Cerita Lulu, President Stuco Sekolah Cikal Serpong, yang Selalu Berpikiran Terbuka

Cerita Lulu, President Stuco Sekolah Cikal Serpong, yang Selalu Berpikiran Terbuka


Kali ini Cikal akan berbagi cerita tentang Galuh Asmoro Krisianti atau yang akrab disapa Lulu, President of Student Council Sekolah Cikal Serpong tahun karya 2021/2022.


Perpisahan STUCO tahun karya 2020-2021 


Berpikir Terbuka, Merangkul Semua Ide 


Kecintaannya pada kolaborasi dan kontribusi membuatnya terus ingin menjadi anggota dari Student Council (STUCO). Ia ingin menjadi pemimpin yang menginspirasi, meningkatkan kepekaan sehingga kita lebih berinisiatif, serta berpikiran terbuka sehingga dapat merangkul semua ide bahkan perspektif.


“Di STUCO, pengalamanku bertambah bahkan aku juga belajar sesuatu yang baru yang tidak diajarkan pada pelajaran formal. Berpikiran terbuka juga harus selalu aku terapkan sehingga bisa merangkul semua kalangan.” cerita Lulu.


Persiapan yang dilakukan sebelumnya menjadi President of Student Council adalah menjelaskan visi dan misi serta mengkampanyekan program kerja. Tanpa disadari, pengalaman sebelumnya sebagai Head of Treasurer menjadi persiapan Lulu menjadi pemimpin, mulai dari merencanakan hingga berkolaborasi dengan orang-orang. Pengalaman organisasi tersebut membuat kemampuan dalam memimpin pun semakin terasah. Support system yang mendukung Lulu, mulai dari orang tua, guru hingga tim sukses membuatnya semakin bersemangat.


“Orang tua bantu menyemangatiku dengan menyebarkan kampanyeku melalui WhatsApp grup, guru-guru pun bersedia memberikan testimoninya, serta tim sukses yang selalu memberikan dukungan ide dan tenaga hingga berhasil.” tuturnya. 


Cikal Tempat Aman untuk Semua Orang 


Dalam perjalanan hidupnya, Lulu pernah merasa tidak nyaman karena kemampuan berbahasa Inggrisnya. Namun, di Cikal ia merasa selalu diberikan dukungan dan dorongan untuk mengembangkan diri. 


Lulu dalam World Scholar Club Jakarta Round 2019


“Ketika aku bergabung di Cikal, anggota komunitas Cikal tidak pernah mengejek kekuranganku (dalam bahasa Inggris). Mereka malah membantuku dalam pengembangan kelemahanku tersebut sampai hari ini aku memiliki kompetensi bahasa Inggris yang baik. Aku selalu disemangati bahwa dari kesalahan tersebut kita semakin bisa mengembangkan diri.” ucapnya. 


Kolaborasi antara anggota komunitas selalu diterapkan di Cikal, mulai dari antar murid, antar murid dan guru serta karyawan. Kolaborasinya sangat terbuka sehingga sangat menyenangkan.


In Cikal, we don’t see any difference in level. Semua jenjang itu seperti teman saja dalam berorganisasi atau mengerjakan project bersama.” tambahnya. 


Cikal Membantu dalam Pengembangan Diri


Sekolah Cikal memiliki ribuan program yang dapat dipilih oleh murid sesuai dengan kemampuan dan kebutuhannya. Menerapkan personalisasi, murid diajak memilih program belajar yang sesuai dengan minat dan bakatnya.


“Aku punya kebebasan dalam memilih program belajar yang dapat mendukung goals serta kebutuhanku.” ujar Lulu.


Lulu dalam program Cikal Aksi-Aksi


Lulu juga menambahkan bahwa ia bisa memilih program yang bermanfaat untuk perkembangan dirinya. Guru-guru selalu memberikan dukungan serta arahan program apa yang memang cocok dengan minat dan bakatnya, sehingga pembelajaran yang didapatkan maksimal.


Menurut Lulu, Cikal juga membantu memperluas jaringan sosialnya melalui kegiatan career chat dan playground. 


“Melalui kegiatan yang menggabungkan dari segala sites aku merasa jadi lebih terkoneksi dengan teman-teman. Misalnya dari acara career chat dan playground yang membantu aku memperluas jaringan pergaulan juga.” tutupnya. (*)

I'M INTERESTED