16 Murid Sekolah Cikal Amri Setu Belajar Budaya dan Sastra di Ubud Cultural and Language Exploration 2023

Kegiatan UCLE ini dilaksanakan pada 18-23 Oktober 2023 dan diikuti oleh 16 murid Sekolah Cikal Amri Setu untuk meraih pengalaman dan pengembangan diri dalam bidang kebudayaan, bahasa, dan sastra.

(16 Murid Sekolah Cikal Amri Setu ikuti Ubud Cultural and Language Exploration (UCLE) 2023. Dok. Cikal Amri Setu)

Murid Sekolah Cikal Amri Setu Perkaya Pengetahuan Budaya 

Enam belas murid yang ikutserta dalam program Ubud Cultural and Language Exploration (UCLE) 2023 antara lain Unaisa Nayefa Rambe, Zahira Nawal Mansoer, Liam A.W Koes, Lubna Adaninggar, Alia Athaya, Josh Joesuf, Naima Malika, Nicolas Christopher David, Alodie Zenda, Nadine Puti, Raissa Vania, Muhammad Qaishar Ary, Allegra Kirei, Gioia Shaquiuna, Ludmilla Elleanore, dan Leonardus Hans.

Umamah Umais atau yang hangat disapa Ais, salah satu guru pendamping program Ubud Cultural and Language Exploration (UCLE) 2023, mengungkapkan bahwa program UCLE merupakan program yang diinisiasi oleh Sekolah Cikal Amri Setu sebagai bagian dari langkah memperkaya pengalaman kebudayaan, bahasa dan sastra murid. 

“Ubud Cultural and Language Exploration adalah kegiatan eksplorasi budaya, bahasa dan Sastra yang didedikasikan untuk murid SMP-SMA Cikal Amri Setu. Salah satu rangkaian kegiatan di program UCLE itu adalah mengikuti Ubud Writers dan Readers Festival.” ucapnya.

Di program UCLE ini, para murid juga diperkenalkan kegiatan eksplorasi budaya yang mencakup kegiatan mengenal kopi bali, kegiatan eksplorasi budaya yakni pembuatan Canang dan Gebogan yang merupakan persembahan dari penganut Hindu Bali yang sering digunakan dalam kegiatan persembahan sehari-hari oleh umat Hindu Bali, dan lainnya.

(Murid-murid Sekolah Cikal Amri Setu membuat Canang dan Gebogan dalam program UCLE. Dok. Cikal Amri Setu)

“Tak hanya itu, para murid kami ajak untuk berkenalan lebih dalam dengan program eksplorasi budaya, seperti mengenal kopi bali, mengenal beberapa tempat-tempat yang berada di Ubud dengan Ubud Walking Tour, lalu membuat Canang dan Gebogan di Desa Penglipuran, dan terakhir mengenal proses pengairan dan pertanian di Bali yang masih sangat erat dengan budaya mereka.” jelas pendidik yang mengajar Creative Writing ini. 

Baca juga : Sekolah Cikal Amri Setu Tingkatkan Bobot Pembelajaran Agama Islam dan Hadirkan Variasi Program

Murid Sekolah Cikal Amri Setu Ikuti Ubud Writers and Readers Festival

Pada (19/10), para murid juga memiliki kesempatan untuk mengikutsertakan diri mereka di Ubud Writers and Readers Festival (UWRF). Menurut Ais, keikutsertaan ini akan mendorong para murid mengasah kepekaan dan kemampuan berpikir terbuka dalam memaknai perspektif karya-karya Sastrawan. 

(Murid-murid Sekolah Cikal Amri Setu mengikuti rangkaian sesi UWRF sebagai peserta. Dok. Cikal)

“Para murid yang mengikuti kegiatan UWRF belajar mengetahui dan memahami proses penulisan ataupun pembuatan karya sastra. Selain itu, para murid juga dapat melihat dan memahami perspektif penulis secara langsung terhadap karya sastra yang mereka buat. Sehingga, murid tidak hanya menganalisis unsur-unsur sastra yang ada melainkan mereka juga dapat belajar dari sisi para penulis.” ceritanya.

Ais juga menambahkan bahwa ia berharap dengan keikutsertaan dalam sesi panel bersama para penulis, para murid Sekolah Cikal Amri Setu akan mendapatkan inspirasi untuk mengembangkan keahlian sebagai penulis.

Baca juga : Sekolah Cikal Amri Setu Miliki Tim Guru Ahli Pengembangan Bakat Murid, Lahirkan Bibit Unggul Indonesia Masa Depan!

Integrasi Pembelajaran dan Pengembangan Kompetensi Reflektif

Hendrik Wijaya, pendidik Sekolah Cikal Amri Setu yang juga turut mendampingi 16 murid Sekolah Cikal Amri Setu dalam program UCLE 2023 ini, mengungkapkan bahwa kegiatan Ubud Cultural and Language Exploration 2023 ini merupakan representasi dari implementasi Integrated Program yang mengabadikan beberapa program dalam satu kegiatan yakni program People and Culture, Creative Writing, dan juga Social Studies.

“Di UCLE tahun ini, anak-anak sangat antusias karena belajar  banyak mengenai komponen budaya yang sudah atau belum diketahui. Anak-anak belajar bahwa budaya di masa lalu dapat membentuk kebiasaan perilaku di masa sekarang seseorang di masa kini dan bahkan dapat membentuk kebiasaan dan perilaku untuk membuat keputusan di masa depan, sebagaimana yang juga dipelajari di people and culture and social studies,” jelas Hendrik, mentor Olimpiade Ekonomi Nasional dan Internasional di Sekolah Cikal Amri Setu.

Kegiatan Ubud Cultural and Language Exploration yang diinisiasi oleh Sekolah Cikal Amri Setu menjadi salah satu sarana untuk memenuhi pengembangan diri setiap murid yang mencakup kecerdasan dirinya, kemampuan refleksinya, dan kemampuan berkomunikasi dengan berbagai pihak sebagaimana yang tercakup dalam indikator dimensi Kompetensi 5 Bintang Cikal.(*)

Baca juga : 5 Keunggulan Sekolah Cikal Amri Setu, Sekolah Swasta Nasional Akreditasi A yang Terotorisasi IBDP di Jakarta Timur

Informasi Cikal Support Center 

Tanyakan informasi mengenai pendaftaran, program hingga kurikulum Cikal melalui Whatsapp berikut :+62 811-1051-1178

Artikel ini ditulis dan dipublikasikan oleh Tim Digital Cikal 

• Narasumber :  

• Umamah Umais, Pendidik English and Creative Writing Sekolah Cikal Amri Setu

• Hendrik Wijaya, Pendidik program Economics Sekolah Cikal Amri Setu

• Editor : Layla Ali Umar 

• Penulis : Salsabila Fitriana