Durasi Waktu Baca : 5 Menit Serpong, Sekolah Cikal.Kegigihan dalam berlatih untuk meraih pengalaman terbaik, mengembangkan diri hingga meraih prestasi di bidang olahraga yang baru dijalani dalam kurun waktu singkat menjadi salah satu bukti dedikasi dan komitmen diri dari sosok Mishadrie Kavara atau yang hangat disapa Mika, murid SMP Cikal Serpong. Mika merupakan seorang atlet baseball yang baru-baru ini menjadi penentu Indonesia meriah posisi ketiga di kejuaran Baseball U-12 tingkat Asia Pasifik. Bergabung di salah satu klub baseball di Jakarta, Teladan Tiger, selain menjalani perannya sebagai pelajar di kelas 7 SMP Cikal Serpong, Mika yang baru mendalami baseball pada 2022 ini membuktikan bahwa memulai sebuah minat baru dengan komitmen dan kegigihan berlatih tidak akan pernah sia-sia. (Mishadrie Kavara atau yang hangat disapa Mika, murid SMP Cikal Serpong, atlet baseball penentu kemenangan Indonesia raih posisi ketiga kejuaraan Baseball U-12 Asia Pasifik. Dok. Cikal) Seperti apa cerita lengkap Mika berkenalan dengan Baseball hingga momen penentunya membuat Indonesia meraih Juara ke-3 turnamen Baseball U-12 tingkat Asia Pasifik? Selengkapnya simak di bawah ini. Diperkenalkan oleh keluarganya dengan olahraga baseball pada tahun 2022, Mika yang pada awalnya mengamati permainan baseball terdorong untuk mencobanya dan merasa menemukan keunikan dan dorongan untuk mendalaminya. “Saya sudah mulai baseball itu dari tahun lalu Oktober 2022. Dari awalnya itu saudara saya yang ajak saya untuk main baseball dan lama-kelamaan saya jadi suka dengan baseball. Hal yang buat saya suka dengan baseball itu karena itu olahraga ini tidak terlalu banyak dimainkan di Indonesia, dan saya suka bagaimana cara bermainnya.” cerita Mika. (Mika, murid SMP Cikal Serpong, mendalami Baseball sejak 2022. Dok. Cikal) Mendalami olahraga yang dikenal harus kuat fisik ini, Mika juga menambahkan bahwa penyesuaian kemampuan fisik diri menjadi salah satu tantangan yang ia lalui. “(kalau bicara tantangan) Pas pertama kali mulai main baseball itu agak sulit karena memang (butuh waktu) untuk memahami baseball dan (cara) mainnya. Tak hanya itu terutama fisiknya, kalo ga kuat fisiknya, melempar atau memukul itu ga bisa.” ungkapnya. (orangtua Mika mendampingi selama pertandingan kejuaraan Baseball U-12 Asia Pasifik. Dok. Cikal) Daviano, Ayah Mika, menceritakan bahwa pada awalnya ia dan Ibunda Mika cukup kaget dengan semangat Mika mendalami olahraga Baseball. Namun, seiring waktu dengan kegigihan dan kemampuannya menyesuaikan diri untuk berlatih setiap akhir pekan tanpa rasa ragu membuat ia dan sang Ibu meyakini bahwa Mika benar-benar sungguh-sungguh mendalami minat barunya di cabang olahraga baseball. Ia bahkan seringkali mendapatkan pujian dari sang pelatih atas kemampuannya yang berkembang dengan optimal dalam kurun waktu satu tahun dan diikutsertakan dalam tim kejuaraan Asia Pasifik. “Jujur (kami) suprise juga karena awal-awal Mika lebih suka ke Sepak Bola dan awalnya itu diajak coba atu trial baseball, pas coba ternyata Mika suka. Bahkan kata Coachnya progressnya (Mika) lebih bagus dari yang sudah lebih dulu ikut serta. Dan kemarin itu pas ditawarkan Kejuaraan U-12 Asia Pasifik.”tuturnya. Direkomendasikan pelatih ikut serta dalam tim untuk kejuaraan Baseball tingkat Asia Pasifik, Mika pun tidak ragu untuk ikut serta dan sungguh-sungguh berlatih. Kedua orangtuanya bahkan turut bersemangat mendampinginya berlatih setiap akhir pekan dengan timnya. Di kejuaraan Asia Pasifik pertamanya di cabang olahraga Baseball, Mika dan Timnya harus bertanding dengan beberapa negara antara lain Tiongkok dan Filipina. Dalam pertandingan Mika berhasil menjadi penentu keberhasilan tim meraih juara 3. Saat ditanya hal apa yang ada dibenaknya saat memukul bola, uniknya Mika menjawab fokusnya hanya satu, memukul bola yang datang ke hadapannya. “Ini yang pertama, kejuaraan yang pertama (tingkat Internasional). Kalau sebelumnya itu turnamen latihan melawan sekolah atau klub lainnya. Saya cuma deg-degan kan pas awal-awal pas game pertama melawan rusa hitam Jawa barat, tetapi akhirnya kepukul sih bolanya. Di pikiran saya (setiap mukul bola) itu cuma kalo ya misalnya bolanya ke pinggang saya pukul aja, saya mau pukul aja setiap bola, Fokus ke game.” jawabnya secara reflektif. (Mika menjadi pemain penentu yang membuat timnya meraih posisi ketiga kejuaraan mewakili Indonesia. Dok.Orangtua Mika) Ayah Mika, Daviano, mengungkapkan rasa harunya dapat menyaksikan Mika menjadi salah satu penentu Indonesia meraih prestasi. Pencapaian pengembangan diri Mika di tingkat internasional pertamanya ini menjadi salah satu kebanggaan juga yang membuat kedua orangtuanya bangga. “Kejuaraan U-12 Asia pasifik (awalnya) kita deg-degan juga, kita bolehin ga Mika ikut? (dengan segala pertimbangan) Kita bolehin dengan syarat harus komitmen latihan luar biasa. Alhamdulillah progress (pengembangan diri Mika) bagus, dan kita ga nyangka, Mika itu salah satu penentu dan alhamdulillah berhasil. Kami rasanya terharu.” ucapnya dengan antusias. Menemukan minat di Baseball dan berlatih untuk optimal dalam waktu satu tahun hingga meraih prestasi internasional pertamanya, Mika membagikan tiga kunci keberhasilan pengembangan diri yang ia terapkan secara tidak langsung dalam kesehariannya, apa saja tiga kunci tersebut? Bagi Mika, membangun mentalitas untuk bergabung dalam cabang olahraga baseball yang membutuhkan fisik yang kuat itu penting sekali. “(Buatku) Kalau mau ikut baseball, harus bener-benar suka baseball duluan, baseball itu bukan sekadar permainan saja. Mentalitas kita harus siap. kalo kita ga siap, malah ga bisa main nanti. Soalnya agak sulit sih olahraganya kalau misalnya awal, harus latihan terus. Latihan lempar bola ke tembok, latihan nangkep.” ungkap Mika yang ternyata seringkali berlatih juga dengan kakak kelasnya yang juga merupakan atlet baseball di Sekolah Cikal Serpong. Mika mengungkapkan bahwa tidak ada keinginan mundur sepanjang berlatih di cabang olahraga baseball dengan segala tantangannya. “Saya ga ada ingin mundur sih (selama ini). Semangatnya saya itu timbul karena melihat teman-teman bisa main dengan baik (karena berlatih) dan juga disupport sama keluarga dan teman-teman. ”tuturnya. Mika dalam proses adaptasi mendalami olahraga baseball berupaya untuk selalu membangun pemikiran positif. Ia mengungkapkan bahwa apabila ada seseorang yang ingin bermain atau sudah bermain baseball, namun ragu melanjutkan, maka kembali lagi pada Mindset atau pola pemikiran diri. “Kalau itu sih tergantung pikiran kita, kalau memang diri berpikir ga bisa, itu susah, aku rasa tidak melanjutkan, tetapi kalau memang, aku masih mau berjuang, itu lebih bagus lagi. lanjutkan aja, jadi, menurutku itu tergantung apa yang dirasakan.” imbuhnya dengan ramah. Di akhir sesi berbincang, Mika mengungkapkan harapannya untuk menikmati proses belajarnya di cabang olahraga baseball dan mencoba peluang kompetisi bersama tim sebagai aktivitas pengembangan dirinya selain bersekolah di Cikal. Semoga Mika selalu bersemangat dalam mengembangkan minatnya di Baseball, ya! Terima kasih sudah berbagi tips-trik pengembangan diri Mika. Cikal bangga dengan pengembangan dirimu! (*) Baca juga : Mengenal Sosok Roby Nur Abadi, Guru Musik Sekolah Cikal, Produser dan Arranger “The Light Within” Tanyakan informasi mengenai pendaftaran, program hingga kurikulum Cikal melalui Whatsapp berikut :+62 811-1051-1178 Artikel ini ditulis dan dipublikasikan oleh Tim Digital Cikal Narasumber : Mishadrie Kavara, Murid SMP Cikal Serpong dan Atlet Baseball U-12 tim Teladan Tiger. Bapak Daviano, Orangtua Mishadrie Kavara. Editor : Layla Ali Umar Penulis : Salsabila Fitriana Graphic Designer : Shabrina Dara Kirana Cara Bermain yang Unik, Dorong Mika Dalami Baseball
Kompetisi Baseball Asia Pasifik Pertama Mika, Penentu Tim Raih Juara
Tiga Cara Mika Asah Ketangguhan Diri di Baseball
Pertama, Membangun Mentalitas yang Kuat dalam Diri
Kedua, Membangun Motivasi Diri Kuat dan Tidak Mudah Menyerah
Ketiga, Membentuk Pikiran Positif dalam Diri
Informasi Cikal Support Center