Sukses berdiplomasi, Delegasi Sekolah Cikal Raih Penghargaan Best Delegate di Ajang SimurgMUN 2020

Sukses berdiplomasi, Delegasi Sekolah Cikal Raih Penghargaan Best Delegate di Ajang SimurgMUN 2020

Jakarta, Sekolah Cikal. Thalita Nadira Izza atau yang lebih dikenal dengan Izza, murid kelas 10 Sekolah Cikal Setu berhasil memperoleh penghargaan sebagai delegasi terbaik (Best Delegate) mewakili Indonesia di ajang SimurgMUN Conference 2020, kompetisi simulasi diplomasi dan negosiasi sidang Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) skala internasional, yang digelar secara virtual pada 12-14 Juni 2020.


Termotivasi Pengalaman Kakak Kelas
Keinginan Izza mencoba kompetisi simulasi sidang PBB dilatarbelakangi oleh pengalaman yang dibagikan oleh kakak kelasnya saat mengisi sesi Cikal Youth Festival bertemakan Model United Nation (MUN).


“Sebenarnya, saya tahu kompetisi ini dari kakak kelas. Dia mengisi sesi MUN 101 saat Cikal Youth Festival. Saat saya mendengar pengalamannya, saya termotivasi untuk ikut MUN di tingkat yang lebih tinggi, yakni tingkat internasional.” ucapnya saat dihubungi pada (30/6)

Dalam proses pencarian kompetisi MUN, ia akhirnya menemukan media yang tepat yakni melalui komunitas MUN di Turki (Munturkey.com).


Meraih Pengalaman sekaligus Penghargaan

Izza menyatakan bahwa sebagai seseorang yang baru memulai pengalaman di konferensi MUN Internasional, ia cukup terkejut ketika diumumkan menjadi delegasi terbaik atau setara dengan juara 1 di kompetisi ini.


“Saat diumumkan bahwa saya menang, saya tidak percaya, karena ini merupakan pengalaman pertama saya di ajang MUN Internasional. Saya langsung mengatakan pada orang tua, dan mereka sangat bahagia dan bangga.” tuturnya.


Penghargaan Best Delegates SimurgMUN 2020 Online MUN Conference berhasil Izza raih setelah melewati beberapa sesi sidang dengan delegasi dari berbagai negara lainnya, seperti Romania, India, Malaysia, dan United Arab Emirates.


Dalam konteks simulasi model PBB, penghargaan Best Delegates merupakan penghargaan paling kompetitif bagi setiap perwakilan berbagai negara. Diperlukan kesiapan serta kemampuan yang baik dalam melakukan riset, kemampuan public speaking, kemampuan negosiasi yang baik, berpikir kritis untuk mendapatkan solusi yang komprehensif dan tepat, kerjasama dan kepemimpinan.


Izza berhasil menunjukkan bakat berdiplomasi yang luar biasa dengan kompetensi terbaiknya dalam ajang ini. Baginya, berusaha tidak panik dan "go with the flow" adalah dua kunci utama keberhasilannya.


“Pelajaran yang saya dapat dalam kesempatan ini adalah berusaha tidak panik dan "go with the flow". Di kesempatan ini, saya juga belajar membuat rencana matang mengenai apa yang saya ingin lakukan dan ajukan di dalam sidang. Intinya, berusaha tetap percaya diri dan tidak terganggu dengan rasa grogi.” tutupnya. (sfa)

I'M INTERESTED