Durasi Waktu Baca : 5 Menit Jakarta, Sekolah Cikal. 4 penulis Sekolah Cikal resmi merilis buku dan meraih penghargaan 100 karya terpilih di Festival Karya Raya 2025. Keempat penulis Sekolah Cikal yang turut serta tahun 2025 antara lain adalah Alesha (murid kelas 4 SD Cikal Lebak Bulus), Emmeline (murid kelas 3 SD Cikal Lebak Bulus), Zoey (murid kelas 5 SD Cikal Serpong), dan Kieva (murid kelas 8 SMP Cikal Surabaya). Festival Karya Raya 2025 merupakan festival literasi tahunan yang mengakomodasi kreativitas dan minat membaca serta menulis anak-anak di usia 5-14 tahun. Karya raya digagas oleh Perpustakaan Jakarta, Pusat Dokumen Sastra HB Jassin dan Penerbit Bookabook sejak tahun 2022. Alesha (murid kelas 4 SD Cikal Lebak Bulus) menulis buku berjudul “How Fluffy Died”, Emmeline (murid kelas 3 SD Cikal Lebak Bulus) menulis buku berjudul “Clover and The Stinky Plant“, Zoey (murid kelas 5 SD Cikal Serpong) menulis buku berjudul “Zozi The Little Scientist”, dan Kieva (murid kelas 8 SMP Cikal Surabaya) menulis buku berjudul “The Clouds”. Keempat penulis Sekolah Cikal tersebut berhasil masuk nominasi dalam 100 Buku terpilih dan terseleksi untuk dicetak di Perpus Jakarta serta terpilih masuk ke 100 nominasi karya yang berkesempatan meraih penghargaan di Karya Raya 2025. Apa alasan dari keempat penulis Sekolah Cikal turut serta di Karya Raya 2025 dan bagaimana pengalaman mereka? Simak selengkapnya berikut ini. Saat membahas alasan keikutsertaan para penulis di festival Karya Raya 2025, setiap dari penulis muda Sekolah Cikal mengungkapkan secara umum bahwa setiap dari mereka menyukai proses menulis dan menggambar dengan cerita. Alesha, murid SD Cikal Lebak Bulus yang menulis buku “How Fluffy Died” mengungkapkan bahwa ia turut serta dalam festival karya raya karena ia suka menulis dan menggambar cerita. “(Aku ikut Karya Raya 2025) Sebab, aku suka menulis dan menggambar cerita.” ucapnya. Sejalan dengan Alesha, adapula Zoey yang pada tahun 2024 lalu juga menjadi salah satu penulis yang meraih penghargaan 2024. Di tahun ini, ia mengungkapkan bahwa ia kembali mengabadikan ide kreatifnya dengan menulis “Zozi The Little Scientist” karena menyukai dan menikmati proses menulis buku. “Aku ikut karya raya ke dua kalinya tahun ini karena aku suka proses-proses menulis buku. Dari memikirkan ide ceritanya lalumengembangkannya, menciptakan karakter-karakternya, menuangkan ide ceritaku menjadi gambar, memikirkan dialognya, sampai terakhir tahap proofreading.” ujar penulis muda yang menulis karya dengan judul “Zozi Diarrhea Day” pada 2024. Selain Alesha dan Zoey, ada pula Emmeline dan Kieva yang memiliki alasan mencoba pengalaman baru. Emmeline, murid SD Cikal Lebak Bulus yang menulis buku “Clover and The Stinky Plant” mengungkapkan bahwa ia turut serta karena antusias dan dorongan dirinya untuk mencoba membuat buku sendiri. “Aku turut serta Karya Raya 2025 karena aku mau mencoba bikin buku sendiri.” tuturnya. Tak hanya Emmeline yang ingin mencoba hal baru, Kieva juga mengatakan bahwa keikusertaannya di Karya Raya 2025 untuk mencoba hal baru. “Aku ikut serta karena homeroomku saat year 7 menawarkan agar aku mengikuti kompetisi ini. Aku akhirnya menerima dan kemudian membuat buku tersebut.” ucapnya. Baca Juga : Tim Paduan Suara SD Cikal Serpong Raih Medali Emas di International Bandung Choral Festival 2025 Dalam proses menulis, tentu setiap penulis akan menghadapi tantangan yang nyata. Bagi para penulis Sekolah Cikal saat menulis buku di Karya Raya 2025, mereka pun menghadapi tantangan yang mendorong pengembangan diri mereka lebih dalam. Apa saja tantangannya? Bagi Zoey, murid SD Cikal Serpong, tantangan yang membuatnya belajar adalah ketika memikirkan dasar cerita dan pesan moral yang ingin disisipkan dalam “Zozi The Little Scientist”. Dari tantangan itu, ia pun berdiskusi dengan keluarga dan mencari ide. “Dari semua tahapan itu, tahap yang paling susah adalah saat memikirkan dasar cerita dan moralnya. Cara aku mengatasi tantangan itu, aku berusaha mencari ide cerita yang menurutku menarik dengan berdiskusi dengan keluarga, membaca buku-buku koleksiku, atau mencari ide-ide menarik di internet.” ungkapnya. Tak hanya Zoey, ada pula Kieva yang merasakan hal yang sama, yakni mencari cerita yang menarik untuk membentuk buku. “Menurutku tantangannya adalag mencoba mencari cerita yang bagus dan dapat dijadikan gambar yang menarik.” ujarnya. Baca Juga : Sekolah Cikal Jadi Tuan Rumah Puncak Temu Pendidik Nusantara 2025 Tantangan kedua yang dirasakan oleh penulis dari Sekolah Cikal adalah membuat alur cerita. Tantangan ini dirasakan oleh Alesha dan Emmeline dari SD Cikal Lebak Bulus, serta Kieva dari SMP Cikal Surabaya Bagi Alesha, memutuskan judul buku dan latar cerita adalah hal yang dihadapi olehnya. “Tantangan yang aku rasakan saat menulis How Fluffy Died adalah untuk memutuskan apa judul bukunya, siapa saja nama karakternya, bagaimana alur ceritanya, apa saja warna karakternya, dan dimana latar ceritanya.” tuturnya. Bagi Emmeline, membuat alur cerita menjadi lebih menarik adalah tantangan yang ia hadapi dan ia pun secara berkala bertanya kepada orang tuanya. “Bagiku hal tersulit saat menulis buku Clover and The Stinky Plant adalah saat menulis cerita dan membuatnya menarik. Aku pun bertanya dan meminta masukan kepada Ibuku, dan memulainya dari sana.” ucapnya. Baca Juga : SD Cikal Bandung Ajak Anak Jadi Pemikir Terlatih dengan “No Backpack Day” Pengembangan Kompetensi 5 Bintang Cikal dalam Diri Penulis Karya Raya adalah kesempatan dan peluang dari para penulis Sekolah Cikal untuk menunjukkan bakat dan potensi terbaiknya. Tak hanya itu, para penulis Sekolah Cikal juga menggerakkan dorongan dirinya untuk memberdayakan dirinya secara utuh untuk memantik dan meningkatkan literasi kepada anak-anak di usia sebaya mereka. Sebagai pelajar dan penulis, kompetensi yang mengacu dalam Kompetensi 5 Bintang Cikal secara beriringan tumbuh dalam diri keempat penulis Cikal yang bersinar di Karya Raya 2025, antara lain Kooperatif, Berprinsip, Komunikatif, Berpikiran Terbuka, Peduli, Inovatif, Berkomitmen, Mandiri, dan Berwawasan. Bagi Alesha, proses menulis dan pengalaman menghasilkan buku karyanya sendiri menumbuhkan beberapa kompetensi dalam diri, mengacu ke Kompetensi 5 Bintang Cikal. “Untuk pelajar merdeka, aku mengembangkan kompetensi berkomitmen. Untuk Pribadi Bahagia dan Bijak aku mengembangkan kooperatif dan berprinsip. Untuk pemikir terlatih dan efektif, aku berwawasan dan komunikatif. Berpikiran terbuka dari Individu berwawasan luas dan pribadi yang sehat, dan peduli dari warga dunia yang berdaya.” ujar Alesha. Bagi Emmeline, ia mengasah kompetensi dirinya dalam berkomitmen, inovatif dan komunikatif. “Aku mengasah kompetensi komitmen, inovatif, dan komunikatif.” tambahnya. Bagi Kieva, mencoba pengalaman baru sebagai penulis mengasah kemampuan dirinya sebagai pemikir yang terlatih dan efektif. “Pengalaman menulis buku mendorong aku menjadi pemikir terlatih dan efektif, karena itu adalah kompetensi yang dibutuhkan untuk membuat buku.” ujarnya. Bagi Zoey, pengalaman kedua kalinya menjadi penulis buku menumbuhkan kemandirian diri, wawasan diri, komunikatif, dan berkomitmen. “Menurutku kompetensi yang sudah aku miliki sebagai penulis cilik adalah Self relient, Applying knowledge and skills, Comunicative, dan Committed.” imbuhnya.(*) Baca Juga: Sekolah Cikal Akomodasi Pembelajaran dan Perayaan Semua Agama untuk Murid Tanyakan informasi mengenai pendaftaran, program hingga kurikulum Cikal melalui Whatsapp berikut : https://bit.ly/cikalcs Artikel ini ditulis dan dipublikasikan oleh Tim Digital Cikal Narasumber : Alesha, Murid SD Cikal Lebak Bulus Emmeline, Murid SD Cikal Lebak Bulus Kieva, Murid SMP Cikal Surabaya Zoey, Murid SD Cikal Serpong Editor : Layla Ali Umar Penulis : Salsabila FitrianaAlasan Ikut Serta Karya Raya 2025
Menyukai Proses Menulis, Abadikan Kreativitas
Mencoba Pengalaman Baru
Tantangan Menulis Buku
Menentukan Dasar Cerita dan Pesan Moral
Membuat Alur Cerita
Alesha dan Kompetensi 5 Bintang Cikal
Emmeline dan Kompetensi 5 Bintang Cikal
Kieva dan Kompetensi 5 Bintang Cikal
Zoey dan Kompetensi 5 Bintang Cikal
Informasi Cikal Support Center