4 Alasan Mengapa Orang Tua Tidak Boleh Membiasakan Anak Menggunakan Gawai Sejak Dini!

4 Alasan Mengapa Orang Tua Tidak Boleh Membiasakan Anak Menggunakan Gawai Sejak Dini!

Durasi Waktu Baca : 2 Menit



Surabaya, Sekolah Cikal Surabaya. Fenomena orang tua yang sudah memberi dan membiasakan anaknya menggunakan gawai sejak dini untuk meredakan tangis atau tantrum telah menjadi pemandangan yang umum yang sering terjadi. Namun, di balik kesenangan sesaat, terdapat dampak negatif yang mengintai tumbuh kembang anak. 


Tania Nurmalita, S.T., M.Si., Konselor Sekolah Cikal Surabaya, menyoroti tren mengkhawatirkan dalam pengasuhan anak modern tersebut dan memberikan penjelasan dampak negatif yang ditimbulkan jika orang tua membiasakan gawai pada anak sejak dini. 



(Orang tua perlu membatasi penggunaan gawai pada anak. Dok. Cikal)


Seperti apa penjelasannya? Simak lebih lengkap berikut in!


Baca juga : Kenali Inquiry Learning dan Pahami Manfaatnya dalam Proses Belajar





4 Dampak Negatif Anak Terbiasa Main Gawai Sejak Dini! 


Meskipun orang tua merasa anak lebih tenang dengan kondisi anak yang lebih baik dan tidak tantrum dengan gawai, gaya pengasuhan pembiasaan gawai sejak dini memiliki beberapa dampak negatif bagi tumbuh kembang anak. 

Pertama, Mempengaruhi Perkembangan Kognitif Anak

Tania menerangkan bahwa penggunaan gawai berlebihan dan tidak cukup melibatkan aktivitas motorik anak dapat menurunkan kemampuan kognitif anak.


“Kemampuan anak mengolah kosa kata, mengolah informasi, dan kemampuan anak mengelola stimulus yang didapatkan akan semakin berkurang. Gadget umumnya hanya memberikan exposure secara audio visual, sehingga kemampuan motorik anak kurang terlatih jika terlalu sering menggunakan gadget.” kata Tania.


Baca Juga : Sepakat dalam Tujuan Pendidikan, Cara Sekolah Cikal Bandung Optimalkan Potensi Anak




Kedua, Menyebabkan Speech Delay pada Anak

Dampak buruk yang ditimbulkan dari paparan gawai berlebihan ke anak menurut Tania adalah speech delay atau keterlambatan berbicara. Speech Delay dalam hal ini akan mempengaruhi potensi komunikasi anak dalam keseharian.


“Gawai dapat membuat anak kebingungan berbicara yang akhirnya menyebabkan speech delay karena ada perbedaan bahasa yang digunakan sehari-hari oleh ibu dan bahasa yang anak dengar dari gadget. Anak akan cenderung bingung mengekspresikan keinginannya dan lebih memilih diam kemudian menggunakan gesture untuk menunjukkan apa yang diinginkan.” jelas Tania. 


Baca Juga : Orang tua, Kenali Speech Delay Pada Anak dan Faktor Penyebabnya!




Ketiga, Membuat Anak Kurang Empati

Penggunaan gawai berlebihan mengurangi interaksi anak dengan dunia luar, sehingga kemampuan mereka memahami dan merespon emosi orang lain pun juga berkurang. 


“Saat bermain gadget, anak akan jarang berinteraksi dengan manusia di dunia nyata. Mereka memvalidasi emosi berdasarkan sudut pandang mereka sendiri. Kondisi ini membuat anak sulit berempati terhadap situasi orang lain. Maka jika mereka dinasehati “Kalau memukul itu sakit tidak? Kalau kamu dipukul orang lain, apa yang akan kamu rasakan?” anak-anak yang kurang berempati biasanya akan menjawab “ya gak papa, aku lho tidak apa-apa kalau dipukul”. Kondisi ini yang membuat anak akan kesulitan memposisikan dirinya di lingkungan sosial.” ungkap Tania. 


Baca Juga : Pentingnya Menumbuhkan Empati Pada Anak Usia Dini




Keempat, Buat Anak Menyukai Hal Instan


Kebiasaan instan yang ditawarkan gadget, seperti mereset game setelah kalah atau mempercepat video, membuat anak sulit memahami konsekuensi dari tindakan mereka dan cenderung kurang sabar, dan tidak menghargai proses. 


“Selama menggunakan gadget, banyak sekali hal-hal instan yang ditawarkan.. Hal ini akan membuat anak sulit memahami konsekuensi terkait tindakannya karena merasa bahwa kalau sudah reset ya sudah tidak terjadi apa-apa. Padahal di dunia nyata, apapun yang kita lakukan dapat membekas dan berimbas ke orang lain..” imbuhnya.(*)


Baca Juga : Penyebab Ketidaksamaan Tujuan Antara Sekolah dan Orang Tua serta Solusi Menyelesaikannya!




Informasi Cikal Support Center 

Tanyakan informasi mengenai pendaftaran, program hingga kurikulum Cikal melalui Whatsapp berikut :+62 811-1051-1178




Artikel ini ditulis dan dipublikasikan oleh Tim Digital Cikal 

  • Narasumber : Tania Nurmalita, S.T., M.Si., Konselor Sekolah Cikal Surabaya

  • Editor : Salsabila Fitriana

  • Penulis : Rahma Yulia 





I'M INTERESTED