Durasi Waktu Baca : 3 Menit
Jakarta, Pendidikan Inklusi Cikal.Mengenali kebutuhan khusus anak sejak dini merupakan sebuah langkah awal untuk mengoptimalkan potensi, minat, dan bakatnya secara lebih tepat dan terarah.
Dikenal sebagai sekolah inklusi di Jakarta, Bandung, Tangerang Selatan dan Surabaya, Sekolah Cikal melalui lini Pendidikan Inklusi Cikal mengakomodasi dan memberikan dukungan pembelajaran, pengembangan diri serta karir bagi anak-anak berkebutuhan khusus. Dalam praktik kesehariannya, Sekolah Cikal dan Pendidikan Inklusi Cikal telah banyak mengakomodasi dan mendukung optimalisasi pembelajaran anak-anak dengan kebutuhan khusus hingga menuju ke pendidikan tinggi.
Apa saja kebutuhan khusus yang diakomodasi lebih dalam di Sekolah Cikal dan Pendidikan Inklusi Cikal? Simak selengkapnya di bawah ini.
Program Manajer Pendidikan Inklusi Cikal, Purwani Vinaltri, S.Psi, atau yang akrab disapa Wani menyebutkan bahwa terdapat beberapa kategori anak dengan kebutuhan khusus yang diakomodasi di Sekolah Cikal dan Pendidikan Inklusi Cikal, mulai dari Spektrum Autisme, ADHD, hingga Duchenne Muscular Dystrophy (DMD).
“Murid dengan kebutuhan khusus khusus yang bersekolah di Sekolah Cikal dan mengambil program-program di Pendidikan Inklusi Cikal semakin unik dan beragam. Kebutuhan khusus yang diakomodasi di Pendidikan Inklusi Cikal itu antara lain adalah murid dengan kesulitan belajar (Disleksia), murid dengan spektrum autisme, ADHD, Global Delay Development (GDD), speech delay, murid dengan down syndrome, murid dengan gangguan pendengaran, selective mutism dan gangguan pada sensori, diskalkulia, hingga Duchenne Muscular Dystrophy (DMD).” jelasnya.
Wani juga menambahkan bahwa pada dasarnya setiap orang tua yang memiliki anak dengan kebutuhan khusus dengan jenis kebutuhan yang belum disebutkan oleh Cikal pada dasarnya yang ingin mendaftarkan diri ke Sekolah Cikal dan Pendidikan Inklusi Cikal. Cikal akan melakukan proses asesmen dan observasi di awal penerimaan sekolah. Sehingga orang tua dengan anak kebutuhan lainnya dapat melakukan dialog dan diskusi dengan tim Pendidikan Inklusi Cikal terlebih dahulu.
“Kami dari Pendidikan Inklusi Cikal percaya dengan program-program yang kami miliki, kami bisa memberikan dukungan belajar bagi murid kebutuhan khusus dengan optimal sesuai dengan kebutuhan khususnya.” jelasnya.
Dengan berbagai kebutuhan yang diakomodasi di Sekolah Cikal menurut Wani, Pendidikan Inklusi Cikal yang menjadi lini pendidikan inklusif berupaya menghasilkan pendekatan dan penerapan kurikulum Cikal yang memberikan akomodasi belajar, modifikasi kurikulum dan pilihan program sesuai dengan kebutuhan khusus murid mulai murid dari jenjang pendidikan usia dini (PAUD) sampai dengan menengah atas (SMA).
Terdapat 4 tujuan akhir pendidikan Inklusif di Sekolah Cikal antara lain,
Mengembangkan keterampilan belajar untuk anak berkebutuhan khusus secara utuh,
Mengembangkan keterampilan diri mengenali dan meregulasi emosi,
Membangun keterampilan membangun interaksi yang sehat, positif, adaptif serta dapat berkontribusi dengan komunitas.
Untuk SMP-SMA, memetakan minat jangka panjang untuk proyeksi karir.
“Sekolah Cikal memberikan akomodasi belajar, modifikasi kurikulum dan pilihan program sesuai dengan kebutuhan khusus murid, sehingga murid dapat berkembang bukan hanya pada keterampilan kognitif namun juga murid dapat mengembangkan keterampilan belajar untuk dirinya. Selain itu, murid dapat mengembangkan diri pada keterampilan mengenali emosi dan regulasi emosi. Murid memiliki keterampilan bagaimana membangun interaksi yang sehat, postif, adaptif serta dapat berkontribusi dalam komunitas. Bagi murid menengah pertama dan menengah atas, dapat mengembangkan minat untuk melihat proyeksi karir kedepannya.” jelas Wani.
Baca juga : Anak Berkebutuhan Khusus Tak Stabil Emosi, Orangtua Coba lakukan Cara ini!
Melalui Pendidikan Inklusi Cikal, anak-anak dengan kebutuhan khusus akan memperoleh dukungan dan cara optimalisasi pengembangan diri dalam dua jenis, yakni akomodasi belajar dan modifikasi kurikulum.
Dalam menerapkan akomodasi belajar atau pendekatan belajar, Wani menyatakan bahwa Pendidikan Inklusi Cikal akan memberikan penyesuaian pendekatan belajar pada anak dengan kebutuhan khusus tertentu, baik dengan kelompok kecil, individual, dan kelompok besar.
“Pendidikan inklusi Cikal menerapkan 3 jenis akomodasi belajar pada ABK, yakni pendekatan belajar diberikan secara individual (satu guru dengan satu murid), pendekatan belajar diberikan dalam kelompok kecil (satu guru dengan maksimal 6 murid), dan juga pendekatan kelompok besar.” ungkapnya.
Dalam modifikasi kurikulum, Pendidikan Inklusi Cikal akan melakukan modifikasi pada konten, proses belajar dan rangkaian asesmen bagi anak-anak berkebutuhan khusus di Sekolah Cikal.
“Modifikasi belajar yang kami terapkan yaitu modifikasi belajar pada konten, proses belajar dan asesmen. Contoh, dalam kelas pembelajaran kelompok kecil. Murid A, B dan C bisa memiliki produk asesmen yang berbeda, misalnya Murid A produk asesmen membuat rekaman video, murid C dengan membuat poster, murid C dengan komik strip. Setiap guru Pendidikan Inklusi Cikal menyiapkan pembelajaran sesuai dengan karakteristik belajar dan kebutuhan belajar murid.” jelas Wani.
Pada akhirnya, sebagai lini pendidikan inklusif di Sekolah Cikal, Pendidikan Inklusi Cikal akan dapat secara optimal mendukung pengembangan diri dan optimalisasi kebutuhan belajar bagi setiap anak berkebutuhan khusus sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.
“Kami percaya dengan memberikan akomodasi belajar dan modifikasi kurikulum yang tepat dan dukungan belajar yang tepat juga, murid dengan kebutuhan khusus dapat berkembang secara optimal tak terhalang karena kebutuhan khususnya.” tutupnya dengan penuh semangat. (*)
Tanyakan informasi mengenai pendaftaran, program hingga kurikulum Cikal bagi Anak Berkebutuhan Khusus melalui Whatsapp berikut : https://bit.ly/cikalcs
Artikel ini ditulis dan dipublikasikan oleh Tim Digital Cikal
Narasumber : Purwani Vinaltri, S.Psi, Program Manajer Pendidikan Inklusi Cikal
Editor : Layla Ali Umar
Penulis : Salsabila Fitriana