Separation Anxiety Pada Anak Usia Dini Saat Mulai Memasuki Jenjang Prasekolah. Apa Penyebabnya Sebenarnya?

Separation Anxiety Pada Anak Usia Dini Saat Mulai Memasuki Jenjang Prasekolah. Apa Penyebabnya Sebenarnya?

Durasi Waktu Baca : 3 Menit, 48 Detik 



Serpong, Rumah Main Cikal.Mendaftarkan anak-anak usia dini di dalam institusi pendidikan anak usia dini (PAUD) atau prasekolah semakin menjadi preferensi para orang tua muda masa kini untuk membuat anak lebih mendapatkan stimulasi perkembangan yang optimal serta mengasah kecerdasan sosialnya. 


Namun, faktanya proses menyekolahkan anak tidak semudah yang diperkirakan. Anak-anak atau bahkan orang tua sendiri seringkali mengalami Separation Anxiety atau kekhawatiran berlebih akan perpisahan dengan anaknya dalam kesehariannya. Seperti apa sebenarnya penyebab dari kondisi ini? 

Pengertian Separation Anxiety Pada Anak Usia Dini 


Gilang Puspasari atau yang akrab disapa Tante Lala, Pendidik Rumah Main Cikal Serpong menyatakan bahwa Separation Anxiety merupakan sebuah kondisi pada anak usia dini yang memiliki rasa khawatir akan perpisahan dan adaptasi pada suasana, rutinitas hingga orang baru yang akan ditemui. 


Separation Anxiety merupakan perasaan khawatir akan perpisahan dan adaptasi dengan suasana, rutinitas, area, juga orang yang baru yang dirasakan oleh anak usia ini. Biasanya hal ini terjadi karena anak belum familiar dengan hal-hal baru tersebut sehingga timbul rasa cemas dan takut (merasa tidak aman) untuk dipisahkan oleh orang tua.” ucap Lala yang merupakan pendidik di Rumah Main Cikal Serpong, Tangerang Selatan.


Baca juga : Kolaborasi Rumah Main Cikal dan Orang tua Atasi Separation Anxiety 




Penyebab Separation Anxiety PadaAnak Usia Dini 

Menurut Lala sebagai pendidik Rumah Main Cikal yang berpengalaman mendampingi anak-anak usia dini sejak usia 6 bulan hingga 4 tahun, Separation Anxiety dapat disebabkan oleh 3 hal, sebagai berikut, 


  1. Kekhawatiran akan tempat dan suasana baru 

Anak-anak yang baru akan terikat dengan kegiatan bersekolah di jenjang anak usia dini atau prasekolah tentu akan melakukan kunjungan untuk pertama kalinya. Di momen berkunjung inilah, anak akan merasakan khawatir akan suasana baru atau tempat yang ia datangi. 


Di Rumah Main Cikal sendiri, menurut Lala, Cikal berupaya menghadirkan sudut-sudut belajar yang membuat anak merasa seperti bermain di rumah. Dalam praktik kesehariannya pun, ketika anak-anak usia dini atau orang tua ingin bergabung dengan Rumah Main Cikal, Cikal memberikan ruang untuk melakukan visitasi atau kunjungan untuk mengamati suasana dari lingkungan sekolah.   


“Di Rumah Main Cikal, untuk orang tua dan anak yang ingin bersekolah, biasanya melakukan visitasi terlebih dahulu, sehingga  anak-anak dapat melihat suasana rumah belajar dan bermainnya dan bahkan memulai berkenalan dengan Om atau Tante gurunya.” ucapnya. 


Baca juga : Orang Tua, Ketahui Pentingnya Bangun Pola Komunikasi Kepada Anak Tanpa Kata “Jangan”


  1. Kekhawatiran akan orang baru dan rutinitas baru


Hal kedua yang memantik rasa khawatir dalam diri anak adalah khawatir akan orang-orang baru, baik teman sebaya atau bahkan Om atau Tante Guru yang baru ditemuinya, serta rutinitas bersekolah yang hadir di prasekolah. 


Kehadiran rutinitas baru dengan terpisah dengan orang tua dan berinteraksi bersama orang baru dalam keseharian tentu menjadi tantangan bagi anak dalam proses tumbuh kembangnya. Dalam proses mengatasinya, Lala menceritakan bahwa anak mulai diajak untuk berkomunikasi dan dibangun aktivitas pendamping agar mulai terbiasa serta perlahan memberikan kepercayaan kepada guru sebagai partner dari orang tua di sekolah.

“Kami biasanya menyampaikan bahwa orang tua dan anak dapat datang ke sekolah 15-20 menit lebih awal sehingga dapat bermain bersama terlebih dahulu di area sekolah sebelum sesi kelas dimulai. Hal ini juga dapat menjadi waktu yang baik bagi kami untuk memulai komunikasi dengan anak.” tuturnya. 

Dalam praktiknya, Pendidk Rumah Main Cikal yang khas disapa Om atau Tante Guru akan melakukan pendekatan personal kepada setiap anak dengan berkenalan, namun apabila ada momen penolakan terhadap Om atau Tante Guru di sekolah, maka pendidik akan memberikan waktu bagi anak mengenal lingkungannya dan kembali menyapa secara perlahan dan berulang.

Baca juga : 7 Cara Kenalkan dan Tumbuhkan Empati Anak Usia Dini di Jenjang Prasekolah


  1. Kekhawatiran akan berpisah dengan orang tua 


Hal ketiga yang dapat menjadi penyebab adanya Separation Anxiety pada anak usia dini adalah rasa khawatir akan berpisah dengan orang tua. 


Dalam penyebab ketiga ini, Lala juga menyebutkan bahwa tanpa disadari terdapat pengaruh kekhawatiran perpisahan anak dengan orang tua secara berlebihan dengan kekhawatiran berlebihan yang sebetulnya ada dalam diri orang tua. Bagi Lala, pengaruh dari kekhawatiran orang tua dapat meningkatkan rasa cemas pada anak untuk berpisah dengan orang tua.


“Separation anxiety yang terjadi pada anak bisa terjadi karena adanya kekhawatiran yang dialami juga oleh orang tuanya. Walaupun tidak dapat terlihat, namun hal itu bisa dirasakan oleh anak. Sehingga dalam hal ini orangtua perlu juga menangani kekhawatiran tersebut dengan memberikan kepercayaan kepada guru untuk menemani anak selama di sekolah.” jelas Lala.

Baca juga : Cara Mengatasi Separation Anxiety Pada Anak 




Tanyakan informasi mengenai pendaftaran, program hingga kurikulum Cikal bagi anak berkebutuhan khusus melalui Whatsapp berikut : https://bit.ly/cikalcs (tim Customer Service Cikal)




Artikel ini ditulis dan dipublikasikan oleh Tim Digital Cikal 

  • Narasumber : Gilang Puspasari, Pendidik Rumah Main Cikal Serpong.

  • Editor : Layla Ali Umar 

  • Penulis : Salsabila Fitriana

I'M INTERESTED