Berbagi Suara, Berbagi Cerita : Menemukan Proses Belajar Bermakna

Berbagi Suara, Berbagi Cerita : Menemukan Proses Belajar Bermakna

Berbagi Suara, Berbagi Cerita

Menemukan Proses Belajar Bermakna

Literasi bukan hanya tentang membaca, dan menulis. Tetapi, juga proses penalaran yang dibiasakan pada anak untuk memaknai proses belajar akan kehidupan dan dirinya.  Cikal memiliki keistimewaan menumbuhkan literasi dalam diri murid dengan hati dan secara personalisasi. Seperti apa cerita menumbuhkan semangat literasi bermakna di Cikal? 

Yuk, kita lihat cerita singkat dari Pak Syafiie, dan Pak Zuchra! 

Bacaan Bermakna, Langkah Pertama

Oleh Bapak Zuchra, Pustakawan Cikal

Bagi murid yang kini berada di fase remaja, tak dapat dipungkiri mereka kini mencari jalan, tentang mengenal diri, dan kesiapan menatap masa depan.  Sekolah Cikal yang menjadi rumah kedua murid, memberikan langkah pertama melalui penyediaan buku-buku bacaan bermakna. Buku-buku ini tentu harus sejalan dan relevan dengan apa yang dicari oleh murid sesuai minatnya, dan keingintahuannya akan sesuatu, misalnya mengidolakan seseorang, ingin tahu budaya, dan memahami emosi dan kegelisahannya.  Menemukan buku bacaan bermakna bagi murid tentu mungkin tak mudah, tapi akan selalu ada peluang menemukannya.

Di Cikal, akses perpustakaan terbuka bagi siapa saja dan Cikal selalu meningkatkan akses buku bacaan bermakna baru setiap waktu. Jika ada akses bacaan bermakna, anak akan selalu menemukan jalan dan jawaban akan rasa ingin tahunya. 

Berpikir Bebas, Berpikir Luas 

Oleh Bapak Syafiie Achmadie, Pendidik Cikal

Dalam proses belajar, murid-murid senang sekali tatkala saya mengajak mereka berpikir bebas dan luas. Kami sama-sama merasa dan memahami bahwa Sastra itu berarti memahami nilai budaya dan kontekstual itu yang lebih penting.  Membaca itu penting, tetapi berpikir lebih dalam dan mengaitkan konteks atas bacaan yang kita baca itu tentu lebih bermakna. Murid-murid Cikal selalu mendapatkan banyak ide atau gagasan setiap memaknai “satu kata” dalam sastra. 

Percaya atau tidak? Meskipun masih tingkat SMP, murid-murid Cikal sudah menyimpan pemikiran yang berbeda, dan semua gagasannya luar biasa. Dalam Apresiasi Sastra, murid-murid selalu mampu memunculkan konteks yang unik dan pemikiran yang berbeda.  Sungguh, hal tersebut membuat saya sangat bahagia!

I'M INTERESTED