Durasi Waktu Baca : 5 Menit
Jakarta, Sekolah Cikal. Melanjutkan proses pengembangan diri dan minat di jenjang pendidikan tinggi seraya tetap menjaga kenangan, pesan dan nilai kehidupan di jenjang sekolah yang diperoleh sebagai alumni merupakan salah satu cara untuk tetap menjadi versi terbaik diri sendiri.
Bicara tentang alumni, kali ini Cikal akan berbagi cerita mengenai salah satu alumni Cikal tahun 2021 yakni Nyoman Arya Santyabujangga atau yang akrab disapa Arya. Ia kini tengah menikmati proses pendidikannya di salah satu kampus terbaik Indonesia di kota Surabaya, yakni Institute Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, program studi Teknik Mesin (Mechanical Engineering). Seperti apa cerita Arya mengenai pendidikannya, kilas balik masa pendidikannya di Cikal, dan juga impiannya dalam waktu dekat? Simak ceritanya berikut! Sebagai alumnus Cikal, Arya berbagi cerita tentang proses kilas balik perjalanan pemilihan kampus dan program studi yang sesuai dengan minatnya sejak lama di bidang Teknik (secara umum) dan secara spesifik ingin memilih program studi robotik. “Dari dulu aku suka ngeliat robot arm yang gerak-geriknya presisi banget, terus ngeliat lagi proses pembuatan mobil pada saat aku ke pabrik Mazda di Jepang pas Cultural Exchange Program Cikal tuh kayak “ih keren banget, pengen buat kayak gitu deh”. Nah, pemikiran itulah yang membuat aku pada awalnya ingin belajar tentang robotik lebih dalam.” ujarnya. Dari momen kegiatan kunjungan ke sebuah pabrik pembuatan mobil di Jepang saat pertukaran pelajar dari Sekolah Cikal sebagai bagian dari rangkaian eksplorasi minatnya lebih dalam, Arya pun mengikuti kegiatan Strong Test atau asesmen pemetaan minat dan bakat murid di SMA Cikal Amri Setu, Jakarta Timur. Dari hasil pemetaan itu, Ia pun direkomendasikan untuk memilih bidang teknik, tentu, hal tersebut sesuai dengan minat dirinya sejak awal dan menguatkan komitmennya. “Kalo di Cikal jauh sebelum aku memilih jurusan apa, ada tes yang menunjukan interest kita kemana, punyaku (saat itu hasilnya) ke arah yang realistic mengarah ke bidang teknik. Kegiatan CEP Cikal ke Jepang saat itu tentu menjadi salah satu chance eksplorasiku. Akhirnya, hasil tes minatku digali lagi bersama konselor saat waktu luang, ngobrol sama temen-temen juga terus akhirnya mengerucut ke Teknik Robotika, Teknik Elektro, dan Teknik Mesin.” tambahnya. (Perjalanan Nyoman Arya, Alumnus Cikal 2021, Memilih Program Studi dan Kampus sesuai Minatnya. Dok. Cikal) Arya yang telah menemukan beberapa referensi program studi di bidang teknik pun mulai melangkah untuk menemukan beberapa opsi kampus dalam negeri baik perguruan tinggi negeri dan swasta untuk menjadi pilihan pendidikan tingginya. Mengingat program studi teknik robotika di Indonesia termasuk program studi yang masih jarang, Ia pun memfokuskan diri di antara teknik mesin dan teknik elektro. Setelah melalui perjalanan yang penuh lika-liku, cerita, dan juga tantangan dalam pemilihan kampus, Arya pun berhasil diterima di 5 kampus, dua perguruan tinggi negeri dan 3 perguruan tinggi swasta, antara lain: Fakultas Teknik, Program Studi Teknik Mesin,Institute Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Indonesia, melalui Jalur SIMAK UI Program Studi Teknik Elektro, Telkom University Program Studi Teknik Mesin, Trisakti University Program Studi Teknik Komputer, BINUS University. Setelah menerima kabar baik tersebut dan merefleksikannya bersama dengan kelurga, serta melihat lebih dalam lagi, Arya pun memutuskan untuk memilih Fakultas Teknik, Program Studi Teknik Mesin, Institute Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya. Di awal momen perkuliahan yang dirasakannya, Arya yang memasuki fase awal pendidikan tinggi pada masa covid masih menghadapi berbagai tantangan adaptasi yang mendorongnya untuk dapat memahami budaya, pola berinteraksi yang berbeda dari dunia di SMA, dan lain sebagainya. Namun, dengan karakter dan kebiasaan yang telah ia rasakan di Sekolah Cikal sejak TK-SMA, baik itu dengan kemandirian dan kedisiplinan diri, manajemen waktu, ia berupaya untuk mendorong dirinya beradaptasi dengan dunia perkuliahan yang berbeda sekali dengan masa SMA. “(Bicara tantangan) Tentunya iya aku juga rasakan, salah satu tantangan yang paling berpengaruh adalah environment terutama pada saat itu kuliah di tengah pandemi, baik dari budaya, cara berpikir, sistem pembelajaran, penilaian, karakter dan lainnya. It takes time to adapt tetapi pada akhirnya aku bisa memahami dan sudah terbiasa.” ucapnya. Dalam menjalankan kesehariannya di kampus, Arya berupaya dengan baik untuk senantiasa membangun interaksi positif di berbagai aktivitas kelas, hingga organisasi yang diikutinya. Menurutnya, dengan membangun interaksi positif, sebagai manusia, ia akan dapat memahami lebih dalam dan baik lagi karakteristik manusia lainnya dan juga berkolaborasi serta berbagi ide atau gagasan dengan baik. “Berperilaku baik sudah merupakan satu buah bentuk interaksi positif. Kalau aku biasanya bonding dan interaksi positif dengan acara-acara departemen, internalisasi, project, tugas, dan aktivitas di luar kampus dengan cara ngobrol atau pergi ke suatu tempat (jalan-jalan) karena disitulah saat dimana kita melewati waktunya bersama. Yang paling ampuh adalah ngerjain tugas khususnya project. Selain bisa ada interaksi positif karena ngerjain tugas , pasti kita berbagi pikiran, cerita-cerita, dll. Plus, kita juga bisa memahami karakteristik teman kita dengan baik.” ceritanya. Baca juga : Kunjungan Nitya Andjani, Lulusan Sekolah Cikal yang Kini Jadi Wakil Indonesia Berkarir di Belanda! Sebagai salah satu alumnus yang memilih melanjutkan pendidikan di dalam negeri, Arya menyebutkan bahwa memilih pendidikan tinggi di dalam negeri (Indonesia) pada dasarnya dilandasi oleh beberapa pertimbangan, yakni sebagai berikut, Indonesia telah berupaya menghadirkan perkembangan pendidikan tinggi yang baik bagi para pelajar baik dari segi fasilitas dan juga pendidik. Para alumni yang berasal dari perguruan tinggi negeri pun tidak kalah berkompetensi. Bagi para murid SMA yang ingin memfokuskan diri ke satu bidang tentunya sudah ada beberapa opsi program studi yang dapat memenuhi minat/bakat. Tak hanya menyebutkan pertimbangan pendidikan tinggi di Indonesia, Arya juga berbagi bahwa secara esensial pendidikan tinggi itu merupakan wadah untuk mengasah kompetensi dan pengembangan diri lebih dalam lagi untuk dapat digunakan di masa depan sesuai dengan minat/bakat diri masing-masing. “Perguruan tinggi in general, menyediakan wadah untuk seorang mahasiswa berkembang dalam segi akademik (pengetahuan, informasi dan keahlian), soft-skill, hard-skill, pengalaman bekerja (KKN atau internship), dan non-akademik (organisasi, manajemen diri atau organisasi, dll) yang nantinya semua ini pasti akan diimplementasikan di dunia nyata sesuai dengan bidangnya atau cabang pembelajarannya.” tutup alumnus Cikal yang pernah tergabung dalam STUCO Cikal Amri Setu. (*) Tanyakan informasi mengenai pendaftaran, program hingga kurikulum Cikal melalui Whatsapp berikut : https://bit.ly/cikalcs (tim Customer Service Cikal) Artikel ini ditulis dan dipublikasikan oleh Tim Digital Cikal Narasumber : Nyoman Arya Santyabujangga, Alumnus Cikal 2021, Fakultas Teknik Mesin, Mechanical Engineering ITS Surabaya. Editor : Layla Ali Umar Penulis : Salsabila FitrianaPerjalanan Arya (Alumnus Cikal) Memilih Kampus dan Program Studi Sesuai Minatnya
Diterima di 5 Kampus Dalam Negeri
Cerita Arya Hadapi Tantangan dan Adaptasi di Dunia Perkuliahan
Refleksi Seputar Pendidikan Tinggi Dalam Negeri Menurut Arya (Alumnus Cikal)
Informasi Customer Service Cikal