Durasi Waktu Baca : 3 Menit
Jakarta, Sekolah Cikal. Sebagai sekolah berbasis kompetensi, Sekolah Cikal memberikan ruang bagi para murid untuk memberikan pilihan keikutsertaan bagi para murid untuk mengikuti Tes Kemampuan Akademik (TKA), sesuai dengan tujuan pendidikan ke jenjang selanjutnya. Apa sebenarnya itu TKA dan bagaimana manfaat dan penerapannya? Simak selengkapnya di bawah ini.
Berdasarkan Permendikdasmen Nomor 9 Tahun 2025 perihal Tes Kemampuan Akademik (TKA), TKA adalah asesmen yang dijadikan standar nasional untuk mengukur capaian akademik mata pelajaran tertentu sesuai dengan kurikulum yang berlaku.
Tujuan TKA yang ditetapkan oleh pemerintah adalah menjawab tantangan penilaian yang beragam antar sekolah dengan menyediakan validator capaian akademik murid yang objektif dan terstandar. TKA dalam hal ini juga menjadi salah satu indikator pertimbangan seleksi ke jenjang pendidikan selanjutnya seperti Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP), serta menyetarakan hasil belajar jalur pendidikan formal dan nonformal. Baca Juga : Mengenal Program Agama dan Cara Belajarnya di TK dan SD Cikal Bandung
Windy Hastasasi, Deputy Head of Curriculum Sekolah Cikal, mengungkapkan bahwa di Sekolah Cikal keikutsertaan TKA bagi para murid bersifat tidak wajib. Pilihan mengikuti Tes Kemampuan Akademik (TKA) di Sekolah Cikal disesuaikan dengan misi dan rencana keberlanjutan setiap murid yang akan melanjutkan pendidikan di Perguruan Tinggi Negeri di Indonesia. “Di Sekolah Cikal, Tes Kemampuan Akademik (TKA) itu bersifat tidak wajib, sehingga tidak semua murid kelas 12 Sekolah Cikal mengikuti TKA. Keputusan mengikuti TKA ditentukan oleh pilihan universitas yang menjadi opsi atau pilihan dari murid terkait. Di SMA Cikal Lebak Bulus, misalnya, sebagian murid yang memilih ikut TKA karena menjadi salah satu syarat jalur SNBP untuk masuk ke universitas negeri,” ujarnya. Anggi Puspita, Wakil Kepala Sekolah Cikal Amri Setu dan IBDP Coordinator di SMA Cikal Amri Setu, turut menambahkan bahwa di SMA Cikal Amri Setu terdapat murid-murid yang memilih mengikuti TKA sebagai bagian dari rencana lanjut studi di PTN Indonesia melalui jalur SNBP. “Di SMA Cikal Amri Setu, tidak semua murid kelas 12 mengikuti TKA tahun ini. Hanya sebagian kecil murid saja yang memilih untuk mengikuti tes tersebut. Hal tersebut juga menyesuaikan dengan rencana studi lanjut masing-masing.” tambahnya. Windy pun menambahkan bahwa Sekolah Cikal, sebagai sekolah berbasis kompetensi, memberikan kebebasan untuk setiap murid menentukan jalur menuju perguruan tinggi yang sejalan dengan rencana studinya, salah satunya melalui SNBP dan mengikuti TKA. “Kami memberi kebebasan bagi setiap murid untuk menentukan jalur yang paling sesuai dengan rencana studinya, baik SNBP, jalur mandiri, maupun universitas luar negeri. Bagi Cikal, keberhasilan belajar tidak ditentukan oleh satu bentuk ujian, melainkan oleh kesiapan murid mengambil keputusan yang sadar dan bertanggung jawab atas arah belajarnya.” ucapnya. Baca Juga : Mengenal Pembelajaran Dirasah Islamiyah di Sekolah Cikal Kemang Mengedepankan personalisasi dalam proses memberikan rekomendasi keikutsertaan TKA di Sekolah Cikal, Tes Kompetensi Akademik (TKA) memiliki 2 makna khusus bagi para murid, antara lain: Windy menyebutkan bahwa sejatinya TKA adalah salah satu pengalaman belajar tambahan bagi para murid di Sekolah Cikal. TKA juga bukanlah penentu dari nilai diri atau masa depan dari para murid Sekolah Cikal. Inilah yang mendasari TKA tidak diwajibkan kepada murid Sekolah Cikal. “Kami sebagai Pendidik berharap murid-murid Sekolah Cikal melihat TKA sebagai pengalaman belajar tambahan, bukan penentu nilai diri atau masa depan. Proses menghadapi ujian ini kami pandang sebagai kesempatan untuk berlatih refleksi, ketangguhan, dan pengambilan keputusan yang matang. Bagi Cikal, keberhasilan sejati bukan diukur dari hasil tes, tetapi dari bagaimana murid mengenali kekuatannya, memahami tujuannya, dan melangkah dengan percaya diri menuju jalur pendidikan dan karier yang paling bermakna bagi dirinya.” jelasnya. Enita Wardhana, Kepala SMA Cikal Surabaya, menambahkan bahwa TKA adalah salah satu sarana bagi para murid memperkuat kepercayaan diri mereka dalam mengasah kompetensi melalui pembelajaran di Sekolah Cikal. ”Kami berharap agar TKA dapat menjadi validator positif bagi capaian pengembangan diri dan akademik murid selama di sekolah. Kami meyakini bahwa hasil pembelajaran di Sekolah Cikal sudah mencerminkan kompetensi dan kemampuan nyata murid, sehingga TKA dapat memperkuat kepercayaan diri siswa terhadap hasil belajar mereka sendiri.” ungkapnya. Anggi juga menambahkan bahwa TKA harapannya dipandang sebagai sarana untuk para murid mencapai jurusan dan kampus impiannya sejalan dengan rencana masa depannya. “Kami berharap setiap murid dapat memperoleh hasil terbaik sesuai dengan usaha dan kemampuan mereka. Lebih dari sekadar nilai, hasil TKA diharapkan dapat menjadi salah satu sarana bagi murid untuk mencapai tujuan pendidikan mereka, termasuk memperoleh tempat di perguruan tinggi yang sesuai dengan minat dan rencana masa depan mereka. Sekolah Cikal juga berharap pengalaman mengikuti TKA menjadi bagian dari proses pembelajaran yang memperkaya wawasan dan memperkuat kemandirian murid dalam menghadapi tantangan akademik berikutnya.” imbuhnya.(*) Tanyakan informasi mengenai pendaftaran, program hingga kurikulum Cikal melalui Whatsapp berikut : https://bit.ly/cikalcs Artikel ini ditulis dan dipublikasikan oleh Tim Digital Cikal Narasumber : Windy Hastasasi, Deputy Head of Curriculum Sekolah Cikal Anggi Puspita, Wakil Kepala Sekolah Cikal Amri Setu dan IB Coordinator Prameshwari Ramadhani, Kepala SMA Cikal Serpong Enita Wardhana, Kepala SMA Cikal Surabaya Editor : Layla Ali Umar Penulis : Salsabila FitrianaTKA Bersifat Pilihan Bagi Murid Sekolah Cikal
Makna TKA bagi Murid Sekolah Cikal
TKA sebagai Pengalaman Belajar Tambahan dan Bukan Penentu Nilai Diri
TKA sebagai Sarana Peningkatan Kepercayaan Diri akan Kompetensi Murid
TKA sebagai Sarana Raih Jurusan dan Kampus Impian sejalan dengan minat bakat
Informasi Cikal Support Center