Sekolah Cikal Akomodasi Pembelajaran dan Perayaan Semua Agama untuk Murid

Sekolah Cikal Akomodasi Perayaan Semua Agama Murid


Waktu Baca: 5 Menit



Sekolah Cikal. Sekolah Cikal bukanlah sekolah berbasis keagamaan, namun, Sekolah Cikal dalam praktik kesehariannya memaknai dan memperingati berbagai peringatan keagamaan sebagai bagian dari proses pembelajaran keagamaan dan  bagian dari refleksi Kompetensi 5 Bintang Cikal yakni Menjadi Pribadi yang Bijak dan Bahagia dalam kehidupan sebagai individu yang beragama. Dengan cerminan ini, setiap anak yang bertumbuh akan dapat berkembang dengan baik di kehidupan (Thrive For Life).


Di Sekolah Cikal, peringatan keagamaan yang baru-baru ini diadakan adalah peringatan keagamaan seperti, maulid Nabi Muhammad SAW, Kegiatan Pembacaan Paritta Pattidana Buddha, Peringatan Hari Raya Saraswati Puja Hindu, Gathering Christian Joy, dan Kegiatan Ekaristi Katolik. 


Seperti apa makna peringatan dari masing-masing kegiatan keagamaan dan apa pengaruhnya terhadap kematangan sosial dan emosional anak sebagai pribadi yang beragama dalam kehidupan? Simak selangkapnya di bawah ini. 




  1. Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Sekolah Cikal


Sekolah Cikal di seluruh kampus, baik itu di Sekolah Cikal Surabaya, Sekolah Cikal Serpong, Sekolah Cikal Bandung, Sekolah Cikal Lebak Bulus, Sekolah Cikal Amri Setu, dan Sekolah Cikal Kemang menggelar peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. 


(Potret Kegiatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Seluruh Kampus Sekolah Cikal.Dok.Cikal)

Tujuan dan Makna Peringatan Maulid Nabi Muhammad 


Nur Kamilia, Pendidik Program Agama Islam di Sekolah Cikal Surabaya, mengungkapkan bahwa peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di bulan September menjadi sebuah momentum bagi anak-anak untuk belajar lebih mengenal sosok Rasulullah dan praktik baik yang diterapkan oleh beliau dalam kehidupan sehari-hari.


“Kami menyelenggarakan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. Kegiatan ini dilaksanakan di bulan September, dan dirancang dalam bentuk yang hangat dan bermakna. Ada tilawah Al-Qur’an, pembacaan shalawat, penampilan drama sederhana tentang kisah Nabi, serta sesi refleksi di mana anak-anak bisa mengekspresikan kerinduannya kepada Nabi Muhammad melalui sebuah corner “Wall of Expressions”. Kami ingin agar perayaan Maulid bukan hanya menjadi peringatan, tetapi juga momen anak-anak lebih mengenal dan merasa dekat dengan Rasulullah.” ujar. 




Pendekatan Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW


Emil juga menambahkan bahwa Pendekatan Maulid Nabi Muhammad disesuaikan fase tumbuh kembang anak dan secara inklusif digelar bersama dengan anak-anak dengan kebutuhan khusus. 


“Kegiatan Maulid di Cikal Surabaya kami rancang inklusif untuk semua jenjang, mulai dari TK hingga SMA. Anak-anak TK lebih banyak terlibat dengan cerita bergambar, membaca surat-surat pendek, lagu Islami bertema tentang Nabi Muhammad, Untuk Murid SD lebih banyak terlibat performance seperti drama tentang kisah ‘Amul Fiil dan Piagam Madinah. Sementara murid SMP dan SMA. berdiskusi lebih kritis tentang relevansi teladan Nabi dengan tantangan remaja saat ini dengan mengundang narasumber dari IslamEdu. Jadi, semua anak terlibat, namun dengan pendekatan yang berbeda sesuai tahap perkembangan mereka.” jelasnya. 




Refleksi Peringatan Maulid di Sekolah Cikal

Dalam hal ini, peringatan acara keagamaan di Sekolah Cikal pun erat kaitannya dengan pengembangan Cikal 5 Stars Competencies, salah satunya Menjadi Pribadi yang Bijak dan Bahagia dalam kehidupan sebagai individu yang beragama yang mampu meneladani akhlak Nabi Muhammad SAW, melatih empati, serta memperdalam hubungan spiritual dengan Allah.

Baca Juga : 96 Delegasi Sekolah Cikal Raih 637 Medali dan 3 Trophy di World Scholars Cup Global Round 2025




  1.  Kegiatan Pembacaan Paritta Pattidana Buddha di Sekolah Cikal

Kegiatan Pembacaan Paritta Pattidana Buddha digelar di Sekolah Cikal Lebak Bulus pada (8/9). Kegiatan ini, menurut Vidya Prasetyo, Pendidik Agama Buddha Sekolah Cikal Lebak Bulus mengungkapkan bahwa kegiatan Pembacaan Paritta Pattidana Buddha merupakan kegiatan spiritual dalam ajaran Buddha yang memfokuskan batin untuk berbagi harapan baik pada semua makhluk di dunia. 


“Pembacaan Paritta Pattidana adalah kegiatan spiritual dalam ajaran Buddha yang diikuti oleh para murid, guru, dan orang tua bersama-sama. Kita membaca doa-doa suci, lalu memfokuskan batin untuk berbagi kebajikan kepada semua makhluk agar mereka berbahagia.” tuturnya.



(Potret Kegiatan Pembacaan Paritta Pattidana di Sekolah Cikal. Dok.Cikal)



Tujuan dan Makna Kegiatan Pembacaan Paritta Pattidana


Kegiatan pembacaan Paritta Pattidana Buddha memiliki makna menumbuhkan kebiasaan baik pada anak untuk menumbuhkan kepekaan bahwa kebajikan atau kebaikan dalam kehidupan tidak hanya akan berdampak pada diri sendiri, tapi pada lingkungan dan makhluk.




“untuk rangkaian yaitu  pembukaan dan Penjelasan Makna Kegiatan,  pembacaan Paritta pilihan, sesi sening dan meditasi,  Pattidana (Berbagi Jasa),  penutupan dan ramah tamah kepada orang tua. Kegiatan ini kami harap dapat menumbuhkan keyakinan pada diri anak bahwa kebajikan yang dilakukan tidak hanya berdampak pada diri sendiri, tapi juga pada lingkungan dan semua makhluk.” ungkapnya.




Refleksi Peringatan Pembacaan Paritta Pattidana

Dalam hal ini, peringatan acara keagamaan di Sekolah Cikal pun erat kaitannya dengan pengembangan Cikal 5 Stars Competencies, salah satunya Menjadi Pribadi yang Bijak dan Bahagia dalam kehidupan sebagai individu yang dilatih untuk membaca paritta, bermeditasi, dan melatih untuk mengatur diri sendiri dalam aktivitas spiritual tanpa paksaan, Anak belajar pentingnya berbagi jasa dan kebaikan, tidak hanya untuk diri sendiri, tetapi untuk makhluk lain.




  1.  Kegiatan Saraswati Puja Hindu di Sekolah Cikal

Sekolah Cikal Serpong melaksanakan perayaan Saraswati Puja sebagai bentuk penghormatan kepada Dewi Saraswati (dewi ilmu pengetahuan, seni, dan kebijaksanaan dalam agama Hindu). 


Tujuan dan Makna Kegiatan Saraswati Puja Hindu


Perayaan ini, menurut Anna Dwi, S.A.P, Subject Teacher, Hindu Religion Teacher TK dan SD Cikal Serpong, bukan hanya menjadi momen spiritual, tetapi juga kesempatan bagi murid yang beragama Hindu untuk menumbuhkan rasa syukur, semangat belajar, serta menguatkan nilai inklusif yang menjadi budaya Cikal.


“Saraswati Puja adalah hari suci umat Hindu untuk memuja dan menghormati Dewi Saraswati sebagai dewi ilmu pengetahuan, seni, dan kebijaksanaan. Hari suci ini merupakan peringatan turunnya ilmu pengetahuan suci. Pada hari Saraswati, umat Hindu mensyukuri anugerah pengetahuan yang menjadi cahaya bagi kehidupan, sehingga hari ini juga dikenal sebagai momen untuk menyucikan pikiran dan meningkatkan semangat belajar.” kata Anna.


(Potret Kegiatan Saraswati Puja Hindu yang diikuti oleh murid, guru, dan orang tua di Sekolah Cikal Serpong. Dok.Cikal)


Anna juga menyampaikan bahwa perayaan Saraswati Puja tidak hanya menjadi kegiatan keagamaan. Tetapi juga momen untuk menanamkan bahwa proses belajar adalah anugerah dari Tuhan. 


“Bagi murid di sekolah, Saraswati Puja menjadi pengingat bahwa ilmu pengetahuan adalah karunia Tuhan yang patut dijaga dan digunakan dengan bijaksana. Melalui perayaan ini, murid diajak untuk menghargai proses belajar, menumbuhkan rasa syukur, dan memahami bahwa belajar bukan sekedar kewajiban, melainkan jalan untuk mengembangkan diri dan memberi manfaat bagi orang lain.” jelas Anna.




Refleksi Peringatan Saraswati Puja

Dalam hal ini, peringatan acara keagamaan di Sekolah Cikal pun erat kaitannya dengan pengembangan Cikal 5 Stars Competencies, salah satunya Menjadi Pribadi yang Bijak dan Bahagia dalam kehidupan sebagai individu yang memiliki kecerdasan emosional, moral, dan spiritual, belajar bersyukur atas ilmu pengetahuan, mengembangkan hati yang tulus, serta menumbuhkan moralitas dalam menggunakan ilmu untuk kebaikan.


Baca selengkapnya : Sekolah Cikal Serpong Rayakan Saraswati Puja, Cerminkan Semangat Belajar Sepanjang Hayat




  1. Peringatan Ekaristi Katolik di Sekolah Cikal

Sekolah Cikal Lebak Bulus memperingati perayaan Ekakristi Katolik sebagai wujud perayaan syukur kepada Tuhan Yesus. 


(Sekolah Cikal mengadakan peringatan Ekakristi Katolik untuk murid, guru, dan orang tua yang beragama Katolik. Dok.Cikal)

Tujuan dan Makna Ekakristi Katolik


Menurut Kevin Adhika, Pendidik Agama Katolik Sekolah Cikal Lebak Bulus, acara ini melatih para murid di Sekolah Cikal untuk menjadi anak-anak Tuhan yang memiliki toleransi tinggi tanpa memandang SARA, dan tentunya menampilkan pribadi Tuhan Yesus dalam sikap sehari-hari.


“Ekaristi adalah perayaan syukur kepada Tuhan Yesus. Di dalam Ekaristi, kita mendengarkan sabda Tuhan dari Kitab Suci, kita berdoa bersama, dan kita menerima Tubuh Kristus. Anak-anak ikut menyanyi, berdoa, dan ada juga teman-teman yang bertugas sebagai lektor (membacakan bacaan). Dalam perayaan ekaristi tersebut kita diajak untuk lebih mampu menjadi anak-anak Tuhan yang memiliki toleransi tinggi, bermain dengan siapa saja, berteman tanpa memandang SARA, dan tentunya menampilkan pribadi Tuhan Yesus dalam sikap sehari-hari.” ujarnya. 


Di dalam praktik keseharian di Sekolah Cikal, perayaan keagamaan Katolik diperuntukkan oleh murid, pendidik, Cikal Team Member, dan semua orang tua murid. 


“Kegiatan perayaan Ekaristi ini diperuntukkan untuk murid cikal seluruh jenjang dan CTM yang beragama Katolik. Namun, dalam perayaan tertentu terutama hari raya kami turut mengundang orangtua untuk hadir.” tambahnya.




Refleksi Peringatan Ekakristi Katolik

Dalam hal ini, peringatan acara keagamaan di Sekolah Cikal pun erat kaitannya dengan pengembangan Cikal 5 Stars Competencies, salah satunya Menjadi Pribadi yang Bijak dan Bahagia dalam kehidupan sebagai individu yang memiliki prinsip yang kuat sesuai nilai dalam agamanya untuk bertindak di dalam kehidupan sehari-hari.




  1. Acara Christian Joy Gathering di Sekolah Cikal

TK-SD Cikal Bandung mengadakan kegiatan Christian Joy Gathering pada September 2025. Menurut Stevani Saragih, pendidik Agama Kristen TK dan SD Cikal Bandung,kegiatan Christian Joy merupakan kegiatan berdoa dan berkumpul bersama merefleksikan berkat Tuhan Yesus dalam kesehariannya sebagai pelajar dan sebagai anak. 


“Kegiatan Christian Joy Gathering merupakan kegiatan keagamaan yang mengajak anak-anak mengenal 12 murid Tuhan Yesus serta beberapa cerita dari murid tersebut. Di Cikal, anak-anak dibimbing untuk terus bertumbuh dalam iman, baik dari pemahaman dan praktik sehari-hari.” katanya.

(Kegiatan Christian Joy Gathering murid SD Cikal Bandung. Dok.Cikal)

Tujuan dan Makna Christian Joy Gathering


Ia juga menambahkan bahwa pada praktiknya kegiatan ini diupayakan dapat melatih kemampuan sosial dan emosional anak-anak sejak dini.  Misalnya, saling menolong ketika ada teman terjatuh dan belajar memaafkan teman yang tidak sengaja menyenggol. Selain itu, anak dibimbing melakukan ibadah di gereja lokal tempat mereka beribadah.

“Kami meyakini bahwa kegiatan tersebut berkaitan erat kepada perkembangan sosial dan emosi anak ialah belajar setia sama seperti para murid setia mengikuti ke mana Tuhan Yesus pergi pelayanan, setia mendengarkan nasihat dari orangtuanya. Belajar juga tentang kebersamaan antara para murid dan Tuhan Yesus ketika melayani banyak orang.” imbuhnya. 




Refleksi Peringatan Christian Joy Gathering

Dalam hal ini, peringatan acara keagamaan di Sekolah Cikal pun erat kaitannya dengan pengembangan Cikal 5 Stars Competencies, salah satunya Menjadi Pribadi yang Bijak dan Bahagia dalam kehidupan sebagai individu yang senantiasa bertumbuh dalam iman, baik dari pemahaman dan menerapkan praktik baik dalam sehari-hari.




Peringatan Keagamaan dan Pengembangan Kompetensi Cikal

Pendiri Cikal, Najelaa Shihab, menyatakan bahwa Sekolah Cikal sejak pendiriannya ingin membentuk proses praktik baik, ibadah, dan interaksi keagamaan anak-anak persis mewakili kehidupan nyata yakni dipenuhi keberagaman. 


“Kami tidak mengkategorikan Cikal sebagai sekolah agama karena kami ingin kehidupan di Cikal, baik proses belajar mengajarnya, serta interaksi yang dibangun di dalamnya semirip mungkin dengan kehidupan nyata. Di kehidupan nyata, kita semua hidup bersama, meskipun berbeda agama, pendapat, atau berbeda kepercayaan. Di Cikal,  anak-anak sejak dini telah belajar hidup dalam keberagaman itu.” tutur Najelaa. 

Dalam hal ini, peringatan acara keagamaan di Sekolah Cikal pun erat kaitannya dengan pengembangan Cikal 5 Stars Competencies, salah satunya Menjadi Pribadi yang Bijak dan Bahagia dalam kehidupan sebagai individu yang beragama.(*)




Informasi Cikal Support Center


Tanyakan informasi mengenai pendaftaran, program hingga kurikulum Cikal melalui Whatsapp berikut : https://bit.ly/cikalcs 




Artikel ini ditulis dan dipublikasikan oleh Tim Digital Cikal 

  • Narasumber : 

    • Nur Kamilia, Pendidik Program Agama Islam di Sekolah Cikal Surabaya

    • Anna Dwi, S.A.P, Subject Teacher, Hindu Religion Teacher TK dan SD Cikal Serpong

    • Vidya Prasetyo, Pendidik Agama Buddha Sekolah Cikal Lebak Bulus 

    • Kevin Adhika, Pendidik Agama Katolik Sekolah Cikal Lebak Bulus

    • Stevani Saragih, pendidik Agama Kristen TK dan SD Cikal Bandung

  • Editor : Layla Ali Umar 

  • Penulis : Salsabila Fitriana







I'M INTERESTED