Durasi Waktu Baca : 5 Menit, 35 Detik
Jakarta, Sekolah Cikal. Menumbuhkan kecakapan berpikir anak untuk menjadi manusia yang berdaya merupakan salah satu tujuan dari pendidikan berbasis kompetensi. Kecakapan berpikir dalam hal ini tidak hanya memahami bagaimana cara berpikir melainkan juga dari proses berpikir hingga refleksi dan evaluasi cara berpikir.
Sebagai sekolah berbasis kompetensi yang mengintegrasikan kurikulumnya sendiri (5 Stars Competencies) dengan berbagai Framework Internasional, seperti International Baccalaureate (IB) dan Cambridge, Sekolah Cikal kembali menghadirkan pameran tahunan Theory of Knowledge sebagai sarana bagi para murid mengekspresikan proses berpikir mendalamnnya terhadap berbagai aspek kehidupan, baik teknologi, sains, sosial, filsafat dan juga sebagai asesmen program Theory of Knowledge jenjang SMA di Sekolah Cikal Amri Setu dan Sekolah Cikal Lebak Bulus pada 16-30 Agustus 2022 secara hybrid, daring melalui akun Instagram @cikal.tok dan luring di Sekolah Cikal Amri Setu, Jakarta Timur dan Sekolah Cikal Lebak Bulus, Jakarta Selatan.
(Theory of Knowledge asah kemampuan berpikir mendalam murid-murid SMA Cikal terhadap berbagai aspek kehidupan. Dok. SMA Cikal)
Pameran TOK yang merupakan core program dari IBDP yang dihadirkan di Sekolah Cikal Amri Setu dan Sekolah Cikal Lebak Bulus untuk jenjang SMA menghadirkan karya-karya murid yang mengabadikan proses berpikir mereka tentang 3 objek yang dipilih terkait dengan keseharian.
Di tahun ini, pagelaran pameran TOK SMA Cikal Lebak Bulus merupakan pameran dijalankan untuk pertama kalinya, menurut Nazar Rusli sebagai Koordinator TOK Sekolah Cikal Lebak Bulus, murid-murid sejak lama telah mempersiapkan kegiatan pameran ini sebagai salah satu asesmen program TOK yang dapat dipilih di Framework IBDP Sekolah Cikal Lebak Bulus.
“Pameran TOK tahun ini merupakan program pameran perdana di Sekolah Cikal Lebak Bulus. TOK exhibition adalah salah satu assessment dan sebagai syarat kelulusan siswa kelas 12, terutama bagi mereka yang mengambil program IB DP. Semua murid sudah bekerja cukup keras dalam mempersiapkan kegiatan ini. Tentu, TOK ini merupakan cara merefleksikan ilmu yang didapatkan untuk mengembangkan dan menambahkan ilmu baru bagi para murid.” ujar Nazar.
Izza Dinilah, M.Ed Kepala Sekolah Cikal Amri Setu juga menuturkan bahwa Theory of Knowledge dihadirkan oleh Sekolah Cikal Amri Setu sebagai salah satu program dari International Baccalaureate Diploma Program (IBDP) yang ada dan dapat dipilih oleh murid-murid di jenjang SMA Cikal untuk melatih kecakapan berpikir murid sebagai manusia.
“Program Theory of Knowledge, selain merupakan core program dari IBDP, ditujukan membantu setiap murid untuk memahami bagaimana pengetahuan terbentuk. Dengan memiliki informasi dan memahami hal yang mendasar ini, murid akan menjadi lebih paham mengenai berbagai bias, metode, sudut pandang, dan area pengetahuan yang ada, serta cara-cara pembentukan pengetahuan itu sendiri dengan lebih utuh. Hal ini juga kami harapkan program ini akan mengasah kemampuan berpikir kritis, berpikiran terbuka, dan membentuk kecakapan berpikir setiap murid sebagai manusia.” ucap Izza.
(Kanal Instagram Cikal.tok, pameran karya murid SMA Cikal di Program Theory of Knowledge tahun 2022. Dok. @cikal.tok)
Mengangkat tema “Rethinking Thinking” pada tahun 2022 yang terinspirasi dari salah satu filsuf ternama Prancis René Descartes atas gagasan pemikirannya yakni “Je pense donc je suis atau I think therefore I am”, pameran TOK SMA Cikal berlangsung ramai dan dipenuhi antusias publik. Menurut Izza, tema besar yang diangkat dalam pameran TOK tahun ini menjadi sarana dan tantangan bagi para murid serta para pengunjung yang hadir untuk mendalami secara esensial bagaimana pola manusia sebagai manusia yang memiliki eksistensi di dunia berpikir.
“Sesuai dengan tema tahun ini, rethinking thinking, murid-murid SMA Cikal mengajak audiens untuk berpikir kembali mengenai bagaimana manusia berpikir. kita sering abai dan menyerap informasi dan pengetahuan tanpa memprosesnya secara lebih dalam. dengan berpikir kembali mengenai cara berpikir dan proses berpikir, kita jadi dapat melakukan refleksi dan evaluasi mengenai cara berpikir.” tutur Izza.
Dita Annisa Johar, Program Leader dan Pendidik Program Theory of Knowledge di Sekolah Cikal Amri Setu menyatakan bahwa dalam program Theory of Knowledge Cikal Amri Setu, terdapat 4 pilar atau aspek yang dieksplorasi oleh para murid SMA Cikal, antara lain, cakupan (scope), metode dan alat (methods and tools), perspektif (perspective), dan etik (ethics).
“Dalam TOK terdapat 4 framework: scope, methods & tools, perspective, dan ethics. Keempat framework itu dibahas dalam diskusi yang dilakukan pada saat pembelajaran di TOK. TOK exhibition dilakukan untuk melihat pemahaman murid tentang bagaimana koneksi pembelajaran dalam TOK dengan dunia nyata.
Di dalam pameran TOK Cikal Amri Setu sendiri melalui kanal Instagramnya terlihat 3 hal yang ditampilkan, baik itu Objek, Pertanyaan Pemantik, Penjelasan dan Refleksi. Dalam objek setiap murid diberikan hak untuk memilih secara personalisasi objek yang ingin dimaknai secara mendalam dalam proses berpikir yang dilakukan secara mendalam, baik itu buku, film, iklan, makanan, minuman, alat tulis, dan masih banyak lagi.
Terkait pertanyaan pemantik, setiap murid juga dapat memilih secara personalisasi pertanyaan pemantik yang dapat menggali lebih dalam perspektif murid dari sisi substansi dan esensi dari tiga objek yang dipilih oleh setiap murid menyesuaikan gagasan atau ide yang ingin didalami.
Pertanyaan pemantik kecakapan berpikir murid itu antara lain,
Mengapa kita sebagai manusia mencari pengetahuan?
Seberapa penting suatu alat atau benda dapat memengaruhi proses penerimaan pengetahuan dalam diri manusia?
Bagaimana kita dapat mengetahui bahwa pengetahuan di masa kini telah jauh lebih terdepan dibandingkan masa lalu?
Bagaimana Imajinasi dapat memengaruhi pengembangan dan pemerolehan pengetahuan bagi manusia di dunia?
Dan masih banyak lagi.
Program Theory of Knowledge di Sekolah Cikal pun memiliki dua bentuk ukuran ketercapaian dari dua asesmen: pertama, Pameran Theory of Knowledge. Kedua, Theory of Knowledge Essay.
“Dalam TOK terdapat 2 bentuk asesmen, yang pertama adalah TOK exhibition yang baru saja diadakan, yang ke dua adalah TOK Essay yang akan ditulis di akhir kelas 12, yang merupakan final project mereka. Untuk ukuran keberhasilan, kami melihat seberapa dalam murid dapat menunjukkan pemahaman mereka, baik dari pemahaman terkait Konsep pembelajaran TOK sendiri terhadap kehidupan nyata, dan juga bagaimana penerapan implementasinya di bidang lain dan di dunia.” jelas Dita.
Di Sekolah Cikal sendiri penilaian pengembangan diri murid di setiap program yang dipilih dengan pendekatan personalisasi pun tidak dinilai pencapaiannya berdasarkan angka, melainkan pengembangan diri setiap anak dengan Cikal Level of Achievement Standards dan bagi beberapa program yang terintegrasi dengan Framework International Baccalaureate dan Cambridge akan juga memperoleh penilaian berdasarkan framework tersebut.(*)
Baca juga semua cerita dan inspirasi tentang parenting dan fakta unik tentang Cikal melalui : BLOG CIKAL
Tanyakan informasi mengenai pendaftaran, program hingga kurikulum Cikal bagi anak berkebutuhan khusus melalui Whatsapp berikut : https://bit.ly/cikalcs (tim Customer Service Cikal)
Artikel ini ditulis dan dipublikasikan oleh Tim Digital Cikal
Narasumber :
Izza Dinillah, S.Psi, M.Ed
Dita Anissa Johar, M.A
Nazar Rusli, B.A
Editor : Layla Ali Umar
Penulis : Salsabila Fitriana