Rangga Wicaksono, Alumnus Sekolah Cikal, Berbagi Pengalaman Kuliah di FEB UI, Cerita Pertukaran Pelajar ke Korea dan Refleksi Hidup!

Rangga Wicaksono atau yang akrab disapa Rangga merupakan Alumnus Sekolah Cikal Amri Setu tahun 2018 yang berbagi pengalaman menyenangkan terkait pengalamannya berkuliah di salah satu fakultas terbaik di Universitas Indonesia, yakni Fakultas Ekonomi dan Bisnis dalam sesi wawancara tertulis bersama Cikal.  Bahkan tak hanya itu, ia juga berbagi cerita mengenai pengalamannya di program pertukaran pelajar di Korea saat masih kuliah. Seperti apa cerita Rangga? Yuk simak di bawah ini!

Pengalaman Rangga, Alumni Cikal, di Fakultas Ekonomi dan Bisnis UI

Rangga merupakan salah satu lulusan Sekolah Cikal yang berhasil diterima di program studi Ilmu Ekonomi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia pada 2018. Sebagai alumnus Sekolah Cikal Amri Setu, Rangga berbagi cerita bahwa ia berhasil diterima di Universitas Indonesia melalui jalur SBMPTN (kini UTBK)

“Dulu waktu SMA aku memang selalu ingin kuliah di dalam negeri dan kebetulan universitas terbaik saat itu (dan mungkin saat ini) adalah Universitas Indonesia, oleh karena itu aku ingin untuk kuliah di universitas tersebut. Aku memilih jurusan Ilmu Ekonomi karena aku suka belajar ekonomi. Aku masuk ke Universitas Indonesia melalui jalur SIMAK.” ucapnya. 

Rangga, yang merupakan alumnus dari SMA Cikal Amri Setu Jakarta Timur, telah memiliki pengembangan diri yang telah matang, memiliki kompetensi berbahasa Inggris yang baik, public speaking yang baik, serta kemampuan menulis esai dan lainnya ketika di jenjang perkuliahan. 

Kompetensi yang baik tersebut pun membuat Rangga berjuang untuk meraih banyak kesempatan pengembangan diri yang positif, bermakna dan membanggakan Indonesia, misalnya dengan mengikuti pertukaran pelajar di Yonsei University, Korea.

“Aku kuliah di Universitas Indonesia mengambil jurusan Ilmu Ekonomi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Aku sempat mengikuti program exchange di Korea tepatnya di Yonsei University selama 4 bulan (November 2021-Februari 2022) mengambil mata kuliah Game Theory dan Korean Economy.” ceritanya. 

Dalam proses adaptasi Rangga di Universitas Indonesia, ia menyebutkan bahwa pada dasarnya dalam rangka membangun interaksi yang positif di perkuliahan itu seperti pelajaran hidup yang disampaikan dan ditumbuhkan dalam diri Rangga oleh Sekolah Cikal, yakni menghargai siapa pun.

“[Untuk membangun interaksi positif dengan teman-teman di dunia perkuliahan itu] Simple, just be respectful to everyone. Berusaha untuk lebih sering mendengar dibandingkan berbicara, karena orang lain akan merasa nyaman dan dihargai apabila suara mereka didengar. Kita harus mampu menilai orang dari isi hati dan pikiran mereka.” ujarnya. 

Kegiatan Pertukaran Pelajar Rangga, Alumnus Cikal, di Korea 

Rangga yang menyukai kegiatan berorganisasi dan kegiatan mahasiswa lainnya ini menuturkan bahwa keingannya mengikuti pertukaran pelajar di Korea ditujukan untuk memperluas wawasannya sebagai manusia dan juga membangun dialog dengan warga dunia. 

“Aku mengikuti program tersebut karena aku ingin memperluas wawasaku, aku juga ingin tahu bagaimana rasanya berbicara dengan warga-warga dunia. Yonsei juga adalah salah satu universitas yang bagus di Korea sehingga aku sangat tertarik untuk mendapat ilmu-ilmu baru yang aku mungkin belum dapat di UI.” ujarnya.

(Potret Rangga, alumnus Cikal, yang kini telah berkarir di dunia profesional. Dok. Cikal)

Mengikuti pertukaran pelajar di negara lain mewakili Indonesia, tentu membutuhkan kriteria kesiapan. Rangga menyebutkan bahwa saat ia mengikuti kesempatan pertukaran pelajar, salah satu syarat yang penting adalah Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) yang merupakan refleksi capaian pengembangan diri di jenjang perkuliahan dari serangkaian mata kuliah yang dipilih. 

“Seingat aku, salah satu persyaratan yang paling penting adalah IPK minimum yaitu 3.0-3.3. Selain GPA, kalau tidak salah ada juga CV screening. Juga waktu itu karena Covid masih tinggi, wajib untuk sudah booster vaksin.” tambahanya. 

Pengalaman pertukaran pelajar tentu membuat Rangga semakin berkembang wawasan dan pengalamannya. Ia pun menyampaikan bahwa pelajaran terbesar bagi dirinya adalah belajar memberanikan diri untuk berkomunikasi dengan lebih terbuka dengan para pelajar dari Korea. 

Membangun Kebahagiaan Versi Rangga Alumnus Sekolah Cikal Amri Setu 

Sebagai manusia yang kini semakin belajar mengenal diri, meniti karir dan juga memperkaya pengalaman kehidupan, Rangga mengungkapkan kepada Cikal mengenai harapannya akan setiap fase yang dinikmati dan ingin dicapai olehnya. 

“Aku jujur bukan orang yang mempunyai mimpi yang megah seperti menjadi presiden atau hal-hal yang serupa. Aku hanya ingin menjadi “ordinary person, living in an ordinary world, with an ordinary family”. Aku memprioritaskan hidup yang seimbang, stabil, dan yang terpenting aku bisa menjadi manusia yang happy dan fulfilled.” tutupnya dengan penuh keramahan. 

Baca juga : Cerita Liam, Alumnus Cikal, dan Ingmar, Murid SMA Cikal Lebak Bulus, Kakak-Beradik yang Berprestasi di Bidang Musik!

Informasi Customer Service Cikal 

Tanyakan informasi mengenai pendaftaran, program hingga kurikulum Cikal melalui Whatsapp berikut : https://bit.ly/cikalcs (tim Customer Service Cikal)

Artikel ini ditulis dan dipublikasikan oleh Tim Digital Cikal 

• Narasumber : 

• Rangga Wicaksono, Alumnus Sekolah Cikal Amri Setu 2018, FEB UI Program Studi Ilmu Ekonomi. 

• Editor : Layla Ali Umar 

• Penulis : Salsabila Fitriana