Sekolah Cikal Mengadakan Cikal Youth Festival Secara Daring untuk Middle Year Program

Sekolah Cikal Mengadakan Cikal Youth Festival Secara Daring untuk Middle Year Program

Jakarta, Sekolah Cikal. Pandemi Covid-19 yang masih berada di tengah-tengah masyarakat memunculkan ketidakpastian akan pulihnya sektor pendidikan seperti sedia kala. Ketidakpastian pembukaan sekolah membuat murid-murid yang masih belajar dari rumah semakin merasakan kerinduan akan kegiatan belajar mengajar secara tatap muka bersama teman-teman lainnya di sekolah.


Sebagai langkah meningkatkan bakat anak sesuai minat dan melepaskan rasa rindu berinteraksi dengan teman-teman di sekolah, Sekolah Cikal menciptakan kegiatan kreatif baru bertajuk Cikal Youth Festival, sebuah festival pembelajaran daring yang mengundang guest speaker, dan mengangkat topik atau tema menarik sesuai pilihan murid tingkat SMP-SMA, sejak tanggal 3-18 Juni 2020.

Festival dengan Pilihan Menu Belajar


Puti Hamid, selaku inisiator kegiatan Cikal Youth Festival, menyampaikan bahwa kegiatan ini diadakan demi meningkatkan dan mendukung pengembangan ide kreativitas murid-murid tingkat menengah baik SMP dan SMA (Secondary Level) Cikal di tiga lokasi yakni Sekolah Cikal Setu, Sekolah Cikal Surabaya, dan Sekolah Cikal Serpong meskipun dari rumah.


“Cikal Youth Festival is a place to share ideas, spread joy and be inspired by fellow students, communities, and guest speakers. Kita berinisiasi bisa mendorong murid-murid mendapatkan ide-ide dan energi positif baru melalui digital conference. Murid-murid bisa sambil belajar dari sesama murid, speakers.” tutur Puti Hamid, yang juga merupakan Guru Program English Language & Literature Sekolah Cikal Serpong.


Sebagai sekolah yang memberikan dukungan untuk belajar program apapun yang murid-murid sukai, Sekolah Cikal, juga uniknya menyediakan menu belajar (learning menu) dalam pelaksanaan festival ini. Sehingga, murid-murid dapat memilih tema belajar apa yang menarik untuk diikuti.

Rayyan Akmal Arsyad, Murid kelas 9 Sekolah Cikal Serpong, menuturkan bahwa keberadaan Cikal Youth Festival ini membantunya untuk mendapatkan pengetahuan yang bermanfaat, khususnya mengenai ilmu nutrisi (Nutrition Science).


Cikal Youth Fest memberikan aku kesempatan untuk mendapatkan kegiatan yang bermanfaat. Aku paling suka topik yang berhubungan dengan nutrisi, karena kebetulan aku lagi suka dengan topik itu belakangan ini, dan tentunya topik ini juga bisa bermanfaat buat aku.” ujarnya.


Menghidupkan Literasi di tengah Pandemi


Bagi Ingmar Anargya Riza, murid kelas 8 Sekolah Cikal Setu, Cikal Youth Festival merupakan sebuah kegiatan yang membuka peluang bagi murid Cikal mencari informasi mengenai peluang atau kesempatan yang dapat mereka lakukan di masa depan.


Cikal Youth Festival itu adalah sebuah kegiatan yang memungkinkan anak Cikal untuk mencari apa yang mereka mau lakukan di masa depan. Dengan acara ini aku juga bisa belajar berbagai hal yang menurut aku adalah menarik dan aku juga bisa bertemu dengan teman baru dari Sekolah Cikal Surabaya dan Serpong” ujarnya.


Bagi Puti Hamid, pelaksanaan konferensi belajar daring ini juga tidak jauh dari semangat Cikal menghidupkan literasi di dalam keseharian murid-murid meskipun dalam kondisi belajar dari rumah saja.


“Literasi pada dasarnya tidak hanya membaca, tapi bagaimana kamu memahami informasi. Literasi itu bagaimana cara mengolah informasi dalam diri kita, dan bagaimana mengaplikasikannya sesuai konteks dan situasinya dari berbagai informasi. Ide-ide yang ada di dalam kegiatan ini semuanya dapat dikatakan sebagai program literasi, karena melalui kegiatan ini murid-murid dapat bertukar ide. Di sini, skill yang didapat tentu tidak hanya soft skill, tapi juga hard skill, tidak hanya pengetahuan saja, tapi juga meningkatkan kompetensi dalam diri murid.” jelasnya.


Di akhir, Puti Hamid berharap meski dalam kondisi pandemi yang belum pulih, murid-murid tetap dapat memperoleh inspirasi dan ide untuk mendorong mereka menciptakan karya yang lebih inovatif dan kreatif bagi komunitas. “Generasi muda ini kalo kita dukung, atau kita kasih inspirasi banyak dan tepat, mereka akhirnya akan terdorong untuk menciptakan hal-hal besar yang lebih kreatif dan inovatif. Aku berharap dua minggu ini, anak-anak bisa lebih aware untuk bergerak di komunitas.” tutupnya. (sfa)

I'M INTERESTED