Cerita Agus Budiono, Guru Olahraga Cikal Lebak Bulus dan Pelatih Atlet Rugby Tingkat Nasional!

Cerita Agus Budiono, Guru Olahraga Cikal Lebak Bulus dan Pelatih Atlet Rugby Tingkat Nasional!

Durasi Waktu Baca : 4 Menit



Jakarta, Sekolah Cikal Lebak Bulus. Memutuskan menjalan dua peran yang bukan hanya sekadar pemenuhan tugas semata, melainkan menjadi sebuah panggilan hati tentu tidak mudah. Tetapi, dari panggilan hati itulah, seringkali dedikasi yang dihadirkan akan memiliki makna, sebagaimana yang dirasakan oleh Agus Budiono, atau yang akrab disapa Pak Agus. 


Pak Agus merupakan pendidik program Physical Health Education atau Olahragadi Sekolah Cikal Lebak Bulus yang juga merupakan pelatih atlet Rugby Provinsi Banten untuk Pekan Olahraga Nasional dan pengurus organisasi Kickboxing Nasional! 


(Agus Budiono, Pendidik Olahraga di SMP-SMA Cikal Lebak Bulus, adalah pelatih atlet Rugby Tingkat Nasional. Dok. Agus)



Apa yang membuat Pak Agus memutuskan menjalankan dua perannya yang berhubungan dengan pendidikan dan pelatihan? Dan bagaimana cerita Pak Agus menjadi pendidik di Sekolah Cikal? Selengkapnya berikut ini!





Aktif Sebagai Atlet Rugby dan Judo Saat Masa Kuliah


Dalam kesempatan berbincang, ia mengungkapkan momen kilas balik pendidikannya yang merupakan atlet Judo dan Rugby di bidang Pendidikan Kepelatihan Olahraga. 


“Di kampus tempat saya kuliah dengan jurusan saya Pendidikan Kepelatihan Olahraga pada kala itu, mahasiswanya diwajibkan menekuni cabang olahraga yang diminati, dan saya menekuni olahraga Judo dan Rugby, di judo saya sebagai Atlet di level kejuaraan nasional mahasiswa, dan di Rugby waktu itu dapat juara 3 level Jakarta 10’s, yang pesertanya ada dari beberapa negara.” ceritanya.


Baca Juga : Cerita Kaia, Atlet Panahan dari SMA Cikal Lebak Bulus, Sisipkan Doa untuk Palestina dan Raih Juara!




Arti Menjadi Pendidik dan Pengalaman di Cikal


Sebagai mantan Atlet nasional, Agus pun melangkah sebagai seornag pendidik dan memilih Sekolah Cikal sebagai ruang baginya mengembangkan potensi diri serta menemukan dan menumbuhkan bakat-bakat atlet di Sekolah Cikal.


“Saya masuk Cikal pada tahun 2014 awalnya bertugas di Cikal Amri Setu. Pertama kali masuk Cikal, kala itu saya dapat informasi dari senior saya bahwa Cikal ini sekolah yang bagus yang dapat mengembangkan kompetensi saya, dan Alhamdulillah diterima, perasaan saya saat itu tentunya senang karena saya bisa banyak mengembangkan kompetensi dan banyak belajar di sini, bukan hanya kompetensi dalam bidang pendidikan namun dalam bidang olahraga.” ujarnya. 


(Menjadi Pendidik dan Pelatih adalah panggilan hati dari Agus Budiono. Dok. Agus)

Sempat berpindah dan kembali lagi ke Sekolah Cikal, kini Agus mengajar di Sekolah Cikal Lebak Bulus tepatnya sebagai Subject Coordinator Physical Health Education (PHE) untuk SMP dan SMA Cikal Lebak Bulus. 

Bagi Agus, memegang peran sebagai pendidik bukan berarti mengajarkan murid semata, tetapi secara tidak langsung juga mengajarkan dirinya sendiri untuk berkembang bersama murid-murid.

“Menjadi pendidik membuat saya jadi orang yang terus mengembangkan potensi diri, mendapatkan pengetahuan baru dan memiliki kompetensi baru yang saya dapat kembangkan dari diri saya. Menjadi pendidik kita diharapkan mengembangkan kompetensi murid. Artinya, secara otomatis kita juga akan mengembangkan kompetensi kita, di situ saya merasa menyukainya.” ujarnya.

Sebagai pendidik, Agus telah mendapatkan sertifikasi sebagai Asesor (seseorang yang berhak melakukan asesmen terhadap suatu kompetensi, sesuai dengan ruang lingkup asesmennya) dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi dan banyak tergabung dalam lembaga pelatih dan pendidik tingkat nasional, seperti PPFI (perkumpulan pelatih fisik Indonesia) dan LSP SOIR ( Lembaga Sertifikasi Profesi Sains Olahraga Indonesia Raya). 

Baca Juga : Orang Tua, Pahami Cara Tepat dan Dampak Positif Apresiasi Anak dalam Proses Belajar




Aspirasi Karir, Pelatih Atlet Tingkat Nasional


Di Sekolah Cikal, setiap dari Pendidik memiliki hak untuk mengembangkan dirinya sebagai bagian dari aspirasi karir. Bagi Agus, panggilan hatinya selain menjadi guru adalah menjadi pelatih atlet olahraga Rugby dan Kickboxing. 


(Di Sekolah Cikal, setiap dari Pendidik termasuk Agus Budiono memiliki hak untuk mengembangkan dirinya sebagai bagian dari aspirasi karir. Dok. Cikal)


“Cikal sangat mendukung karir saya di luar sekolah. Pada tahun 2018 saya pernah diberikan izin untuk mendampingi Atlet untuk training camp di Xian China selama 45 hari dan juga saat saya sedang ada persiapan Seagames Vietnam 2019, Cikal mengizinkan saya setiap jumat sore jam 2 setelah semua tugas-tugas saya selesai saya bisa pulang lebih awal karena waktu itu saya ada Training Camp di Sukabumi. Begitu pun saat PON Papua 2020 Cikal memberikan saya izin mendampingi Atlet dan terakhir PON 2024 di Aceh-Sumut saya memiliki peran sebagai pelatih Rugby dan juga Refere committe.”ungkapnya. 

Agus mengungkapkan bahwa kunci dari menyeimbangkan peran menjadi guru atau pendidik PHE di Sekolah Cikal dan Pelatih Atlet tingkat Nasional adalah saling mengisi satu sama lain. 

“Sebagai organisator dan pelatih serta mendidik sebenarnya saling mengisi satu sama lain, saya banyak belajar di sekolah cikal yang konsepnya saya bisa terapkan di organisasi dan juga sebaliknya di organisasi saya banyak ketemu banyak orang yang memiliki berbagai latar belakang yang bisa saya terapkan juga ilmunya saat mendidik.” ujarnya.

Baca Juga : Melihat Kompetensi Unggul yang Dimiliki Guru di TK Cikal!




Impian dan Motivasi sebagai Pendidik dan Pelatih

Memegang peran sebagai pendidik dan juga pelatih atlet merupakan hal yang tidak mudah, tetapi Agus mengungkapkan selalu mengingatkan dirinya akan motivasi mendasar yang membuatnya melangkah yakni bermanfaat bagi banyak orang.


“Motivasi saya melangkah untuk mengoptimalkan pembelajaran dan kegiatan adalah sebaik-baik manusia adalah yang banyak memberikan manfaat kepada banyak orang.” ucapnya. 

Tak hanya berbicara mengenai alasan atau motivasinya di bidang pendidikan dan pelatihan, ia juga mengungkapkan harapan dan impian tertingginya bagi para murid-muridnya dan atlet yang ia latih yakni mencapai kompetensi yang baik 

“Mimpi saya sebagai guru di sekolah adalah murid dapat mencapai dan menerapkan kompetensi-kompetensi yang ada dalam pelajaran PHE dalam kehidupannya nanti. Dan saya ingin mendapatkan bibit-bibit Atlet untuk kedepannya hadir dari murid-murid saya saat ini. Kalau sebagai pelatih atlet, Mimpi tertinggi saya melatih Atlet persiapan Olimpiade.” imbuhnya dengan ketulusan.(*)

Baca Juga : Sejarah Cikal, Sekolah Berbasis Kompetensi Pertama di Indonesia, Jadi Contoh Praktik Baik Lahirnya Sekolah dengan Pendekatan Personalisasi!




Informasi Cikal Support Center 

Tanyakan informasi mengenai pendaftaran, program hingga kurikulum Cikal melalui Whatsapp berikut :+62 811-1051-1178




Artikel ini ditulis dan dipublikasikan oleh Tim Digital Cikal 

  • Narasumber :  Agus Budiono, Pendidik PHE Sekolah Cikal Lebak Bulus dan Pelatih Atlet Rugby dan Kickboxing Nasional!

  • Editor : Layla Ali Umar 

  • Penulis : Salsabila Fitriana

I'M INTERESTED