
Durasi waktu baca : 3 menit Jakarta, Sekolah Cikal Lebak Bulus. SMA Cikal Lebak Bulus kembali mengadakan Cultural Exchange Program (CEP), yang berlangsung pada bulan November 2024 dan 4 hingga 6 Maret 2025, menghadirkan pelajar dari Itsukaichi High School, Jepang. Program ini menjadi peluang berharga bagi murid SMA Cikal Lebak Bulus untuk merasakan pengalaman lintas budaya, memperluas wawasan, serta membangun sikap terbuka dengan perspektif global. (Momen murid SMA Cikal Lebak Bulus dan SMA Itsukaichi Jepang di kegiatan Cultural Exchange Program. Dok. Cikal) Adelia Aryani Putri, atau hangat disapa Adelia, yang berperan sebagai Koordinator Kegiatan Cultural Exchange Program SMA Lebak Bulus, membagikan bagaimana program ini berlangsung dan apa saja yang menjadi rangkaian kegiatan. Simak selengkapnya di artikel berikut! Baca juga : Mengenal Cultural Exchange Program (CEP) Program Pertukaran Pelajar di SMP dan SMA Cikal Cultural Exchange Program, menurut Adelia,hadir sebagai wadah bagi murid SMA Cikal Lebak Bulus dan Itsukaichi High School untuk tidak hanya mengenal budaya satu sama lain, tetapi juga mendalami nilai-nilai sejarah, perdamaian, dan literasi global. “Cultural Exchange Program adalah program yang memungkinkan murid Sekolah Cikal Lebak Bulus dan Itsukaichi High School untuk menjelajahi keberagaman budaya serta memperkuat pemahaman tentang sejarah, perdamaian dan literasi. Program ini mendorong refleksi kritis tentang perdamaian dan hak asasi manusia, sekaligus memperluas wawasan mereka terhadap dunia.” katanya. Melalui interaksi langsung dan kolaborasi dalam proyek edukatif, mereka belajar membangun empati, keterbukaan, serta perspektif global yang akan membekali mereka menjadi warga dunia yang peduli dan bertanggung jawab. Baca juga : Pertukaran Pelajar Virtual Sekolah Cikal dengan Itsukaichi High School, Jepang Hubungan baik antara Sekolah Cikal dan SMA Itsukaichi telah terjalin sejak lama, menciptakan kesempatan Cultural Exchange Program bagi para murid untuk belajar langsung dari budaya satu sama lain. Melalui program ini, mereka tidak hanya bertukar pengalaman, tetapi juga membangun pemahaman yang lebih dalam tentang dunia, menjadikan pembelajaran lebih hidup dan bermakna. (Kilas Balik Program Pertukaran Pelajar dan Budaya SMA CIkal dan SMA Itsukaichi Jepang. Dok. Cikal) “Terpilihnya SMA Itsukaichi berawal dari hubungan baik antara Kepala Sekolah Cikal, yang waktu itu dijabat oleh Bu Ranny Iranasari dan Kepala Sekolah SMA Itsukaichi, yang memiliki visi serupa dalam memperkenalkan budaya serta membangun pemahaman lintas negara di kalangan murid. Kemudian, lahirlah inisiatif untuk mengadakan program pertukaran budaya yang tidak hanya berfokus pada seni dan tradisi, tetapi juga mengangkat nilai-nilai perdamaian, sejarah, dan keberlanjutan.” jelas Adelia. Baca juga : Festival Budaya Sekolah Cikal dan Itsukaichi High School Eratkan Persahabatan Indonesia dan Jepang Kegiatan CEP SMA Cikal Lebak Bulus di Jepang berlangsung pada bulan November 2024, berikut rangkaian kegiatan yang murid SMA Cikal Lebak Bulus selama di Jepang Dalam kegiatan ini, murid-murid SMA Cikal mempelajari sejarah mengenai hiroshima dan perdamaian. Selain itu, murid juga saling berbagi budaya Indonesia dan Jepang melalui diskusi interaktif. “Di sesi tentang Hiroshima & Perdamaian, murid mengeksplorasi dampak bom Hiroshima dari perspektif sejarah, sains, dan kemanusiaan. Lalu, terdapat presentasi budaya, dimana murid berbagi tentang budaya Indonesia dan Jepang melalui presentasi interaktif, diskusi, dan pengalaman langsung. Di sini, murid membawa kain tradisional Indonesia, mainan tradisional dan juga makanan khas Indonesia.” kata Adelia. Murid SMA Cikal Lebak Bulus berkunjung ke Hiroshima Peace Memorial Park & Museum dan juga sekolah serta komunitas lokal. Dengan mengunjungi tempat bersejarah serta berinteraksi dengan komunitas lokal, mereka tidak hanya memperdalam pemahaman tentang sejarah dan budaya, tetapi juga mengembangkan perspektif global yang lebih luas. “Hiroshima Peace Memorial Park & Museum menjadi tempat para murid untuk mengunjungi situs bersejarah ini untuk memahami lebih dalam tentang sejarah perang, dampak bom atom, serta nilai-nilai perdamaian. Murid juga berinteraksi secara langsung dengan teman sebaya dari SMA Itsukaichi dan memahami sistem pendidikan Jepang.” ucap Adelia. Adelia menjelaskan bahwa dalam kegiatan ini, murid tidak hanya berinteraksi secara langsung dengan pelajar dari Jepang, tetapi juga terlibat dalam berbagai kegiatan budaya yang mendalam. “Murid menampilkan tarian yang mencerminkan budaya Indonesia sebagai bentuk apresiasi dan perkenalan budaya. Selain tarian, murid juga mengasah kreativitas dengan merangkai omamori charm, jimat khas Jepang.” kata Adelia. 4. Pengembangan Diri & Keterampilan Sosial Salah satu pengalaman tak terlupakan dalam Cultural Exchange Program saat di Jepang adalah saat murid SMA Cikal Lebak Bulus merasakan langsung kehidupan di asrama sekolah Jepang. Mereka belajar beradaptasi dengan kebiasaan baru, membangun kedisiplinan, serta mempererat hubungan dengan teman dari latar belakang budaya yang berbeda. “Tinggal di dormitory sekolah Jepang, murid merasakan kehidupan sehari-hari di asrama sekolah Jepang, yang memperkuat komunikasi lintas budaya serta membangun empati.” jelas Adelia. Baca juga : Program Breakfast Club di Sekolah Cikal, Sesi Diskusi Pagi Orang Tua dengan Konselor Anak Setelah pengalaman berharga di Jepang, program CEP berlanjut dengan kunjungan balasan murid Itsukaichi ke Jakarta, Indonesia, pada bulan Maret 2025 dan melakukan rangkaian kegiatan wisata dan pertukaran kebudayaan, seperti: Sesi ini mengajak murid berdiskusi dan berpresentasi interaktif tentang peran budaya dalam perkembangan literasi di Indonesia dan Jepang. Selain itu, pengalaman langsung dalam memperkenalkan elemen budaya masing-masing semakin memperkaya pemahaman lintas budaya mereka. “Murid SMA Itsukaichi mengeksplorasi konsep literasi dari perspektif budaya Jepang dan Indonesia, mendiskusikan bagaimana literasi berkembang di kedua negara. Murid juga berbagi tentang budaya Indonesia dan Jepang melalui presentasi interaktif, diskusi, dan pengalaman langsung, termasuk memperkenalkan kembali mainan tradisional Indonesia.” kata Adelia. Murid SMA Itsukaichi diajak untuk menelusuri jejak literasi di Indonesia melalui warisan budaya dan sejarah. Di Museum Wayang dan Museum Nasional, mereka belajar bagaimana cerita dan pertunjukan tradisional menjadi bagian penting dari perkembangan literasi bangsa. “Murid Itsukaichi mengeksplorasi konsep literasi dari perspektif budaya Jepang dan Indonesia, mendiskusikan bagaimana literasi berkembang di kedua negara. Lalu, Murid SMA Cikal Lebak Bulus berbagi tentang budaya Indonesia dan Jepang melalui presentasi interaktif, diskusi, dan pengalaman langsung, termasuk memperkenalkan kembali mainan tradisional Indonesia.” kata Adelia. Penampilan Murid Itsukaichi dalam Welcome Ceremony menjadi simbol perayaan keberagaman, sementara workshop seni memperkenalkan mereka pada warisan budaya lokal. “Murid menampilkan tarian yang mencerminkan budaya Jepang dan Indonesia sebagai bagian dari perayaan pertukaran budaya. Murid juga mengikuti workshop mewarnai wayang sebagai bentuk apresiasi terhadap seni tradisional Indonesia.” ucap Adelia. 4. Memberikan Pengalaman Kehidupan Sehari-hari di Indonesia Melalui program homestay bersama keluarga angkat dari Sekolah Cikal, murid Itsukaichi mendapatkan pengalaman langsung dalam menjalani kehidupan sehari-hari di Indonesia. Interaksi ini tidak hanya memperkaya pemahaman mereka tentang budaya lokal, tetapi juga memperkuat keterampilan komunikasi lintas budaya serta menumbuhkan rasa empati. “Murid Itsukaichi merasakan kehidupan sehari-hari di Indonesia bersama keluarga angkat dari Sekolah Cikal. Ini menjadi pengalaman berharga dalam meningkatkan komunikasi lintas budaya serta membangun empati.” jelas Adelia. Baca juga : Parent-Teacher Bonding, Cara Sekolah Cikal Pererat Hubungan antara Guru dan Orang Tua Adelia menyampaikan bahwa Cultural Exchange Program (CEP) sejalan dengan nilai dan kurikulum Sekolah Cikal, program ini mengusung pendekatan kontekstual, reflektif, dan berbasis pengalaman, yang memperkaya proses belajar murid. “Program ini mencerminkan Cikal 5 Stars Competencies, terutama dalam aspek self-regulated learner, empowering member of just, sustainable and peaceful global society, dan emotionally, morally and spiritually rich, yang mendorong murid untuk menjadi individu mandiri, peduli terhadap masyarakat, dan memiliki perspektif global.” kata Adelia. (Keselarasan Program Pertukaran Budaya dan Kurikulum Cikal. Dok. Cikal) Secara akademik, CEP mengadopsi inquiry-based learning di mana murid mengeksplorasi isu perdamaian, sejarah Hiroshima, dan budaya melalui diskusi kritis serta pengalaman langsung. Presentasi budaya, proyek kolaboratif, dan refleksi perdamaian memperkuat pemikiran kritis, komunikasi, dan kerja sama lintas budaya. Baca juga : Memahami Alur Pendampingan Minat, Pendidikan Tinggi, dan Karir Murid di SMP dan SMA Cikal Kemampuan bersosialisasi merupakan aspek penting dalam masa sekolah, terutama bagi murid yang berada dalam fase pencarian jati diri. Umar, murid kelas 11 SMA Cikal Lebak Bulus, membagikan pengalaman mengesankannya selama mengikuti Cultural Exchange Program bersama SMA Itsukaichi Jepang. (Cerita Umar saat mengikuti kegiatan Cultural Exchange Program bersama SMA Itsukaichi Jepang. Dok. Cikal) “Menurutku program Cultural Exchange Program (CEP) itu bagus banget buat pengalaman murid seumuran aku. Apalagi di usia ini, kemampuan sosial harus ditingkatkan. Dengan diberi kesempatan buat bersosialisasi dengan murid Jepang, aku jadi lebih percaya diri buat berteman dan berkenalan dengan siapa pun. Secara personal, aku jadi berani ngomong didepan panggung dan berbicara dengan teman sekelas dan adik kelas.” imbuhnya.(*) Baca juga : Psikolog Rendra Yoanda Bagikan 3 Cara Menyeimbangkan Ketegasan dan Kasih Sayang untuk Anak Tanyakan informasi mengenai pendaftaran, program hingga kurikulum Cikal melalui Whatsapp berikut :+62 811-1051-1178 Artikel ini ditulis dan dipublikasikan oleh Tim Digital Cikal Narasumber: Adelia Aryani Putri, Pendidik SMA Cikal Lebak Bulus & PIC Kegiatan Cultural Exchange Program Umar, Murid 11 SMA Cikal Lebak Bulus Editor : Salsabila Fitriana Penulis : Rahma YuliaTujuan Kegiatan Cultural Exchange Program (CEP)
Kilas Balik Kegiatan Cultural Exchange Program SMA Cikal Lebak Bulus dan SMA Itsukaichi Jepang
Rangkaian Kegiatan Cultural Exchange Program Sekolah Cikal Lebak Bulus di Jepang
1. Mempelajari Sejarah Hiroshima
2. Kunjungan Edukasi ke Hiroshima Memorial Park & Museum
3. Pertunjukan Budaya Indonesia & Kolaborasi Seni
Rangkaian Kegiatan Cultural Exchange Program SMA Itsukaichi di Jakarta
1. Eksplorasi Konsep Literasi dari Budaya Jepang dan Indonesia
2. Wisata ke Museum Wayang dan Museum Nasional
3. Menampilkan Budaya Jepang di Welcome Ceremony
Keselarasan Cultural Exchange Program dengan Kurikulum Cikal
Kesan Pesan Murid SMA Cikal Lebak Bulus Mengikuti Program Pertukaran Budaya dengan SMA Itsukaichi Jepang
Informasi Cikal Support Center