Cerita Ayasofya, Murid SD Cikal Lebak Bulus, Raih Juara 2 Kompetisi Piano Tingkat Nasional

Cerita Ayasofya, Murid SD Cikal Lebak Bulus, Raih Juara 2 Kompetisi Piano Tingkat Nasional

Durasi Waktu Baca : 3 Menit



Jakarta, Sekolah Cikal Lebak Bulus. Piano merupakan salah satu media terbaik untuk mengekspresikan diri dan melatih rasa percaya diri, seperti yang sudah dirasakan langsung oleh Ayasofya Azzahra  Dintaputri, murid kelas 5 SD Cikal Lebak Bulus.

Aya, sapaan hangatnya, telah memiliki ketertarikan pada piano sejak kelas 3 SD. Pada tahun 2023 lalu, Aya berhasil meraih juara 2 kompetisi Piano tingkat Nasional pertamanya yang diselenggarakan oleh Rhapsodie Indonesia Piano dan diikuti oleh pianis-pianis muda dari seluruh Indonesia.  


(Ayasofya Azzahra Dintaputri, murid SD Cikal Lebak Bulus, minati piano sebagai aktivitas pengembangan diri. Dok. Cikal)


Ingin tahu seperti apa kisah lengkap Aya dalam kompetisi piano pertamanya? Simak ceritanya berikut ini, yuk!

Baca Juga : Cerita Nanda, Murid SD Cikal Surabaya, Raih Juara 2 Kejuaraan Roller Sport Tingkat Nasional






Awal Aya Belajar Piano, Latihan Secara Otodidak


Saat berbincang dengan Aya, ia bercerita bahwa menyaksikan penampilan pianis muda melalui sebuah acara pencarian bakat adalah awal dari keinginannya bermain piano.

“(Awal mula aku mau main piano itu) karena aku menonton sebuah ajang pencarian bakat, dan salah satu kontestannya adalah seorang pianis. Melihat permainannya membuatku tertarik untuk mencoba bermain piano.” ceritanya.

Dari ketertarikan tersebut, Aya pun mulai mendorong dirinya untuk berlatih otodidak dasar-dasar piano, hal ini disaksikan oleh ayah Aya, Dimas, yang menyaksikan langsung proses latihan Aya bermain piano.

Tak disangka, dalam waktu yang berjalan, kemampuan Aya dalam bermain Piano pun semakin berkembang dengan latihan yang rutin dan juga dukungan orang tua.




Kompetisi Pertama Aya, Raih Juara Kedua Tingkat Nasional


Selain mengasah kemampuannya, Aya juga mengasah rasa percaya dirinya melalui resital-resital piano, Aya bercerita bahwa salah satu alasan guru pianonya mendorong Aya untuk bermain di resital yakni melatih kepercayaan dirinya ketika bermain piano di depan penonton.

”Di resital pertamaku, aku merasa tenang bermainnya, karena orang tuaku dan juga guruku bilang untuk menikmati permainan pianonya.” ujar Aya seraya mengingat pengalaman pertamanya bermain. 

Melihat kemampuannya yang semakin  berkembang pesat, Aya menantang dirinya untuk mengikuti kompetisi piano pertamanya di Rhapsodie Indonesia Piano Competition. Kompetisi tersebut merupakan kompetisi pertamanya di tingkat nasional dan di kompetisi tersebut Aya bertemu dengan banyak pianis cilik dari berbagai kota di Indonesia.  

(Aya berhasil meraih juara 2 dalam kompetisi Rhapsodie Indonesia Piano Competition tahun 2023. Dok.Aya)

Berkat ketenangannya, Aya berhasil meraih juara 2 dalam kompetisi Rhapsodie Indonesia Piano Competition tahun 2023. Dari kemenangannya di tingkat Nasional, Aya pun melaju ke kompetisi 11th Hongkong International Youth Performing Arts yang berlangsung pada bulan Februari 2024.

“Aku jadi ingat, ketika bermain piano aku harus tenang dan tidak boleh gugup, karena kalau tenang tanganku tidak akan salah memencet tuts pianonya. Ketika diumumkan pemenangnya aku sedikit deg-degan tetapi setelah mendengar namaku dipanggil aku senang sekali!” ungkapnya. 

Saat berjuang membawa nama Indonesia di Hongkong, Aya  menampilkan penampilan yang luar biasa dan sukses meraih crystal medal dan penghargaan distinction award atas pertunjukan pianonya. Membanggakan sekali ya, Aya! 


(Komitmen Aya membawanya ke 11th Hongkong International Youth Performing Arts yang diselenggarakan di bulan Februari 2024 dan meraih crystal medal dan penghargaan distinction award. Dok. Cikal)

Baca Juga : Cerita Omar, Murid SMA Cikal Lebak Bulus, Peraih Juara Awan Cerah, Kompetisi Fotografi Tingkat Nasional!




Dua Kunci Utama Aya Berkembang dan Berprestasi Piano

Saat berbincang dengan Aya, ia mengatakan bahwa dalam perjalanannya menekuni piano ia belajar 2 hal, yakni komitmen dan tanggung jawab. 

“Saat belajar piano ini, aku belajar komitmen dan tanggung jawab.” ujarnya.

Cinta, ibunda Aya, menjadi saksi komitmen dan tanggung jawab Aya terhadap hobinya. Menjelang tanggal mainnya Playground of Samudra Pasai yang dilaksanakan oleh Cikal, Aya tetap lanjut berlatih piano walau jadwalnya sudah padat dengan kegiatan-kegiatan lain.

“Setelah pulang latihan Playground of Samudra Pasai, Aya tetap lanjut berlatih piano. Saat ditanya capek atau tidak, dia menjawab tidak. Ternyata Aya sangat menikmati proses latihannya dan itu membuat saya senang.” ujar Cinta.

Di akhir momennya bercerita, Aya mengungkapkan bahwa ia tidak pernah bosan berlatih dan berharap dapat memainkan lagu dengan baik di depan penonton-penonton, baik dalam resital maupun kompetisi atau lomba piano.

“Aku berharap dapat memberikan hasil terbaik dari usaha-usahaku berlatih piano ketika tampil di panggung dan juga paling utama yaitu tetap menikmati permainan pianonya.” tutupnya(*). 




Informasi Cikal Support Center 

Tanyakan informasi mengenai pendaftaran, program hingga kurikulum Cikal melalui Whatsapp berikut :+62 811-1051-1178




Artikel ini ditulis dan dipublikasikan oleh Tim Digital Cikal 

  • Narasumber : 

    • Ayasofya Azzahra Dintaputri, Murid SD Kelas 5 Cikal Lebak Bulus, Peraih Juara 2 Kompetisi Rhapsodie Indonesia Piano Competition2023 tingkat nasional.

    • Ibu Cinta  dan Bapak Dimas, Orang tua Aya

  • Editor : Salsabila Fitriana

  • Penulis : Nadhira Azka 

I'M INTERESTED