka orang tua dan guru harus dapat memetakan dan memahami terlebih dahulu kemampuan dan hambatan anak, baru melanjutkan kepada penerapan metode yang berhasil dalam pendampingan belajar. “Untuk metode yang menarik kita harus lihat dulu apa yang menjadi kesukaan murid murid lalu coba memasukan topik pembelajaran dalam diskusi atau games jadi dibuat senyaman mungkin untuk muridnya supaya tidak cepat bosan,” tutur Wanti. Mempersiapkan situasi dan kondisi belajar menjadi salah satu hal esensial dalam langkah pemenuhan kebutuhan belajar anak-anak berkebutuhan khusus. Kondisi belajar yang nyaman tentu akan membuat anak merasa lebih nyaman dalam pengembangan diri dan proses belajarnya. “Mempersiapkan situasi belajar yang nyaman untuk anak seperti tidak berisik tidak membuat anak terganggu saat belajar saat anak sudah nyaman kita harus percaya bahwa anak kita bisa mengikuti pembelajaran dengan benar,” ucap Wanti yang memiliki latar belakang Pendidikan Luar Biasa di Universitas Pendidikan Indonesia. Memberikan kepercayaan dan kesempatan bagi anak-anak berkebutuhan khusus mengerjakan sebuah proyek belajar atau tugas mandiri merupakan salah satu cara memenuhi kebutuhan belajarnya. “Di Pendidikan Inklusi Cikal, kami sebagai pendidik biasanya memberi waktu luang untuk anak-anak yang ingin berdiskusi atau bertanya tentang tugas yang sulit. Memberi pendapat (umpan balik) pada tugas-tugas yang sudah dikerjakan dengan komunikasi dua arah,” jelas Wanti. Memberikan dukungan merupakan langkah yang dapat memberikan semangat bagi anak-anak berkebutuhan khusus untuk menikmati proses belajarnya. Bagi Wanti, menjadi guru Pendidikan Berkebutuhan Khusus adalah tantangan hidup yang menyenangkan. “Fokusnya dalam pendidikan anak berkebutuhan khusus adalah mendampingi setiap anak memenuhi kebutuhan setiap anak dan memberikan jalan agar kebutuhan tersebut dapat terpenuhi dengan dukungan,” tukasnya. Orang tua juga menurutnya berperan penting dalam pemenuhan kebutuhan belajar tersebut, melalui pertemuan rutin berkala dengan sekolah. “Di Sekolah Cikal, misalnya, melalui Pendidikan Inklusi Cikal, komunikasi dan dukungan orang tua terhadap anak juga hadir melalui pertemuan rutin “Three Ways Conference”, ruang berdiskusi, dan berefleksi proses belajar anak antara guru, orang tua, dan anak. Anak-anak berkebutuhan khusus pun juga menyampaikan hasil belajar mereka,” tutup Wanti. (*) Keempat cara ini diyakini oleh Wanti menjadi hal yang dapat dilakukan oleh orang tua selama pendampingan di rumah saat belajar daring. Bagaimana? Sudahkah mencobanya? Pewarta dan Inisiator Ide Kreatif : Sharyn Zahran (Kelas 11) Sekolah Cikal Serpong Pendamping: Cicilia Dewi Puspita Sari (Homeroom Teacher Y4 - Y11 Pendidikan Inklusi Cikal Serpong) Narasumber : Purwanti (Guru Pendidikan Inklusi Cikal) Penulis dan Editor : Tim Konten & Publikasi Cikal **Artikel ini merupakan hasil publikasi dari Program Magang Murid Pendidikan Inklusi Cikal, Maret 2022Memetakan Kemampuan dan Hambatan Anak Berkebutuhan Khusus
Mempersiapkan Situasi Belajar yang Nyaman Bagi Anak Berkebutuhan Khusus
Memberikan Kesempatan Anak Mengerjakan Proyek Tugas Mandiri
Memberikan Dukungan dan Kolaborasi dengan Sekolah