
Durasi waktu baca : 3 menit
Bandung, Rumah Main Cikal.Memiliki anak yang kerap usil seringkali membuat orang tua bingung harus bersikap seperti apa. Namun, tenang saja, usil tidak berarti nakal. Dengan cara yang tepat, orang tua justru bisa membantu anak belajar memahami perasaan orang lain, mengelola emosinya, dan mengekspresikan diri dengan cara yang lebih positif.
Dara Farhana, pendidik Rumah Main Cikal Bandung, berbagi 3 tips cara mendidik atau menghadapi anak yang usil. Mari simak lebih lengkap di artikel berikut!
Sebagai pendidik anak usia dini di Rumah Main Cikal Bandung, Dara menjelaskan bahwa dalam menasehati anak yang usil disarankan untuk menggunakan kalimat positif agar membantu anak belajar perilaku yang diharapkan. “Dalam pendekatan pendidikan anak usia dini, lebih disarankan untuk menggunakan kalimat positif yang memberi tahu anak apa yang sebaiknya dilakukan, bukan hanya apa yang tidak boleh. Misalnya, daripada berkata “Jangan dorong teman!”, orang tua bisa mengatakan, “Yuk, kita antri dengan tenang.” jelas Dara. Namun, penggunaan kata “Jangan” tidak sepenuhnya dilarang. Asalkan, orang tua dapat menjelaskan apa alasannya, sehingga anak juga belajar dampak perilakunya. “Setelah mengatakan “jangan”, guru atau orang tua tetap memberi penjelasan singkat tentang alasannya, serta mengajak anak merefleksikan perbuatannya. Dengan begitu, anak tidak hanya tahu bahwa perilakunya dilarang, tetapi juga belajar tentang dampak tindakannya terhadap orang lain.” lanjut Dara. Baca juga : 3 Cara TK Cikal Serpong Membuat Anak Suka Baca Buku Dara juga menyampaikan bahwa meskipun memarahi anak adalah bentuk mengingatkan anak, tetapi hal tersebut bukan cara yang efektif untuk menasehati mereka. Sebab, memarahi anak dengan emosi atau nada tinggi, tidak membuat anak belajar dan refleksi perilakunya. “Memarahi anak dapat berdampak kurang mendidik dan bahkan memperburuk perilaku dalam jangka panjang. Pendekatan yang lebih efektif adalah dengan menenangkan anak terlebih dahulu, lalu mengajak berbicara secara reflektif. Menjelaskan dampak dari perilakunya terhadap orang lain, dan membimbing mereka untuk memikirkan solusi atau cara bertindak yang lebih baik. Ini membantu perkembangan empati, tanggung jawab, dan regulasi diri. Kemampuan penting dalam kehidupan sosial anak.” ungkap Dara. Baca juga : 7 Murid TK dan SD Cikal Bandung Raih 7 Medali di Turnamen Taekwondo Tingkat Kota 2024 Baik guru atau orang tua, akan sebaiknya jika mengajak anak berdiskusi untuk membantu anak merefleksikan perilakunya. Pendekatan lembut seperti ini akan mendorong anak mengembangkan empati. “Misalnya dengan bertanya, “Kira-kira perasaan temanmu seperti apa ya saat itu?” atau “Kalau kamu diperlakukan begitu, kamu merasa bagaimana?”. Pendekatan ini membantu anak mengembangkan empati, kesadaran diri, dan rasa tanggung jawab, tanpa merasa takut atau malu. Guru di Rumah Main Cikal percaya bahwa relasi yang hangat dan penuh rasa hormat adalah dasar dari pembelajaran yang bermakna bagi anak usia dini.” kata Dara. Baca juga : Kegiatan Picnic Day di Rumah Main Cikal Bandung, Asah 3 Kebiasaan Baik Anak Usia Dini Tanyakan informasi mengenai pendaftaran, program hingga kurikulum Cikal melalui Whatsapp berikut :+62 811-1051-1178 Artikel ini ditulis dan dipublikasikan oleh Tim Digital Cikal Narasumber : Dara Farhana, Pendidik Sekolah Cikal Bandung Editor : Salsabila Fitriana Penulis : Rahma Yulia1. Hindari Kata Larangan “Jangan”
2. Tidak Memarahi Anak
3. Ajak Anak Reflektif dan Diskusi tentang Perilakunya
Informasi Cikal Support Center